Mohon tunggu...
Abang Suher
Abang Suher Mohon Tunggu... Penulis - Tulis yang kamu kerjakan, kerjakan yang kamu tulis

Tinggal di Parepare, kota Pendidikan di Sulawesi Selatan, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hidup Hemat, Masa Depan Cerah

24 Juli 2020   10:30 Diperbarui: 24 Juli 2020   10:37 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa kira orang miskin tidak bisa naik haji. Setelah sekian lama menabung, mengumpulkan lembar demi lembar rupiah dari hasil berjualan sayur keliling, akhirnya tabungan pak Suher telah cukup membayar ongkos naik haji (ONH). Impiannya sejak muda untuk menunaikan ibadah haji ke tanah suci dapat terwujud. Pak Suher bukan orang kaya. 

Dia hanyalah penjul sayur keliling yang harus bekerja keras setiap hari agar bisa menyisihkan uangnya setiap hari untuk berhaji. Kuatnya keinginan pak Suher untuk berhaji menjadikan dia mampu berdisiplin menyisihkan sebagian uangnya untuk ditabung untuk meraih impian. Fakta ini menjadi pembenaran dari pepatah yang sering menjadi petuah orangtua kita dahulu yang mengatakan "hemat pangkal kaya, boros pangkal miskin."  

Dalam kehidupan yang serba modern saat ini, kita cenderung terjebak dalam sikap konsumtif dan hedonis. Sikap hati -- hati dalam memilih dan memilah kebutuhan -- kebutuhan pokok, sukender, dan komplementer diperlukan. Kita dituntut untuk dapat membedakan yang mana kebutuhan dan yang mana keinginan. Tentunya kita harus meprioritaskan kebutuhan daripada keinginan dalam daftar belanja kita setiap harinya.

Seharusnya kita mulai berpikir dan bertindak hemat dalam segala hal. Hidup secara hemat akan mendatangkan manfaat dan keuntungan, utamanya untuk memperoleh ketenangan hidup dan meraih impian masa depan. Sebaliknya, hidup secara boros akan mendatangkan bahaya dan kesulitan. Sedapat mungkin kita mempererat pengeluaran, jangan sampai terjadi besar pasak daripada tiang.

Apa itu Hidup Hemat ?

Ditengah kebutuhan yang semakin meningkat, sementara tidak diiringi dengan peningkatan pendapatan membuat sebagian orang memeras otak untuk menerapkan hidup hemat. Tetapi rupanya, hidup hemat tidak semudah yang dibayangkan karena ternyata hemat itu adalah kebiasaan. Kebiasaan merupakan sesuatu yang harus dibentuk secara konsisten dan berkesinambungan. Hidup hemat itu berarti membiasakan diri untuk mengendalikan diri dalam pola kehidupan efekti dan efesien.

Hemat merupakan pola hidup yang mengatur pengeluaran seefesien mungkin guna memenuhi kebutuhan sehari -- hari. Hemat tidak sama dengan pelit atau kikir, karena hemat tetap mengeluarkan uang tapi tidak berlebih -- lebihan dan sia -- sia. Menabung salah satu cara untuk berhemat.

Ada juga yang berpandangan hemat itu adalah sederhana. Pandangan ini tidak ada salahnya, karena hidup yang sederhana akan menghindarkan kita dari pemborosan. Terkadang kita lupa dengan kondisi keuangan kita sendiri melihat barang -- barang yang bagus dan mewah. Coba kita ingat-ingat, seberapa banyak uang yang dikeluarkan setiap bulannya untuk keperluan yang bersifat tidak mendesak seperti belanja, hangout, gadget dan lain sebagainya. Coba kalkulasikan pengeluaran tersebut, apabila pendapatan dan pengeluaran berada dititik yang tidak seimbang, lebih condong ke arah pengeluaran tidak penting tersebut, maka dapat itu termasuk orang boros.

Idealnya pengeluaran sebagian besar dipakai untuk memenuhi kebutuhan primer saja, seperti, bagi Anda yang sudah berumah tangga, penghasilan Anda harus difokuskan pada pengeluaran belanja bahan makanan, membayar listrik, air, kebutuhan sekolah anak dan lain sebagainya, yang bersifat kebutuhan pokok. Ketika kita tidak mampu mengontrol jiwa konsumtif, akan berakibat fatal terhadap masalah keuangan di kemudian hari.

Jurus paling jitu untuk menangkal kesulitan finansial adalah dengan cara hidup hemat. Dengan berhemat bukan berarti membatasi semua pengeluaran termasuk untuk kebutuhan pokok juga. Namun dalam konsep hidup hemat, pengeluaran jadi lebih terasa teratur dan tepat guna.

Hidup Hemat Melalui Kebiasaan Menabung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun