Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Saat Erdogan Harus Memilih, Pro ke Assad atau Kurdi atau Tidak Semua

30 Maret 2017   10:40 Diperbarui: 4 April 2017   16:54 742
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Apa yang dikuatirkan Presiden Turki Reccep Tayyeb Erdogan sebelum memutuskan "invasi" Suriah meski dikemas secara apik dan rapi akhirnya menjadi kenyataan. Lambat tapi pasti akhirnya kekuatiran Turki terjebak dalam konflik Suriah terwujud. Turki terjebak akibat tidak dapat mudah keluar melepaskan diri dari konflik ganas itu dengan alasan-alasan biasa.   Eupharates Shiled operation dikemas sedemikian rupa bertujuan membebaskan kawasan utara Suriah. BufferZone atau zona penyangga telah dikemas sedemikian rupa untuk menjadi kawasan zona aman bagi pengungsi Suriah namun fakta terjadi atas dua kemasan itu justru sebaliknya. 

Melalui momentum revolusi Suriah Erdogan berharap mendapatkan dua keuntungan utama sekaligus yakni menciptkan pemerintahan baru Suriah pro Turki dan sekaligus  menjadi pasukan paling ampuh melumpuhkan perlawanan Kurdi ang telah menyita energi Turki dalam kurun waktu tiga dekade terakhir. Namun apa daya meski telah dikemas sedemikian rupa kemasan Turki menimbulkan kesan ada ambisi atau interes khusus Turki terhadap Suriah.

Setelah dikecewakan AS dengan memperlihatkan sikap terang benderang membela, melatih, mempersenjatai dan memfasilitasi pendanaan bahkan ikut terjun perang bersama  pasukan demokrat Suriah Kurdi SDF serta milisi YPG kini tiba giliran Rusia terang benderang berpihak pada SDF/YPG. Bahkan digaris paling depan pertahanan Mnabij dengan pasukan Eupharates Shileds (ES) pasukan khusus  Rusia bersedia menjadi pagar betis menahan ofensif pasukan ES (pasukan Turki dan milisi FSA dukungan Turki).

AS dan SDF memperlihatkan keperkasaan tiada tara merangsek hampir seluruh basis-basis ISIS di utara Suriah. Bahakn kini AS dan SDF berada pada jarak 6 km ke gerbang kota Al-Raqqa, ibukota defakto ISIS di Suriah. Fakta ini membuat Turki sangat geram hingga terlontar sumpah serapah pada AS. 

Belum padam rasa kecewa pada AS kini Rusia melampiaskan kekecewaannya pada Turki dengan bekerjasama dengan kelompok milisi YPG Kurdi Suriah. Pelampiasan itu terjadi setelah kecewa melihat wujud interes Turki sesungguhnya dari dalam konflik Suriah. Ofensif pasukan ES hingga membunuh sejumlah pasukan dan milisi Suriah bahkan  kendaraan tempur Rusia serta ekpansi lebih luas dari misi Eupharates Shield Operation membuat Rusia memilih sikap berseberangan dengan Turki.

Melihat sikap AS dan Rusia mulai kontradikitf  pada Turki sejumlah negara dalam Uni Eropa pun mulai ikut-ikutan atau berani berseberangan dengan Turki. Negara Perancis dan Jerman adalah dua negara paling agresif mengkritik kebijakan Turki. Akibatnya Turki tak mampu bersabar. Turki memberi lebel kepada Jerman sebagai negara pendukung teroris, membuat Merkel, kanselir Jerman terperanjat atas tudingan Erdogan.

Kini Turki menghadapi dua fakta yang telah lama dikawatirkan yaitu jika ISIS kalah Turki akan dihadapkan pada perang melawan pasukan rezim Suriah atau jika ISIS kalah Turki akan dihadapkan pada perang melawan pasukan moderat Arab Kurdi (SDF).

Siapakah lawan berat antara SAA dan SDF? 

Meski SAA menang  pengalaman dan jumlah peralatan tempur namun moral, semangat dan daya tahan SDF/YPG terbukti paling handal. Oleh karena itulah AS memilih bekerjasama dengan SDF perang melawan ISIS. 

Dari sisi peralatan tempur dan jumlah personil pun kini SDF mengalami perkembangan pesat berkat bantuan AS.

Mendapat dukungan jelas dan nyata AS membuat Turki harus pikir-pikir berulang kali memutuskan perang frontal melawan SDF/YPG.

Namun demikian untuk bekerjasama dengan Kurki pun itu sesuatu hal yang sangat mustahil sebab bisa melanggar konstitusi bekerjasama dengan teroris. Pemeriintah Turki  telah memutuskan perang melawan teroris Kurdi di seluruh Turki.

Di sisi lain pasukan SAA memang lebih mudah diatasi Turki dalam kondisi lelah berperang selama enam tahun terakhir menghadapi sejumlah "lawan" sekaligus, FSA, ISIS, Al-Qaeda, YPG, ES dan Israel. Akan tetapi jika ini dilaksanakan Turki akan kontradiktif dengan kebijakan awal dari tujuan pemberontakan Suriah. Pasukan pemberontak FSA akan stres jika melihat terjdi perubahan fundamental Turki dari tujuan menjatuhkan rezim Assad menjadi pendukung Assad.

Namun demikian memihak Assad bukan hal yang susah apalagi mustahil bagi rezim Erdogan sebab konstitusi tidak melarang. Akan tetapi memperbaki hubungan dengan Suriah jauh meski tidak sulit bisa membuat pemberontak FSA dukunga Turki menjadi stres, tidak percaya sekaligus meruntuhkan moral berperang mereka.

Melihat kondisi di atas langkah apa kira-kira akan ditempuh Turki agar tidak kehilangan muka dari konflik Suriah terutama JIKA konflik atau perang itu suatu saat akan mereda nanti? Beberapa kemungkinan sikap Turki adalah :

Menciptakan perangkap tentara Rusia/SAA  bertemu atau terlibat dalam kancah perang dengan AS/ SDF  di berbaga front

Memasukkan petempur asing melalui perbatasan Turki melawan aliansi SAA / Suriah - Rusia atau SDF/ AS - Kurdi atau menghadapi sekaligus AS dan Rusia

Mempertahankan konflik dan berharap perang bisa berlanjut lebih lama jika Turki tidak mampu membuat FSA menang

 

Berdasarkan kondisi di atas, mempepanjang perang atau tidak, cepat atau lambat, suka tidka suka Turki dipaksa memilih.  Kepada siapa Turki akan berpihak.Menjadi pro pada Assad dengan konsekwensi hancurnya kredibilitas Turki atau terpaksa memihak SDF  sekaligus menamatkan riwayat 30 perang melawan terorisme.   

Jika memilih pro Assad, harus dilakukan antara lian adalah ini :

Jika memilih pro Assad,konsekwensi (terkait perang)  antara lain adalah ini :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun