Siapakah manusia? Sudah banyak kajian tentang hal ini dan telah dikupas sangat luas oleh pakar, cendikiawan dan aneka penulis tentang berbagai dimensi manusia.
Membicarakan tentang salah satu dimensi manusia seperti mengurai setetes embun dari deburan ombak dilautan, artinya terlalu banyak dimensi yang harus dibahas dan pelajari. Mengurai aneka dimensi tersebut sama halnya membahas aneka tingkah polah manusia dimanapun di atas muka bumi, mirip seperti perumpamaan "setets embun dalam deburan ombak" disebutkan di atas.
Namun demikian ada cara lain melihat manusia termasuk kita di dalamnya dalam perspektif filsafat yang lebih singkat yaitu dengan cara mengenali kita dan orang lain disekitar kita.
Seberapapun usia bumi saat ini semakin hari semakin terperangah kita melihat aneka aksi manusia di berbagai belahan bumi khususnya pada saat ini. Ada manusia berperang karena sedang memaksa kehendaknya dengan alasan (dalil) dan berbagai tujuan.
Di salah satu pusat ekeperimen, ada peneliti sedang memaksa hasil ekperimennya adalah sebagai sesuatu hasil penelitian yang paling benar.
Di sudut lain, ada orang yang sedang meratapi nasib ditipu atau tertipu oleh mulut manis rayuan berbisa kenalan atau mitra bisnisnya.
Di tempat lain, ada manusia yang sedang kecewa berat melihat kenyataan orang yang pernah dia bantu dahulu (malah) kini menjadi musuh dalam selimut, penebar fitnah dan biang malapetaka terhadap karier dalam pekerjaannya. Perusak daya tahan ekonomi keluarganya dan lain-lain.
Di tempat lain terjadi baku hantam suporter akibat perbedaan pendapat mendukung idola masing-masing dalam pemilu presiden hingga kepala kepala desa.
Di sebuah jalan, seorang pengemudi tak habis-habisnya mengomel melihat tingkah polah pengemudi lain yang ugal-ugalan, tidak pakai etika berlalu lintas bahkan seakan jalan raya milik nenek moyangnya. Sumpah serapah pun muncul dari dalam hati hingga berbentuk klakson panjang berulang kali.
Masih banyak tempat-tempat lain yang tidak dapat disebut satu persatu pada tulisan ini tentang terjadinya pertikaian antara satu orang (manusia) dengan manusia lainnya hanya karena satu hal, yaitu : Pemaksaan untuk sesuatu kebenaran dan tujuan.
Jika berkenan, mari merenung sejenak tentang kita dan manusia yang hidup dalam kepungan berbagai urusan dan keperluan setiap saat. Ada kalanya sebuah urusan harus dikerjakan dengan terpaksa bahkan dipaksakan agar berhasil (padahal belum tentu berhasil).