Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Turki Membalas saat Mesir Bela Suriah dan SAA Undang FSA Main Sepakbola Persahabatan

25 November 2016   02:25 Diperbarui: 25 November 2016   02:37 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.alaraby.co.uk/english/blog/2016/11/24/regime-invites-aleppo-rebels-to-football-friendly-bombs-them

Skala prioritas Mesir saat ini ---dalam politk luar negeri-- adalah membantu pemerintahan Suriah atau Al-Assad. Dua hari setelah diwawancarai salah satu media Televisi Portugal, Presiden Mesir, Jenderal Assisi mewujudkan pernyataan itu. Sejumlah pilot dan pesawat tempur Mesir dikabarkan telah tiba di pangkalan Militer AU Suriah di dekat kota Hom, provonsi Homs. Kedatangan pesawat tempur Mesir terjadi beberapa jam setelah AU Suriah memombardir posisi pemberontak di pedesaan Lattakia hingga menewaskan  3 pasukan Turki (TAF) di kawasan tersebut.

Tidak lama setelah peristiwa itu, berselang  4 jam kemudian AU Turki membalas, menyerang sengit posisi SAA dan afiliasinya di kawasan pegunungan Latakia. Hingga kini tidak diketahui berapa korban jiwa di pihak SAA namun menurut informasi lain, sebuah pesawat tempur Turki ditembak jatuh oleh sistim pertahanan udara SAA.

Tampaknya kisruh Suriah tak akan berhenti. Selain itu lambat laun Turki memperlihatkan wujud aslinya mebantu pemberontak FSA ang kini mulai terlihat kewalahan menghadapi gempuran intensif AU Rusia dan Suriah. Lebih dalam lagi Turki memperlihatkan ambisnya yakni menghancurkan atau menjatuhkan pemerintahan Suriah dalam kekuasaan resim Bashar al-Assad. 

Turki tidak saja memberi bala bantuan keuangan, pelatihan dan militer serta persenjataan melainkan ikut terlibat dalam perang darat berbaur dengan FSA. Bahkan sejak operasi pembebasan Eufrat bertajuk Euphrate Shiled digelar pada Agustus lalu, pesawat tempur Turki kian berani dan merajalela masuk ke dalam wilayah Suriah dengan alasan membabat ISIS namun dibalik Turki leluasa menghajar pembevontak Kurdi Suriah, SDF/YPG.

Pada awalnya Erdogan berdalih membebaskan Jarabulus dari cengkeraman ISIS kini melebarkan sayap ke selatan dalam wilayah Suriah ke arah kota Al-Bab. Setelah itu, Erdogan merencanakan merebut kota dan kawasan Manbij yang dikuasai SDF dukungan AS setelah merebut susah payah dari ISIS melalui salah satu pertarungan senjata paling ganas dan berat dalam hampir enam tahun perang Suriah.

Kini, setelah tiga pasukan TAF tewas militer Turki bersumpah akan membalas SAA. Inikah momen "tepat" yang dinantikan Turki selama ini? Jika ini diharapkan Turki berarti Turki telah punya alasan kuat dan jelas invasi Suriah dengan lebih intensif dan terbuka. Tiga anggota TAF dijadikan martir demi ambisi tersebut setidaknya adalah ambisi meletakkan FSA sebagai pemenang dalam perang Suriah.

Namun demikian apakah hal itu akan mudah bagi Turki?

Tampaknya tidak. Meski Erdogan telah mereposisi penempatan poisisi strategis pada anggota kepercaayannya pada pos-pos penting dalam struktur pemerintahan dan militer Turki pasca Kudeta namun hal itu bukanlah sebuah jaminan sebab kebijakan garis keras Erdogan memberangus kudeta gagal 15 Juli lalu masih menyimpan bara api balas dendam akibat tindakan anarkis dan keras Erdogan.

  • Selain itu, NATO telah mengingatkan Turki bahwa tidak akan terlibat dalam pertempuran jika Turki berperang dengan Suriah
  • AS juga tidak akan membantu Turki karena telah memahami agenda khusus Turki dibalik kampanye perang terhadap ISIS dalam konflik Suriah.
  • Obama telah memperlihatkan sikap lunaknya pada rezim Suriahmenjelang masa akhir pemerintahannya. Selain itu, Presiden terpilih Donald Trump juga telah mengirim pesan tentang sikap AS pasca Obama akan lebih obektif pada Suriah demi mencapai perdamaian di sana. 
  • Rusia juga bukan lawan mudah Turki dalam bidang intelijen dan militer. Persetruan langsung Turki dengan Suriah akan berdampak pada memburuk hubungannay hubungan Rusiaa yang telah berusaha menahan amarahnya pada Turki atas sejumlah tindakan rezim Turki tidak bersahabat pada Suriah dan menembak jatuh dengan sengaja sebuah Su-24 Rusia pada  24 Nopember 2016 lalu.

Dengan demikian sepantasnya Turki melihat tanda-tanda demikian sebagai masukan penting untuk menghentikan ambisinya terhadap Suriah.

Ditengah sikap panas dan ambisius Turki, krisi Suriah kini semakin "ramai" setelah AU Mesir resmi masuk dalam kancah perang Suriah di posisi Suriah pada 24 Nopember 2016. Lalu, mengapa Mesir mengambil kesimpulan atau tindakan kesannya tidak populer. Apakah Mesir tidak tau keputusannya mengandung risikotinggi pada kemanan dan perekonomian Mesir?  

Semua keputusan tentu ada risiko seperti mata uang logam punya dua sisi bertolak belakang demikian juga halnya langkah dan keputusan Mesir berpihak pada Suriah, Iran dan Rusia. Tampaknya otoritas Mesir telah menjalani sejumlah kajian intelijen, potensi ancaman dan peluang bidang politik dan ekonomi yang ingin diraih pasca Perang Suriah, beberapa diantaranya adalah :

  1. Kajian intelijen Mesir mengarah pada kesimpulan adanya peranan Turki dan Arab Saudi atas maraknya aksi terorisme di seluruh dunia terutama di timur tengah dan khususnyadi dunia arab. 
  2. Arab Saudi telah menghentikan penjualan minyak ke Mesir setelah Mesir menindak tegas pelaku Arab Spring di Mesir sehingga terjadi kerusuhan di Mesir hingga berpotensi menghancurkan persatuan dan kesatuan Mesir.  Mesir tersinggung dan sikap Mesir ini bisa jadi sebuah ekpresi balas dendam Mesir pada KSA akibat diperlakukan seperti tidak semestinya untuk sebuah negara dan lebih-lebih pada sesama negara Arab.
  3. Keputusan Mesir setidaknya merupakan sebuah tanda telah bangkit rasa solidaritas kubu Proksi Rusia menghadapi arus keras geopolitik kubu AS atau setidaknya Turki.  Menurut sejumlah analisa, Mesir termasuk dalam proksi Rusia jika terjadi PD-3. Hampir 20 negara Proksi Rusia akan menghadapi 100-an Proksi AS jika pecah PD-3. Selain Mesir, negara lain dipihak Rusia adalah Iran, Irak, Yaman, Libya, RRC, Venezuela, Kuba, Korut, India, Indonesia dan lain-lain.
  4. Keberanian Mesir mungkin saja akan diikuti sejumlah negara Timur Tengah lain dan Uni Eropa berpihak ke Turki, namun keputusan Mesir itu bisa jadi akan menghentikan animo negara-negara Arab, Israel dan UE untuk melibatkan diri pada topik-topik yang kontradiktif dengan upaya meningkatkan kemakmuran bagi masyarakat negara-negara maju tersebut akibat terlibat perang TimurTengah atau lebih ekstrim mereka tidak akan melibatkan diri pada PD-3 hanya akibat gagal mengurusi pemerintahan negara lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun