Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Memahami Diri Kita di Antara Manusia

18 Januari 2019   13:56 Diperbarui: 18 Februari 2019   19:50 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : gedubar.com

Siapakah manusia? Sudah banyak kajian tentang hal ini dan telah dikupas sangat luas oleh pakar, cendikiawan dan aneka penulis tentang berbagai dimensi manusia.

Membicarakan tentang salah satu dimensi manusia seperti mengurai setetes embun dari deburan ombak dilautan, artinya terlalu banyak dimensi yang harus dibahas dan pelajari. Mengurai aneka dimensi tersebut sama halnya membahas aneka tingkah polah manusia dimanapun di atas muka bumi, mirip seperti perumpamaan "setets embun dalam deburan ombak" disebutkan di atas.

Namun demikian ada cara lain melihat manusia termasuk kita di dalamnya dalam perspektif filsafat yang lebih singkat yaitu dengan cara mengenali kita dan orang lain disekitar kita. 

Seberapapun usia bumi saat ini semakin hari semakin terperangah kita melihat aneka aksi manusia di berbagai belahan bumi khususnya pada saat ini. Ada manusia berperang karena sedang memaksa kehendaknya dengan alasan (dalil) dan berbagai tujuan.

Di salah satu pusat ekeperimen, ada peneliti sedang memaksa hasil ekperimennya adalah sebagai sesuatu hasil penelitian yang paling benar.

Di sudut lain, ada orang yang sedang meratapi nasib ditipu atau tertipu oleh mulut manis rayuan berbisa kenalan atau mitra bisnisnya.

Di tempat lain, ada manusia yang sedang kecewa berat melihat kenyataan orang yang pernah dia bantu dahulu (malah) kini menjadi musuh dalam selimut, penebar fitnah dan biang malapetaka terhadap karier dalam pekerjaannya. Perusak daya tahan ekonomi keluarganya dan lain-lain.

Di tempat lain terjadi baku hantam suporter akibat perbedaan pendapat mendukung idola masing-masing dalam pemilu presiden hingga kepala kepala desa.

Di sebuah jalan, seorang pengemudi tak habis-habisnya mengomel melihat tingkah polah pengemudi lain yang ugal-ugalan, tidak pakai etika berlalu lintas bahkan seakan jalan raya milik nenek moyangnya. Sumpah serapah pun muncul  dari dalam hati hingga berbentuk klakson panjang berulang kali.

Masih banyak tempat-tempat lain yang tidak dapat disebut satu persatu pada tulisan ini tentang terjadinya pertikaian antara satu orang (manusia) dengan manusia lainnya hanya karena satu hal, yaitu : Pemaksaan untuk sesuatu kebenaran dan tujuan.

Jika berkenan, mari merenung sejenak tentang kita dan manusia yang hidup dalam kepungan berbagai urusan dan keperluan setiap saat. Ada kalanya sebuah urusan harus dikerjakan dengan terpaksa bahkan dipaksakan agar berhasil (padahal belum tentu berhasil).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun