Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Rebutan Kawasan Seksi: AS, Turki, dan Rusia Terlibat Perang Segitiga

5 Agustus 2019   13:57 Diperbarui: 5 Agustus 2019   14:09 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi. Kawasan eksotik jalur pipa dan kawasan penguasaan Kurdi.Sumber Gambar dari: inspiretochangeworld.com dan geopoliticalfutures.com

Bete, dongkol dan penasaran Turki semakin bertambah. Setelah melihat perkembangan kekuatan SDF meningkat pesat di perbatasan sepanjang 600 km Turki mulai semakin terbuka mengancam. Tidak sekadar mondar-mandir mengirim pasukan dan logistik ke utara Suriah kini mulai membuka serangan kecil-kecilan terhadap SDF.

Dunia rasanya sudah bosan melihat Turki cuma bisa mengancam dan mengancam . Dan kini, Erdogan kembali mengancam. Kali ini lebih presisi dan berani, akan membuat safe zona versi Turki sendiri jika tidak dapat bekerjasama dengan AS. 

Kawasan safe zona atau "buffer zona" versi Turki adalah daerah demiliterisasi sepanjang 600 km dan sedalam 45 km ke dalam wilayah Suriah. Jika ini berhasil Turki akan "melenggang" dari kawasan SDF paling timur di kota Yaarobia (di timur) hingga ke desa Haymar al Jaiz (di barat) terdekat ke kawasan dikuasai SAA.

Jika berhasil tinggal "selangkah lagi" untuk mencapai kawasan yang akan menghubungkan jalur minyak dari kawasan teluk persia ke Irak melalui kawasan tersebut hingga berakhir di laut Mediterania tepatnya di pelabuhan di kota Iskenderun atau pelabuhan di kota kecil Arsuz di pantai Turki. 

Akan tetapi AS bukanlah Rusia dan Iran yang mampu didikte Turki untuk kawasan demiliterisasi di Idlib, Hama dan Aleppo di Suriah dimana pasukan Turki dengan berbagai alasan mampu "melenggang" bebas sampai jauh ke dalam wilayah Suriah membantu dan mempersenjatai milisi melawan Rusia, Iran dan Suriah.

Menyikapi sikap keras AS, kini Turki mulai memancing dengan serangan sporadis di beberapa kawasan. Aksi itu pun ternyata dibalas SDF sehingga mulai jatuh korban kedua pihak bikin Turki jadi serba salah. 

AS kini tidak tinggal diam, langsung beri ultimatum pada Turki. Beberapa jam lalu ketika artikel ini dibuat juru bicara kemenlu AS, Morgan Ortagus mengingatkan, setiap serangan Turki ke SDF yang tidak dikoordinasikan dengan AS maka akan menghancurkan hubungan ke dua negara. Sumber kurdistan24.

Sementara itu dari pihak SDF melalui juru bicara Syrian Democratic Council, mengatakan terhadap rencana Turki hanya bisa setuju sedalam 5 km saja dari perbatasan Turki. Sebuah pemberian zona nyaman bagi SDF terhindar dari jangkauan maksimal artileri Turki.

Kepentingan Turki lainnya yang tak dapat disembunyikan lagi adalah kerjasama nyata dan intens dengan kelompok jihad garis keras Hayat Tahrir al-Syam (HTS, dahulu disebut Al-Nusra Front). Meski barat dan Rusia menetapka kelompok itu sebagai teroris tapi bagi Turki mereka adalah kekuatan besar yang akan menjadi perpanjangan Turki mempengaruhi Suriah dengan cara menjatuhkan pemerintahan Bashar al-Assad.

Wujud Kepentingan Rusia - Iran
Rusia dan Iran pun memperlihatkan wajah aslinya. Mempertahankan armada laut yang kuat di timur tengah Rusia sangat bergantung pada pangkalan angkatan laut yang kuat dan strategis di kawasan tersebut dan lokasi itu ada di Tartus Suriah. Suriah baru saja memperpanjang kontrak Rusia selama 49 tahun ke depan bikin barat terkesima rasanya.

Jalur pipa minyak menghubungkan Iran, Irak ke pelabuhan Suriah juga sangat diminati Rusia dan Iran. Pintu gerbang pelabuhan Tartus atau Latakia akan menjadi distributor minyak Suriah ke Eropa. Jalur ini juga menjadi salah satu daya tarik tidak tertahankan rasanya bagi Iran dan Rusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun