Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pelaku Sejarah PBB, Bill Gates, dan Jack Ma Cuma Bisa "Ketawa" Lihat Sunda Empire-Earth Empire

28 Januari 2020   06:27 Diperbarui: 30 Januari 2020   01:27 2569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
New Zealand Prime Minister Peter Fraser signs the United Nations Charter at San Francisco on 26 June 1945. Source : teara.govt.nz

Beberapa peserta (masa itu) seperti Presiden Harry S.Truman, Raja Faisal dari Saudi Arabia, Carlos P.Romulo (Filipina), Faris El-Khouri  (PM Suriah), Peter Fresher (PM New Zealand) dan lain-lain adalah saksi hidup pada masa itu, mereka tahu persis bagaimana proses lahirnya piagam PBB yang terbentuk melalui proses yang panjang, bukan hikayat dongeng yang panjang ala SE-EE.

Pada saat peristiwa itu terjadi, meskipun Republik Indonesia telah merdeka tetapi belum jadi anggota PBB karena berbagai alasan. Indonesia baru jadi anggota PBB ke-60 pada tanggal 28 September 1950, berdasarkan Resolusi Majelis Umum PBB nomor A/RES/491 bukan karena merasa gedung PBB nya masih ada di Bandung.

Andai saja salah satu dari mereka (pelaku sejarah PBB) itu masih hidup pasti ikut tertawa seperti Roy Suryo saat berdebat dengan "letjen" RSS (Edi Raharjo). Bedanya, Roy Suryo justru "hanyut" karena (katanya) mengadukan ke Polisi para penghayal tersebut telah menjungkir balikkan fakta sejarah dan berbohong. Sementara (diyakini) para pelaku sejarah PBB di atas justru tertawa sampai mules.

Para saksi sejarah justru berpesan,"Jangan diakomodir lagi hal-hal seperti itu. Sebab kalau diakomodir mereka justru jadi terkenal dan merasa terkenal. Membahas tentang mereka pun sesungguhnya tidak penting karena 100% halusinasi bertujuan menipu ."

Syarifuddin Yusuf, salah satu dosen pada Universitas Sriwijaya Palembang, "Nanti kalau diberitakan terus mereka 'melunjak' sehingga merasa seolah-olah sudah dikenal masyarakat luas dan bisa jadi itu malah bagian strategi mereka untuk diberitakan terus-menerus," ujarnya sebagaimana dikutip dari Antara melalu Tagar.Id.

Para pelaku sejarah PBB mungkin semuanya sudah berpulang kepada-Nya, meninggalkan saksi bisu beberapa gedung bersejarah di California, jadi  kita ambil yang terdekat saja yaitu taipan Jack Ma dan bussinesman Bill Gates. Bisa, keduanya juga hanya bisa tertawa melihat klaim ala SE-EE. Jelas tertawa, tidak pakai biaya. Sementara membahasnya justru jadi keluar biaya, hehehehee.

Bill Gates dan Jack Ma. Gambar : Getty Image dan Indopolitka.com. Diedit oleh penulis
Bill Gates dan Jack Ma. Gambar : Getty Image dan Indopolitka.com. Diedit oleh penulis
Maka dari itu ada baiknya (ke depan) hal-hal seperti ini sebaiknya tidak dipublis lagi oleh media secara besar-besaran. Terpenting pihak berkompeten ambil tindkaan tegas saja agar tidak ada lagi para pembual bikin kerajaan cuma untuk cari untung dari biaya pendaftaran "anggota" mabuk kerajaan.

abanggeutanyo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun