Mohon tunggu...
rahmad m.arsyad
rahmad m.arsyad Mohon Tunggu... -

rakyat biasa yang pernah sekolah di Universitas Hasanuddin Makassar dan saat ini masih melanjutkan studi di kampus yang sama untuk jenjang magister.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Puti Guntur Soekarno dan Genealogi Politik Indonesia

11 Januari 2018   23:26 Diperbarui: 12 Januari 2018   15:45 2370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puti Guntur Soekarnoputri (KOMPAS.com/Achmad Faizal)

Karena pemilihan gubernur di tiga Jawa tahun 2018 ini, memang adalah ujian awal sebelum memasuki tahun pemilu 2019. Sekaligus pemanasan mesin partai, ujian solidaritas kader-kader parpol, sekaligus juga merupakan gambaran pencapaian parpol jelang pemilihan presiden dan legislatif tahun 2019 mendatang.

Menurut saya, exit scenario yang dilakukan oleh PDIP kali ini adalah sebuah skenario yang manis. Karena PDIP mendapatkan dua keuntungan sekaligus dengan memajukan Puti Guntur, sebagai calon Wakil Gubernur bersama Gus Ipul.

Pertama, posisi elektabilitas Gus Ipul di Jawa Timur memang untuk saat ini masih tinggi. Kehadiran Puti Guntur, akan semakin mendongkrak elektabilitas mantan Wakil Gubernur Jawa Timur tersebut secara signifikan. Karena, pasangan Gus Ipul-Puti Soekarno, bisa menarik dua garis kekuatan akar rumput di Jawa Timur secara bersamaan.

Baik basis kelompok Islam tradisional yang diwakili oleh pesantren Nahdlatul Ulama maupun kelompok nasionalis pendukung fanatik Soekarno yang memang lahir dan besar di Jawa Timur. Keduanya dalam hemat saya, akan bergabung menjadi gerbong yang besar.

Kedua, posisi parpol pengusung pasangan Gus Ipul dan Puti memang adalah representasi dua parpol penguasa legislatif DPRD Jawa Timur selama ini. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengusai 20 kursi DPRD dan PDIP dengan jumlah kursi legislatif mencapai 19 kursi.

Jika digabungkan, peta kekuatan dua parpol ini adalah koalisi besar yang menguasai 39 kursi mayoritas legislatif DPRD Jawa Timur. Artinya, pasangan ini mengusai hampir 40% suara legislatif. Menyatunya dua figur tersebut dalam satu gerbong, maka hampir pasti daya tarik mesin politik pasangan ini, layaknya mesin turbo yang bisa berlari kencang.

Selain itu dalam jangka panjang, kehadiran puti soekarno di Jawa Timur adalah investasi politik bagi PDIP untuk menghadirkan figur baru regenerasi politik bagi PDIP, apalagi koalisi PDIP dan PKB memang adalah gabungan koalisi politik pemerintahan Jokowi.

Puti Guntur Soekarno dan genealogi politik Indonesia
Terlepas dari kalkulasi politik yang ada, serta pertimbangan menang dan kalah. Bagi saya, kemunculan tiba-tiba Puti Guntur Soekarno dalam arena politik sepenting Jawa Timur adalah cermin dari partai politik indonesia. Ketika pada akhirnya, sirkulasi elit politik tetap di dominasi oleh relasi keluarga para penguasa.

Menjelang tahun 2019, hampir seluruh ketua partai besar sudah mulai mempersiapkan regenerasi politik kedua dan ketiga mereka. Mulai dari SBY dengan Mas Agus, Megawati dengan Puan dan Puti, ataupun Surya Paloh yang mempersiapkan Prananda Surya Paloh.

Menjual nama besar keluarga, tokoh dan hubungan masa lalu atau yang sering disebut sebagai politik patronase memang masih saja penting dalam arena politik negeri ini. Ketika, nama dan sejarah, menjadi cara mendongkrak popularitas dan elektabilitas.

Bagi saya, tentu hal ini wajar dan biasa. Selama, partai politik tetap memberikan ruang bagi sirkulasi elit politik kita tetap terbuka, bagi kemungkinan untuk mereka yang berada diluar trah geneologi elit politik untuk bisa tetap tampil menjadi pemimpin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun