Asal mula hadirnya gelar Habeeb atau Habib (jamak: Habaib) berawal dari pendirinya yaitu Ahmad bin Isa 11 abad yang lalu. Menurut sebuah sumber beliau adalah generasi turunan ke 9 dari Ali bin Abi Thalib atau generasi turunan ke 8 dari Husen. Beliau meninggal dunia pada 345 H atau 957 M di Yaman.
Jika mengacu pada tahun meninggalnya Ahmad bin Issa atau Al- Imam Ahmad bin Isa ketika itu (957 M) pemerintahan Islam dikuasai oleh Syiah yaitu kekhalifahan Fatimiyah (910 M -1171 M), ada juga yang menyebutnya kekhalifahan Ubaidillah.
Saat itu adalah masa peralihan kekuasaan setelah meninggalnya "Imam" Abdullah al-Mahdi Billah. Dalam Islam Syiah gelar atau sebutan Imam adalah untuk keturunan nabi Muhammad SAW dari Ali bin Abi Thalib dan Fatimah az-Zahra.
Baca juga :Mengenal Sosok Habib Syech Nyak Fakeh
Kawasan kekhalifahannya dari Tanzania, Aljazair, Libia, Mesir, Saudi Arabia hingga sebagian Yaman seluas 9 juta km per segi dengan jumlah populasi (saat itu) kira-kira 62 jutaan orang.
Ahmad bin Isa punya 2 orang putra yaitu Ubaidillah dan Muhammad. Tetapi yang ikut hijrah dengan ayahnya hanya Ubaidillah saja. Muhammad tidak ikut dan tidak diketahui kelanjutannya.
Setelah Ahmad meninggal dunia pada 345 H, Ubaidillah meneruskan tradisi ayahnya sebagai Habib. Dia punya 3 putra yaitu Alwi, Jadid dan Ismail. Dari Alwi punya keturunan sedangkan Jadid dan Ismail tidak punya keturunan sehingga penerus Habib dari Ahmad dan Ubaidillah adalah Alwi.
Keturunan Alwi inilah yang belakangan disebut kaum Alawiyin. Kaum ini juga akhirnya membuka pusat pendidikan dan syiar agama Islam di Yaman yang dikenal dengan nama al -tariqa al-awaliyya atau Tarekat Alawiyin.
Dengan demikian gelar habib selanjutnya adalah mengacu pada keturunan Alwi anaknya (bin) Ubaidillah yang kemudian menyebar, menyebar dan menyebar hingga ada yang "tiba" di Nusantara kita.