Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

4 Hal Unik di Balik Tertangkapnya Penyerang Novel

28 Desember 2019   20:12 Diperbarui: 28 Desember 2019   20:14 1692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber (dari kiri ke kanan) : Todayline.me dan Republika.co.id

Sejak melakukan penyerangan (air keras) ke wajah Novel Baswedan pada 11 April 2017 barulah pada 27 Desember 2019 dua pelaku ditangkap oleh Polisi di sebuah lokasi di Cimanggis Jakarta Timur. 

Terlepas dari berapa orang sesungguhnya komplotan itu melakukan aksinya yang jelas 2 orang pengecut tersebut (RB dan RM) telah berhasil diungkap 33 bulan kemudian. Untuk itu kita harus memberi apresiasi positif atas usaha Polisi akhirnya bisa, berani dan sanggup membuktikannnya.

Kita tidak lagi membahas apa yang telah tejadi pada Novel dan bagaimana peristiwa itu terjadi karena telah banyak dikupas tuntas oleh berbagai media dan berita serta ribuan artikel tetang itu. Yang ingin kita bahas adalah sisi unik dari rangkaian peristiwa, yaitu :

  • Para tersangka seperti tersenyum saat diperlihatkan di hadapan umum
  • Para tersangka ternyata berbeda dengan gambar sketsa yang dikeluarkan Polri
  • Mengapa istri Novel justru kuatir atas penangkapan pelaku
  • Mengapa pelaku mengatakan Novel berkhianat

Keunikan pertama adalah tampilan ekspresi RB salah satu wajah pelaku yang banyak beredar di media. Ada kalanya serius, ada kalanya sedang mikir bahkan ada momen tersenyum. Berikut ada beberapa gambar memperlihatkan pelaku sedang tersenyum saat diperkenalkan pada publik hari ini Kami (28/12/2019).

Senyum atau kecut dan perasaan apapun tentu tidak dilarang tetapi senyumnya salah satu tersangka ketika diperkenalkan jelas menimbulkan tanda tanya, mungkin ia memperlihatkan kepuasan telah menganiaya Novel, mungkinkah ia tak menyangka ternyata Polisi juga mampu membekuk anggotanya? Tak tahulah, nanti penyidik juga yang bisa bertanya "mengapa kalian tersenyum saat diperlihatkan ke publik?"

Keunikan ke dua. Dari sketsa telah beredar di berbagai media beberapa saat usai penyerangan beredar gambar DPO yang diterbitkan pada 24 November 2017. Salah satu sketsa penulis ambil dari sumber pantauriau.com dengan gambar dan kisi-kisi berikut :

Sumber : pantauriau.com
Sumber : pantauriau.com
Jika mengacu pada dua sketsa buronan di atas ternyata tidak mirip sama sekali dengan dua pelaku yang diperlihatkan kepada publik. Tidak mungkin Polisi menampilkan tokoh lain yang bukan pelaku. Dengan demikian bisa jadi masih ada aktor-aktor lain atau 2 pelaku lagi sesuai dengan sketsa di atas. Jika tidak ada aktor lain berarti sketsa yang diterbitkan polisi lebih 2 tahun lalu tidak relevan dengan kenyataan.

Kunikan ketiga. Satu sisi penangkapan pelaku penyerangan terhadap Novel telah menimbulkan seberkas harapan cerah yang akan membongkar jaringan tersebut untuk apa, untuk siapa, bagaimana dan aneka informasi oleh penyidik. Akan tetapi di sisi lain penangkapan dua aktor di atas justru menimbulkan kekuatiran pada Rina Emilda (isteri Novel).

Kepada pers Rina Emilda mengharapkan semoga Polisi memperhatikan objektifitas dari fakta-fakta yang ada. Namun disamping itu Rina sangat khawatir tentang adanya upaya memutar balikkan fakta (cerita). "Cuma saya khawatir ada upaya membuat cerita yang menutupi fakta sebenarnya,"ujarnya sebagaimana dikutip dari sini. Mengapa Rina khawatir, semoga penasihat hukum dapat menanyakannya.

Keunikan terakhir adalah pelaku sempat berteriak beberapa kali mengatakan Novel pengkhianat. "Tolong dicatat, saya enggak suka sama Novel karena dia penghianat," ucap salah satu pelaku RB, di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu (28/12/2019) sebagaiimana dikutip dari kompas.com. Dari lontaran kalimat tersebut kita coba kupas apa yang membuat Novel menjadi penkhianat sebagaimana dilontarkan RB?

Novel Baswedan adalah mantan Polisi tamatan Akademi Kepolisian, lulusan 1988. Kariernya mulai berkilau ketika jadi Kasat Reskrim Polres Bengkulu. Pada 2004 ditarik ke bagian Reskrim Mabes Polri. Di sini ia banyak terlibat mengungkap aksi besar, antara lain :

  • Mengendus korupsi SIM di Polri saat baru bertugas di Mabes Polri
  • Membawa pulang ke tanah air "si burung Nasar"  Muhammad Nazaruddin, mantan bendahara Partai Demokrat dari Kolombia.
  • Mengungkap kasus suap Wisma Atlet yang melibatkan politkus Demokrat,Angelina Sondakh
  • Menjebbloskan Nunun Nurbeti penyuap sejumlah anggota DPR RI melalui cek pelawat dalam pemilihan Deputi Senior Gubernur BI pada 2004.
  • Mengungkap kasus jual beli perkara Pilkada yang melibatkan Akil Mochtar mantan ketua Mahkamah Agung beberapa waktu lalu
  • Menjadi korban siraman air keras saat sedang mengungkap kasus E-KTP yang melibatkan Setya Novanto

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun