Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Mengenal Idlib dan Faksi Militer Penguasanya

22 Februari 2020   11:26 Diperbarui: 24 Februari 2020   04:39 1002
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : mideastdiscourse.com

Idlib adalah nama salah satu provinsi dari 14 Provinsi atau Gubernuran di Republik Arab Suriah (Suriah). Jumlah penduduknya sebelum perang Suriah (2011) sekitar 1,4 juta orang dengan luas wilayah 6.097 km persegi. Ada 5 distrik (kota besar) di dalam provinsi Idlib termasuk Idlib city sendiri dengan Jumlah penduduk terbanyak yakni hampir 170 ribu orang (2010).

Sejak meletusnya pemberontakan terhadap pemerintahan Bashar al-Assad pada 11 Maret 2011, ibu kota Idlib jatuh ke tangan pasukan pemberontak (FSA) pada 26 Maret 2015 setelah dipertahankan mati-matian oleh pasukan pemeirntah Suriah (SAA). Adalah grup The Conquest Army yang terdiri dari kelompok militan Ahrar al-Sham, Front al-Nusra dan Jun al-Aqsa yang menaklukkan kota tersebut.

Sejak April 2015 milisi the Army Conquest (tentara pembebasan) membentuk pemerintahan sementara di kota Idlib disebut "Syiran Interim Government" (SIG). 

Seiring berjalannya waktu terjadi pertikaian antara Ahrar al-Sham dengan Front al Nusra yang kemudian berganti nama menjadi Jabhat Fatih al-sham (JFS) pada 2016. Nama JFS hanya sesaat saja. Tidak sampai setahun berganti lagi menjadi Hay'at Tahrir al-Sham (HTS) pada 28 Januari 2017. 

Akhirnya sejak 23 Juli 2017 kota Idlib sepenuhnya dalam kekuasaan HTS yakni sebuah misi bersenjata yang berafiliasi dengan al-Qaeda untuk Suriah. HTS kemudian membentuk pemerintahan, Salvation Government.

Oleh karena berafiliasi dengan al-Qaeda organisasi HTS telah ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh PBB, AS, Eropa, Rusia dan beberapa negara lainnya di seluruh dunia. Meski demikian beberapa negara menunjukkan dukungan secara nyata dan langsung pada beberapa kelompok militan pimpinan HTS dan FSA.

Negara-negara sponsor HTS dan FSA saat itu memberi dukungan bidang keuangan, peralatan tempur, pelatihan, kesehatan, suplai petempur dan strategi. Sejumlah negara Arab, Turki dan AS serta negara Eropa memberi dukungan tersebut meskipun pada akhirnya beberapa negara menarik diri mendukung seiring dengan terbuktinya faksi-faksi yang mereka dukung tidak sejalan dengan tujuan awal terbentuknya FSA.

Pemberontakan yang awalnya digagas oleh tentara pemberontak (FSA) menumbangkan pemerintahan al-Assad yang dituduh korup, tiran, diktator dan anti demokrasi ternyata jadi ajang pertikaian antara kelompok bersenjata. Kelompok-kelompok kuat bersaing memperebutkan kekuasaan dengan berafiliasi dengan kelompok-kelompok kecil. 

Lambat tapi pasti, akhirnya  karakter FSA benar-benar tenggelam hanya menjadi simbol retorika revolusi sebagaian warga Suriah. Karena berbagai alasanan organisasi FSA justru menjadi unit militan paling lemah diantara unit militan yang ada di Idlib atau yang tersisa di Suriah, tidak menarik bagi para militan secara ekonomis, taktis dan kekuatan.

Turki paling merasa berkepentingan di dalam pergolakan Suriah merasa bertanggung jawab dengan berbagai alasan meneruskan membantu milisi bersenjata di Suriah untuk menjatuhkan pemerintahan Bashar al-Assad.

Kini sisa wilayah dikuasai pemberontak Suriah semakin mengecil,  hanya tersisa 15% dari seluruh wilayah yang pernah dikuasai pada masa puncak kejayaannnya (2017) dibanding saat ini (21/2/2020).

Selain wilayah Suriah yang dikuasai pemberontak Kurdi di bagian timur dan utara Suriah, wilayah yang tersisa dikuasai pemberontak adalah 45% di wilayah pronvinsi Idlib, 5% wilayah provinsi Aleppo, 5% provinsi Hama dan cuma beberapa persen provinsi Latakia sepert terlihat pada peta berikut :

Sumber : Liveuamap.com per 22-2-2020
Sumber : Liveuamap.com per 22-2-2020
Kini ada 4 kelompok bersenjata (faksi) yang langsung berada di bawah komando angkatan bersenjata Turki (TAF), yaitu :
  • HTS dan aliansi di dalamnya
  • National Liberation Front (NLF)
  • Hurras al-Dien (afiliasi Al-Qaeda) yang berasal dari defektor HTS
  • Turkistan Islamic Party (petempur Chechen, Uighur, Uzbek, Tajik dan jihadis dari puluhan negara lainnya)

Hay'at Tahrir al-Sham (HTS) adalah kelompok paling power full diantara kelompok militan dan pemberontak yang ada. Jumlah petempurnya kini diperkirakan antara 12.000 - 15.000 orang.

National Liberation Front (NLF) terdiri dari Ahrar al-Sham, Faylaq al-Sham dan seluruh kelompok kecil di dalam payung Free Syrian Army (FSA). Kelompok NLF ini kemudian berganti nama pada Okotber 2019 lalu menjadi SNA (Syrian National Army). Kelompok ini mendirikan pemerintahan sementara yang disebut Syrian Interim Government (SIG) berkedudukan di kota Idlib di bawah kendali kementerian pertahanan versi pemberontak.

Menurut informasi Defense Intelligence Agency (DIA) seluruh kekuatan di atas berjumlah 22.000 - 50.000 berada di bawah kendali militer Turki meskipun ada juga yang menilai angka tersebut terlalu besar.

Melihat pada kondisi perkembangan semakin rumit dan sulit melibatkan Rusia dan Turki, kalaupun terjadi negosiasi akhir berbentuk win-win solution pemerintahan Suriah harus melepas sebagian kecil wiayahnya kepada pemberontak Suriah dan Turki yakni mencakup sebagian provinsi Idlib, kota Idlib dan wiayah di belakangnya hingga ke perbatasan provinsi Hatay (Turki).

Jika ekspektasi itu terlalu mahal bagi pemerintah Suriah mungkin saja akan memberi otonomi khusus seluas-luasnya untuk pemberontak dukungan Turki dengan areal seperti peta (gambar) berikut :

Sumber : Liveuamap.com per 22-2-2020
Sumber : Liveuamap.com per 22-2-2020
Demikian sekilas tentang siapa milisi dan tentara yang mengontrol provinsi Idlib dan kota Idlib sekitarnya hingga saat tulisan ini dibuat.

abanggeutanyo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun