Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Hasil Negosiasi Kremlin, Turki Untung, Rusia Murung, Suriah dan Iran "Buntung"

6 Maret 2020   03:06 Diperbarui: 6 Maret 2020   15:33 2166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Turkish President Tayyip Erdogan and Russian President Vladimir Putin talk during a meeting in Moscow, Russia March 5, 2020. (Reuters) via TRTNews.com

Sesuai rencana dan jadwal, Presiden Turki, Recep Tayyep Erdogan telah tiba di Moskow pada pukul 10.26 waktu setempat. Rombongan kemudian menuju Kremlin dan diterima oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin di Istana Presiden pada 11.00. 

Meski awalnya agak kaku, Putin berusaha tampil hangat. Terlihat beberapa berusaha tidak memandang tatapan wajah Erdogan. Usai pertemuan tertutup barulah tampak rileks wajah Putin selama konfrensi pers.

Pada pukul 11.07 meeting dimulai secara tertutup antara Putin dan Erdogan selama lebih 3 jam cuma dihadiri penerjemah dan para menteri terkait. Setelah itu pada 14.36 barulah dihadiri oleh seluruh rombongan masing-masing selama 2 jam tambahan hingga berakhir 17.00

Total pertemuan seluruhnya 5 jam 40 menit. Keduanya kemudian melakukan konfrensi pers. Di sini Putin tampaknya telah sanggup memandang wajah Erdogan seperti sedia kala.

Presiden Putin menyatakan situasi di Idlib tidak menentu. Tidak ada satupun yang tahu di mana posisi pasukan Turki saat itu sehingga terjadilah serangan itu menghujam ke arah pasukan Turki (menewasksan 34 pasukan Turki-red). Untuk itu Putin mengucapkan belasungkawa dan kesedihan atas tewasnya sejumlah pasukan Turki di sana.

Selain itu Putin juga menyampaikan secara simpel hasil petemuan itu sepenuhnya mengacu untuk terciptanya gencatan senjata dan sama-sama menjaga integritas wilayah Suriah.

Sementara itu Erdogan mengaku telah mencapai kesepakatan dengan Rusia. Untuk itu akan dilakukan pengiriman balabantuan (kedua belah pihak) untuk menstabilkan kawasan di Idlib. Ankara akan mengambil langkah koordinasi lebih baik dengan Rusia ke depannya. Gencatan senjata akan diberlakukan mulai pukul 00.01 malam ini (6/3/2020).

Erdogan juga mengundang Putin untuk berkunjung ke Ankara guna menindaklanjuti kesepakatan dan penguatan perjanjian telah dicapai pada hari ini.

Lalu pada pukul 17.25 keduanya bersalaman dan akhirnya Erdogan dan rombongan menuju ke bandara untuk persiapan kembali ke Turki sejam kemudian.

Terkait dengan istilah pengiriman bala bantuan dan koordinasi kedua belah pihak yang disebutkan Erdogan telah diperinci lebih lanjut dalam "bocoran" di media massa. Sumber TRTWorld.com merinci lebih jauh isi perjanjian itu yaitu:

  • Gencatan senjata mulai berlaku sejak pukul 00.01 (6/3/2020)
  • Menciptakan security corridor sedalam 7 mil (12 Km) sepanjang jalur M-4 Hughway di sisi utara dan selatan jalur tersebut hingga ke pertigaaan Kota Saraqib.
  • Joint Patrol akan dilaksanakan di kawasan tersebut mulai 15 Maret 2020 oleh pasukan Rusia dan Turki

Tidak ada kesepakatan tentang pemisahan teroris dan pemberontak garis keras jihadis meskipun mungkin telah dibicarakan. Selain itu juga tidak ada statemen tentang mundurnya pasukan Turki dari kawasan 12 pos pemantau militer Turki.

Apakah kedua belah pihak atau seluruh pihak bertikai langsung telah mencapai rasa puas?

Dari pihak Turki mengatakan telah mencapai tujuan mereka dalam pembicaraan hampir 6 jam dengan Putin, sebut salah satu pejabat tinggi yang hadir dalam pertemuan tersebut.

Sementara itu dari pihak Rusia belum ada sikap apakah puas apa tidak dengan hasil yang dicapai tersebut.

Jika mengacu pada kepentingan Rusia di luar Suriah masih ada yang lebih besar tampaknya negosiasi itu telah membuat Rusia bersyukur. Akan tetapi di mata pihak Suriah tampaknya sikap Putin sekali lagi memperlihatkan dalam poisisi lemah ditekan oleh Turki.

Dari medan petempuran, beberapa akun twitter yang meliput jalannya pertempuran pro-Suriah tampaknya tidak puas dengan apa yang dicapai oleh "Sultan" dan "Tsar" karena itu artinya semakin membuka lebih luas masuknya arus teroris dan pemberontak dari Turki lebih banyak ke Idlib dan itu membahayakan Suriah, sebut salah satu akun twiter pro-Suriah.

Selain itu kesepakatan itu juga artinya mendapat legitimasi bahkan pengawalan Rusia untuk Turki agar keberadaan pasukan Turki tidak dapat diganggu gugat oleh pasukan Suriah di kawasan Idlib bahkan ke seluruh pos pemantau (jika tentang eksistensi pos pemantau Turki ini tidak diubah dalam pertemuan hari ini).

Posisi tentara Suriah harus mundur sepanjang 12  6 km dari M4 artinya pencapaian gerak maju yang diperoleh hingga saat ini di Provinsi Idlib khususnya di dekat kota Idlib harus melakukan langkah mundur 12 6 km ke belakang.

Itu artinya kota Saraqib bisa jadi harus ditinggalkan padahal telah mati-matian direbut oleh milisi Iran dan pasukan Suriah di darat dalam pertarungan hebat silih berganti jatuh ke tangan musuh.

Ilustrasi "security Corridor" kurang lebih 12 km di kiri dan kanan M-4 Highway. Olahan Penulis dari Liveuamap.com
Ilustrasi "security Corridor" kurang lebih 12 km di kiri dan kanan M-4 Highway. Olahan Penulis dari Liveuamap.com
Apapun pencapaian yang terjadi di balik negosiasi Kremlin 5 Maret 2020 antara Rusia dan Turki dan bagaimana pun ketidakpuasan dirasakan Iran dan Suriah di balik itu semua pihak seharusnya mengedepankan sesuatu yang sangat berharga, yaitu perdamaian melalui proses awal yakni gencatan senjata.

Dari sinilah riuh dan nyalak mesin perang di darat, laut, dan udara Suriah dapat dihentikan pelang-pelan jika berjalan mulus. Dari sinilah para pengungsi dapat kembali ke negaranya daripada dilepas ke alam liar kawasan Eropa berpotensi terjadinya bencana kehidupan yang tidak kalah dahsyat dibanding meninggalkan Tanah Air.

Meski belum tentu dapat dijamin masa depannya tetapi umumnya banyak yang berharap semoga negosiasi ini bisa berjalan lancar implementasinya dan menjadi antiklimaks kejam dan ruwetnya perang Suriah.

abanggeutanyo

Catatan : Up date pukul 15.30 untuk meng-upload gambar ilustrasi peta "Security Corridor" di jalur M4 Highway

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun