Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Apa Sebab Animo Vaksinasi Warga di Aceh Masih Rendah?

5 Oktober 2021   02:27 Diperbarui: 5 Oktober 2021   18:31 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aparatur Sipil Negara (ASN) dan tenaga kerja kontrak di lingkungan Pemerintah Aceh menjalani penyuntikan vaksin Covid-19 secara massal di Kantor Gubernur Aceh, Kamis (3/6/2021). Foto: Kompas.com/Raja Umar

Selesai urusan acara keluarga pada 30 September 2021 lalu saya jalan-jalan di kota Lhokseumawe (Lsm). Kota ini telah hampir dua tahun tidak sempat saya kunjungi sejak pandemi mulai merebak Maret 2020 lalu.

Saya "berkeliling" ingin tahu bagaimana suasana dan sikap masyarakat menghadapi pandemi Covid-19 termasuk Vaksinasi, PPKM dan Pembelajaran Tatap Muka di kota yang pernah mendapat julukan "petro dollar" beberapa dekade lalu.

Vaksinasi

Pertama saya memantau situasi lokasi vaksinasi di pelataran parkir Polsek kota Lsm tepatnya di dekat bundaran kantor Pos. Selama beberapa menit berada di depan kantor Pos tidak terlihat oleh saya animo warga berkunjung ke sana. 

Mungkin tidak terlihat jelas oleh saya situasi sesungguhnya, tapi 15 menit saya di sana belum terlihat kunjungan yang menggembirakan.

Kemudian saya berkunjung ke lokasi ke dua yakni di pajak inpres di belakang Bank Indonesia. Situasi di sini juga mirip, nyaris sepi.

Suasana vaksinasi di kota Lhokseumawe 1/10/2021 vs di kota Medan 3/8/2021. Gambar Health detik.com dan dokpri penulis.
Suasana vaksinasi di kota Lhokseumawe 1/10/2021 vs di kota Medan 3/8/2021. Gambar Health detik.com dan dokpri penulis.

Kunjungan ke tiga ke lapangan Hiraq, lokasinya depan kantor DPRD kota. Di sini memang juga sepi tapi masih ada pengunjung sepuluh orang ketika saya mendaftar vaksin ke dua di sana.

Prosesnya sangat cepat. Dari mendaftar, menjawab pertanyaan, pemeriksaan tekanan darah dan gula hingga vaksin dan menunggu terbitnya sertifikat hanya butuh waktu 40 menit.

Tenaga Kesehatan (Nakes) juga bersikap ramah dan semangat. Ada nuansa akrab dan tetap profesional, kontras sekali dengan situasi dan kondisi terlihat saya di kota Medan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun