Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Brenton Tarrant, dari Wisatawan Jadi Penjagal

17 Maret 2019   02:18 Diperbarui: 17 Maret 2019   21:27 2664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : News.Com. Brenton Tarrant di Korut (Oktober 2018)

Siapakah Brenton Harisson Tarrant (BT)  " sang Penjagal ?" Tulisan ini mungkin akan sedikit membantu kita melihat apa sebab BT kesetanan -- jika tak pantas disebut gila-- di dua lokasi masjid terpisah di kota Christchurch, Canterbury, New Zealand pada Jumat 15 Maret 2019.

Berikut beberapa catatan menarik yang mungkin membantu kita melihat lebih jauh ada apa dibalik aksi biadab BT tersebut.

  • BT telah menyiapkan waktu 2 tahun untuk melaksanakan aksinya. Dan untuk aksi di kota Christchurch, ia telah melaksanakan pemantauan sekitar 2 bulan terakhir dengan menetap di kota tersebut.

  • Awalnya ia merencanakan aksi di kota Dunedin (200 mil dari Christchurch) namun berubah pendirian. Ia pun memilih kota Christchurch dimana ada 2 masjid di sana. Alasannya kota itu kini dipenuhi oleh bangunan tinggi berkaca milik orang asing.

  • Tidak sampai dua puluh menit sebelum memulai aksinya BT telah mengirimkan bundel idiologi  "Setan"  berjudul "The Great Replacement" tentang maksud dan alasan aksinya. Ideologi yang disebutnya sebagai Manifesto mirip bundel kliping setebal 74 halaman dia kirimkan melalui Email ke beberapa instansi pemerintah dan swasta. 

  • Salah satu lembaga pemerintah justru ke kantor Perdana Menteri Jacinda Arden. Ia juga mengirimkan surat (email) kepada ketua partai politik National, Simon Bridges dan ketua Parlemen, Trefor Mallard. Tak kurang ada 70 penerima Email yang ia kirimkan menurut sumber : nzherald.

  • Dia melakukan aksi di masjid pertama (Al Nour) mulai pukul 13.40 hingga kembali lagi ke mobilnya pada pukul 13.46. Aksi di Al-Nour (2 kali) berlangsung lebih kurang 6 menit. Lalu ia menuju ke masjid ke dua (Linwood Islamic Centre) yang berjarak sekitar 5 Km dari masjid pertama atau (biasanya) 10 menit dari masjid pertama.

  • Tiba Masjid kedua (Linwood) 14.02 ia melakukan aksinya selama setengah menit dan menewaskan 7 orang di halaman masjid (seorang lagi tewas di Rumah Sakit). Smber : di sini.

  • Pada pukul 14.20 atau setelah 6 menit keluar dari masjid ke dua (linwood), ia akan melaksanakan misi ke tiganya di salah satu masjid di kota Ashburton. Dia katakan itu adalah "bonus" jika tidak keburu tertangkap, sebagaimana dikutip dari NY Post.

  • Total waktu diperlukan untuk melaksanakan aksi barbarnya di dua lokasi hampir 40 menit. Tidak ada polisi atau pihak keamanan yang mampu mencegahnya selama durasi maut itu berjalan hingga akhirnya dibekuk di sebuah sudut jalan saat BT hendak menuju pada target ke tiga.
  • Dalam pengakuannya pada Manifesto tersebut dia mengakui banyak kejutan dibalik aksi bar-barnya, antara lain adalah:

    • Terobsesi oleh serangan teroris yang terjadi pada 2017 di kota Stockholm, Swedia saat ia melihat seorang anak perempuan yang bernama Ebba Akerlund (saat itu 11 tahun) tewas diseruduk truk teroris. (Nama anak perempuan itu kemudian ia tuliskan sebagai salah satu catatan diatas senjata api dan magzine yang digunakan menyerang).

    • Terobsesi oleh komentator berkulit hitam AS, Candace Owen, salah satu bloger dan aktivis politik dan komentator terkenal di Turning Poin USA. Dia menjadi direktur di organisasi tersebut dan kerap diundang di beberapa wawancara stasiun televisi untuk memberikan pendapatnya. 

    • Organisasi corong sayap kanan ini adalah lembaga non profit dibentuk oleh Charlie Kirk (Politkus partai Kongres) tergolong anti Islam dan Anti penegakan hak-hak wanita. Organisasi ini tergolong sangat kontroversial dalam berbagai hal di AS. Sumber: Wikipedia (Terhadap claim ini, Owen telah menolak jika ia dianggap sebagai salah satu sumber inpirasii atas aksi bar-barian BT).

    • Dia menuliskan bahwa tujuan aksinya adalah untuk menghadirkan kekacauan perang sipil kembali di AS. Entah bagaimana kaitannya akan tetapi kita dapat melihat dan mendengar musik yang ia hdiupkan di dalam kendaraannya adalah lagu perjuangan yang mengidolakan Radovan Karadzik, tokoh paramiliter Serbia saat terjadi perang Serbia -- Bosnia (1992 -- 1995). 

    • Karadzik kemudian ditangkap pada 2008 atas tuduhan melaksanakan genosida terhadap muslim Bosnia. (Mungkinkah karena peran AS dalam mengadili Karadzik dianggap besar maka ia memasukkan daftar AS sebagai salah satu pelampiasannya dalam Manifesto setannya.)

    • Pada awal 2016 dia berhenti di Gym lalu melaksanakan perjalanan ke LN.  Dari akun Facebooknya dia memperlihatkan fotonya ketika berada di Pakistan (2018), Swedia dan lain-lain. Bahkan untuk Turki ia kunjungi hingga 2 kali dalam setahun, yakni pada 17 -- 20 September 2016 dan 13 -- 25 Oktober 2016. Sumber  TRT WORLD. 

    • Total ia habiskan waktu di Turki mencapai 43 hari. (Apakah ada kaitannya dengan aksi teror di Turki yang kerap melanda negara tersebut pada saat itu belum dapat dipastikan -red). Kunjungan lain ke Bulgaria ia berada di sana pada 9 -- 15 Nopember 2018 dan kunjungan ke LN nya terakhir adalah ke Korea Utara pada Oktober 2018.

    • Di dalam buku "kliping" tersebut BT juga mengatakan aksi tersebut merupakan pembalasan atas aksi terorisme yang dilakukan oleh orang Muslim radikal yang telah menewaskan ratusan atau ribuan orang barat di sejumlah negara dunia (menurut pandangannya)

Pada halaman pertama klipingnya terdapat logo Manifestonya dengan beberapa tema dalam lingkaran seperti gambar berikut :

Sumber : thisiisnsider
Sumber : thisiisnsider
Dari uraian fakta-fakta dan skema yang terlihat disebutkan di atas dapat disimpulkan bahwa, aksi bar-bar BT mengandung konten sebagai berikut :
  1. Telah dipersiapkan dengan matang
  2. Tidak bekerja sendiri meskipun dalam menyerang (terlihat) sendirian. Ada seksi-seksi yang mengurus perencanaan, ekseskusi dan dokumentasi serta pembelaan di media massa dan media sosial
  3. Tidak murni motif agama, BT lebih terobsesi pada organisasi pemujaan setan dengan motif finansial
  4. Pihak kemanan Selandia Baru tergolong lambat merespon aksi tersebut. BT menghabiskan waktu hampir 1 jam atas aksinya dengan leluasa dan berjalan di jalan raya, seakan-akat tidak ada seorangpun mampu menahannya.
  5. Petualangan BT ke luar negeri telah mengubah (mencuci otaknya) dari Wisatawan (Traveler) menjadi Penjagal (Slaughterer)
  6. Di Media massa atau media Elektronik dan media Sosial kini beredar opini, pemberitan dan pemuatan fakta-fakta yang mengarah pada pembelaan terhadap BT. Muncul info-info terkini tentang latar belakang yang membela posisi BT. Tujuannya untuk mempengaruhi penegak hukum Selandia Baru (NZ) agar berlaku adil pada BT.
  7. Peristiwa ini menambah deretan kasus atas dasar ketakutan pada orang Muslim (Islam Phobia) dikalangan orang barat yang sesungguhnya adalah ketakutan yang dipolitisir atau bermotif politik dan Ekonomi.

Jika jeli melihat dan tegas melihat butir-butir tema di atas, tidak ada satupun yang nyata-nyata (langsung) tergambar tema anti Muslim (kecuali jika diterjemahkan kembali secara terpisah, bisa berkonotasi banyak agama, bukan Islam saja). Artinya, bsa jadi BT mengendarai isu Islam Phobia karena motif Ekonomi atau Finansial dari pihak sponsor.

Siapa duluan, Ayam atau Telurnya? Itu adalah sebuah contoh umum dalam polemik atau debat satu perkara. Dalam kasus teror ini kita tidak melihat lagi siapa duluan tapi siapa saja pelaku kejahatan.  

Siapapun yang membahayakan atau mengancam bahkan merenggut hak orang lain adalah tindakan yang ditentang dalam ajaran agama manapun, apalagi merenggut nyama orang lain dengan cara bar-bar, seperti dilakukan setan penebar horor dari kota Christchurch, Canterbury, New Zealand. Dialah Brenton Tarrant jelas,  ditentang oleh masyarakat beradab dan berbudaya manapun di atas bumi ini.

 BT sang penjagal telah ditangkap. Para korban pun telah bersemayam di pangkuan pencipta Allah SWT. Semoga para korban yang telah tiada beristirahat tenang, mendapat tempat terbaik di sisi Nya. 

Pelaku teror beserta kroninya semoga mendapat ganjaran hukuman seberat-beratnya hingga tidak ada lagi muncul "Brenton-Brenton" lain  atau sejenis dengannya.

Salam Kompasiana

abanggeutanyo

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun