Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Virus Corona Telah Muncul di Tengah Perayaan Imlek 2020

24 Januari 2020   15:40 Diperbarui: 16 September 2022   18:31 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintah Tiongkok batalkan perayaan besar Tahun Baru Imlek karena virus Korona. Foto: AFP dikutip via Medcom.id

Wuhan kota berpenduduk 11 juta di Tiongkok disinyalir sebagai sumber merebaknya virus Corona yang kini mulai jadi wabah (mungkin endemik atau epidemik) baru diyakini berasal dari kota tersebut. 

Hingga kini seluruh China sebanyak 830 orang terkena Corona dan 25 orang telah meninggal dunia sejak virus ini terdeteksi mulai mewabah sejak 2 minggu terakhir. 

Pemerintah Tiongkok menutup kota terlarang (Forbiden City) yang berada di kota Wuhan yang juga telah secara resmi "ditutup" sejak kemarin Kamis 23/1/2020 guna menyelidiki penyebab virus dan mencegah potensi penyebaran lebih dahsyat. 

Sebelumnya saat perayaan imlek biasanya sangat meriah dirayakan di kawasan Forbiden City dalam beberapa dekade terakhir.

Dari beberapa unggahan video melalui media twitter memperlihatkan beberapa sudut kota Wuhan kini terasa senyap nyaris sepi, kontras sekali dengan tahun lalu dan sebelumnya dimana perayaan Imlek yang tahun ini jatuh pada hari Sabtu, 25/1/2020 yang memiliki simbol tahun Tikus Logam.

Menurut penyelidikan sementara isunya berasal dari sebuah kawasan pasar makanan laut Huanan di salah satu sudut kota Wuhan yang ternyata tidak saja menyediakan makanan laut tapi juga menyediakan makanan berasal dari hewan-hewan liar. 

Informasi awal merebaknya kasus ini juga berasal dari kawasan tersebut, dimana sejumlah karyawan yang bekerja di sejumlah restoran di kawasan itu menderita sakit yang terjangkit virus sama, Corona, sebagaimana dilaporkan oleh Mothership, edisi hari ini Jumat, 24/1/2020.

Menurut sumber tersebut pasar Huanan menjual aneka hewan hidup yang dimasak langsung di sejumlah restoran di sana. Di sebuah tempat penjualan koala hidup dijual seharga RMB 70 (US$ 13,6). Sedangkan burung merak hidup dijual RMB 500 (US$ 97). 

Masih disebutkan oleh sumber di atas, terdapat 100 jenis hewan liar dijual di kawasan ini untuk disantap mulai dari ana anjing serigala, tikus hingga salamander raksasa.

Mungkinkah karena itu sebabnya atau ada sebab lain, belum tahu secara pasti. Tetapi sejumlah orang pekerja di berbagai restoran kawasan tersebut telah terjangkit penyakit yang sama.  Selain itu 17 orang telah meninggal dunia dan 600 orang terkena virus tersebut khusus di kota Wuhan.

Seorang netizen mengunduh lokasi penjualan hewan liar di kawasan Huanan Seafodd Market. Pemilik akun @muyixiao mengunduh dua gambar sekaligus, yakni lokasi penjualan hewan liar dan daftar harganya seperti terlihat pada gambar berikut :

Wuha Seafood Market.Source : Mothership.sg via tweeter
Wuha Seafood Market.Source : Mothership.sg via tweeter

Geger virus Corona pun kini menggelegar ke berbagai dunia khususnya di Asia. Sejumlah pekerja kesehatan kini disiapkan di berbagai negara untuk memonitor dan mendeteksi para penumpang yang berasal dari luar negeri khususnya dari China. 

Apalagi di beberapa negara (Hong Kong, Macau, Singapore, Thailand, dan Vietnam) telah memberi konfirmasi terdapat korban di negara mereka yang terjangkit virus tersebut ketika tiba dari China.

Dikabarkan, beberapa korban juga terjangkit di Jepang dan AS dengan cara penularan hampir sama.

Petugas kesehatan Indonesia juga telah disiapkan di Bandar Soekarno Hatta, Ngurah Rai, dan Adi Sucipto dengan membagikan masker dan menyiapkan klinik kesehatan guna mengantisipasi penyebaran virus tersebut. 

Saat ini telah tersedia 100 unit klinik kesehatan guna mencegah mewabahnya penyakit yang memiiliki gejala batuk, pilek, flu dan demam mirip yang terjadi pada MERS dan SARS beberapa tahun lalu.

Menurut sumber CNN, seorang warga Indonesia yang didiagnosis dipastikan terkena virus Corona. Saat ini pasien tersebut diisolasi di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso.

Benar tidaknya sumber makanan dan sumber lokasi di atas menjadi penyebab utamanya penyebaran virus dan wabah Corona masih menunggu analisis dan penelitian mendalam diharapkan BUKAN bertujuan sebagai ajang perang bisnis sesama pengusaha di sana. 

Maka dari itu hasil penelitian pihak berkompetenlah yang akan membuktikan apa sebab sesungguhnya.

Sekadar informasi tambahan, virus ini diduga ditularkan melalui kontak langsung antara manusia dan hewan, atau mungkin dari udara yang penuh bakteri. Virus yang secara alami dapat menular antara manusia dan hewan dinamakan penyakit zoonotic.

Serangan virus mengakibatkan infeksi saluran pernapasan atas ringan hingga sedang yang sama dengan flu biasa. Gejala corona virus atau virus corona adalah pilek, batuk, sakit tenggorokan, pusing, dan demam yang sudah terjadi selama beberapa hari. 

Mengenal gejala awal akan membantu kita meminimalisir serangan Corona.

Virus Corona menyebar dahsyat pada awal tahun 2020 dan mulai memakan korban jelang Imlek 2020 membuat suasana salah satu tempat perayaan Imlek paling meriah selama ini menjadi sepi. 

Lampion merah telah bergelantungan dengan anggunnya dimana-mana melambangkan harapan dan semangat keberuntungan. Meski Wuhan dan Kota Terlarang kini tampak sepi kita yakin semangat perayaan Imlek tetap akan membahana, tetap berkobar di seluruh dunia menularkan semangat Imlek yang tahun ini kembali Shiao Tikus yaitu orang yang kreatif, jujur, murah hati, ambisius, cepat bertindak dan Hemat.

Untuk itu kita juga mengucapkan, Gngh xnx (Selamat tahun baru) dan Gngx fci (Selamat berbahagia dan kaya raya).

abangeutanyo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun