Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Ada Spekulan di Balik Loyo Rupiah Manfaatkan Isu Corona

28 Maret 2020   12:04 Diperbarui: 29 Maret 2020   08:32 3176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nilai tukar rupiah kembali terpuruGambar ilustrasi: jateng.tribunnews.com/2018/11/07

Perkembangan terkini dalam 3 hari terakhir Rupiah telah kembali sedikit segar kembali dan IHSG di BEI kembali menghirup udara segar. Tetapi para penunggu peluang telah siap siaga mengambil keuntungan kembali pada sesi pelemahan Rupiah berikutnya. 

Tampaknya telah ada semacam image di mata para spekulan dan investor asing mudah membaca dan mengkondisikan kapan aksi ambil untung besar-besaran dapat diambil dari Indonesia.

Kondisi Rupiah sangat mudah dipengaruhi oleh opini pasar terutama investor asing. Ketika Rupiah mulai terkulai lemas sedalam-dalamnya aksi borong (beli) mata uang asing (USD,Yen, SGD, Euro dll).

Kelemahan pemerintah mungkin akibat longgarnya kebijakan dalam kerjasama SBN dengan pihak asing atau non resident. Jangka waktu pengambilan bunga dan pokoknya minimal 3 bulan perlu dikaji ulang. Kemudian adanya kerjasama SBN yang mengacu pada SIBOR (Singapore Interbank Offered Rate) dan lain-lain juga perlu dikaji kembali. 

Walaupun yang penulis sebutkan adalah sebuah kemungkinan yang melihat dari kacamata umum tetapi perlu kejujuran otoritas keuangan untuk melihat benar atau tidak ada celah yang dapat dimanfaatkan oleh spekulan disebut di atas, yaitu sebuah kelemahan atau "Kelemahan" otoritas keuangan negeri ini. Dengan memperbaiki salah satu celah kelemahan tersebut akan dapat menutupi celah kelemahan di masa akan datang.

Di sisi lain kita juga maklum bahwa sumber dana asing juga sangat perlu masuk ke tanah air. Banyaknya arus dana investor asing masuk menjadi indikator sehatnya perekonomian negara. 

Semakin banyaknya dana asing berinveestasi akan meningkatkan ekspor, membuka serapan lapangan kerja, membiayai pembangunan nasional dan lain-lain. 

Kekuatiran sepinya masuk dana investor asing membuat pemerintah memberi kelonggaran dalam berbagai bidang tetapi dapat dimanfaatkan oleh investor asing dan investor domestik mengambil keuntungan secara besar-besaran secara berulang-ulang memanfaatkan momentum klasik (pengkondisian Rupiah) disebutkan di atas.

Kesimpulannya para investor asing dan spekulan dari dalam negeri telah mampu membaca kapan bisa mengambil keuntungan besar-besar dalam memanfaatkan celah kelemahan dalam kebijakan otoritas keuangan dan memanfaatkan isu tertentu di Indonesia.

Adakah cara memperkuat mata uang rupiah? Jika ada sebaiknya pemerintah secepatnya terapkan sistem dan kebijakan lebih kuat dan ketat agar Rupiah tidak jadi "sorga dunia" para spekulan dan investor asing. Kongkritnya: PEMERINTAH SEGERA REVISI KEBIJAKAN!

Mungkin ada juga yang menjawab, ada caranya tapi biarkan saja, toh kita sama-sama tahu dan berkepentingan di balik melemahnya Rupiah. 

Duh... kasihan benar rupiah, bakal terjadi lagi berulang-ulang kalau begini. 

abanggeutanyo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun