Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Khan Shaikhun Dikuasai SAA, Turki Tunjukkan Wajah Aslinya pada Rusia

20 Agustus 2019   23:58 Diperbarui: 21 Agustus 2019   01:08 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Russian President Vladimir Putin meets with his Turkish counterpart Recep Tayyip Erdogan in the Black Sea resort of Sochi on Feb. 14. (SERGEI CHIRIKOV/AFP/Getty Images)

Eskalasi perang Suriah belum memperlihatkan tanda-tanda akan berakhir. Yang terjadi bahkan sebaliknya, semakin sengit dan tajam seiring perkembangan signifikan diraih tentara nasional Suriah, The Syrian Arab Army (SAA) dukungan Rusia dan Iran merebut kembali kawasan - kawasan dikuasai pemberontak yang kini di bawah payung National Liberation Front (NLF) dan milisi jihad Hayat Tahrir al-Sham (HTS).

Kelompok HTS merupakan kelompok jihadi militer paling kuat di Suriah telah ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh barat karena berafiliasi dengan Al-Qaeda.

Perkembangan terkini dari The Syirian Obervatory bahwa NLF dan HTS sebagaimana dikutip dari syria.liveuamap.com telah meninggalkan kawasan strategis kota Khan Shaykhun. JIKA hal itu benar terjadi maka ini adalah buah "penantian"lima tahun SAA merebut kembali kota yang telah diduduki selama 5 tahun oleh kelompok kelompok bersenjata pemberontak Suriah.

Sejumlah kawasan strategis di Laatmen, Lahaya, Marakba, Morek, Kafr Zita, Latmenah dan Khan Shaykhun telah "ditinggalkan" kelompok bersenjata NLF dan HTS.

Kolase dibuat oleh penulis.Olahan dari liveuamap.com 19 dan 20 Agustus 2019 pukul 15.30 WIB
Kolase dibuat oleh penulis.Olahan dari liveuamap.com 19 dan 20 Agustus 2019 pukul 15.30 WIB
Khan Shaykhun yang telah dikepung hampir 2 minggu lalu mulai terlihat tanda-tanda kejatuhannya ke tangan SAA setelah mulai ditinggal penghuninya menyingkir ke tempat dirasa aman ke sejumlah desa dan kota kecil di perbatasan Suriah Turki kawasan Idlib

Upaya Turki mendatangkan bala bantuan logistik dan peralatan tempur serta pasokan petempur segar dalam dua gelombang dari arah Turki dan Idlib ke Khan Shaykhun hingga ke Morek (pos Pemantau nomor 9) terlambat memotong kecepatan SAA dan aliansinya menguasai jalur utama Haigway M5 yang menghubungkan Hama ke Aleppo (melalui kota strategis utama Khan Shaykhun). 

Bala bantuan Turki secara terang-terangan membantu NFL dan HTS dengan dua gelombang rombongan panjang konvoi 50 kendaraan pengangkut aneka perlengkapan hingga tank dan kendaraan lapis baja telah membuat pemerintah Suriah berang, menudingnya pelanggaran kedaulatan sebuah negara dengan amat terang benderang.

Bukannya menanggapi reaksi pemerintah Suriah yang merasa integritas dan kedaulatannya dicabik-cabik malah Erdogan mengirim drone pemantau untuk (alasan) memantau pengiriman balabantuan ke pos pemantau ke 9 di Morek. Turki mengatakan bantuan itu adalah untuk pos observasi (OP) mereka di Morek dan serangan itu sangat tidak dapat ditolerir. Suriah melanggar kesepakatan Turki dan Rusia.

Sikap Turki menjalin kesepakatan dengan AS mengatur zona damai di Suriah utara juga dianggap sebagai tindakan yang sangat tidak dapat diterima dan merusak kedaulatan Suriah.

Tak tahan diperlakukan semena-mena SAA naik pitam. Konvoi Turki gelombang ke dua yang datang dari arah Maarat al-Nouman diserang pesawat tempur Suriah dikawasan desa Hish menyebabkan sejumlah kendaraan kelompok Failaq al-Sham yang ikut dalam rombongan konvoi tersebut dihajar bom pesawat tempur Suriah. 

Menurut informasi, jet tempur Suriah diancam F16 Turki yang sedang "mengawal" dari arah utara. Menanggapi situasi tersebut sebuah Su-35 meluncur dari arah pangkalan udara Khmeimim lalu melakukan escort. Saat itu pesawat tempur Turki telah masuk ruang udara Suriah sejauh 30 - 40 km dan diperingatkan untuk keluar dari kawasan itu oleh Su-35. Lalu F 16 Turki keluar dari zona bahaya tersebut sebagaimana dilaporkan southfront.org.

Lima kendaraan termasuk milik Faylaq al-Sham yang "mengawal' rombongan tersebut hancur. Tiga orang tewas dan puluhan lainnya terluka diantaranya adalah komandan Faylaq al-Sham tewas (sumber twitter.com). Media Turki menyebutkan 3 yang tewas adalah warga sipil.

Semangat dan integritas petempur SAA dan milisinya kini sedang membaik dari sejak awal 2019, terlebih lagi setelah sukses merebut Tel Mallah pada akhir Juli lalu kondisi SAA rasa percaya diri dan kekompakan berada dalam performa terbaik. Kondisi itu memberi keuntungan SAA meraih sukses di berbagai front lain dengan gemilang. 

Jika Khan Shaykhun benar-benar telah dikuasi 100% oleh SAA maka itu adalah kemenangan tertinggi kedua pernah diraih setelah merebut Aleppo 2 tahun silam. 

Serangan SAA tampaknya belum berhenti sampai di situ. Usaha merebut kawasan di sekitar Khan Shaykhun masih berlanjut. Tampaknya kota Al-Tamane di timur Khan Shaykhun tinggal menunggu waktu akan terhubung dengan Khan Shaykhun. 

Mengacu pada pola dan karakter serangan SAA selama ini dan pasokan logistik dan petempur masih segar (fresh) berada di arah utara jalur M5 highway maka strategi Suriah tampaknya akan mengarah ke utara. SAA akan konsolidasi kembali jika sudah mencapai desa Khrifat Babulin 5 kilometer dari posisi saat ini ke arah Ma'arr Hitat lokasi terakhir tempat dua konvoi besar Turki kini "berhenti" di sana.

Meski berhenti di kota itu tampaknya distribusi logistik, peralatan tempur dan petempur segar bisa jadi dipecah keberbagai kawasan barat dan timur Ma'arr Hitat termasuk pasokan untuk fron di depan kota Khan Shaykhun yang baru dikuasai hampir sepenuhnya oleh SAA hari ini.

Mevlut Cavusoglu, Menteri luar negeri Turki menanggapi aksi Suriah, "Turkey will not withdraw from TAF’s observation points especially Morek No9 OP," sebagaimana dikutip dari akun twitter salah jurnalis Middle East News Agency. Dari Istanbul Cavusogolu juga mengancam agar Suriah jangan coba-coba bermain api (terhadap Turki). 

Di tempat terpisah dari Moskow Menteri luar negeri Rusia Lavrov mengingatkan -entah untuk siapa- bahwa pasukan Rusia ada di Idlib. Rusia akan mengambil langkah tegas (merespon) terhadap apapun yang menargetkan pasukannya di sana.

Pertempuran di Suriah khususnya di fron Idlib belum berhenti. Berbagai taktik adu intrik strategi dan politik terus bergulir di sana. Apapun bentuk dan polanya kita telah disuguhi aneka pengetahuan dari konflik tersebut. 

Salah satu yang terpenting adalah melihat bagaimana daya tahan pasukan pemerintah menjaga dan mempertahankan "kapal" negara yang telah dibocori disana sini oleh berbagai sebab, tertama akibat insurgensi, pemberontakan, perpecahan bangsa atas nama agama dalam perang asimetris.

Dari sana juga kita dapat belajar bagaimana pentingnya memelihara persatuan dan kesatuan sehingga tidak mudah dipecah belah untuk alasan dan tujuan yang sesungguhnya ditunggangi kepentingan proksi semata.

Salam Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun