Pendahuluan
Program MBG atau Makan Bergizi Gratis merupakan salah satu inisiatif pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan kecerdasan anak didik melalui pemberian makanan sehat secara gratis di sekolah. Di Kota Cilegon, program ini dapat disinergikan dengan pendidikan karakter guna menghasilkan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga memiliki akhlak mulia. Artikel ini mengkaji hubungan antara program MBG dan pendidikan karakter, dengan menyoroti norma dan budaya daerah Cilegon serta menambahkan data empiris dan referensi spesifik yang dapat dipertanggungjawabkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur, wawancara dengan pemangku kepentingan terkait, serta analisis data dari laporan pemerintah dan penelitian akademik. Diharapkan, program ini mampu menciptakan masa depan anak-anak yang cerdas dan berintegritas tinggi, serta memberikan dampak positif bagi bangsa.
Kota Cilegon sebagai salah satu pusat industri di Indonesia memiliki tantangan tersendiri dalam bidang pendidikan, terutama dalam memastikan bahwa anak-anak mendapatkan asupan gizi yang cukup dan pembentukan karakter yang kuat. Berdasarkan data Dinas Pendidikan Kota Cilegon tahun 2023, sekitar 30% anak usia sekolah dasar mengalami defisiensi gizi ringan yang berpotensi menghambat perkembangan kognitif mereka. Program MBG hadir sebagai solusi untuk meningkatkan kecerdasan anak-anak dengan memastikan mereka memperoleh nutrisi yang diperlukan untuk perkembangan otak. Namun, kecerdasan akademik harus diimbangi dengan pendidikan karakter agar anak-anak tidak hanya menjadi individu yang unggul dalam ilmu pengetahuan tetapi juga memiliki moralitas yang baik.
Dalam perspektif Islam, perhatian terhadap gizi dan akhlak merupakan bagian dari ajaran yang ditekankan dalam Al-Qur'an dan Hadits. Allah SWT berfirman :
"Makanlah dari makanan yang baik dan halal dari apa yang telah diberikan Allah kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kepada-Nya kamu beriman." (QS. Al-Maidah: 88)
Selain itu, Rasulullah SAW bersabda : "Tidaklah seorang anak dilahirkan kecuali dalam keadaan fitrah. Kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi." (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini menegaskan pentingnya pendidikan karakter sejak dini agar anak-anak tumbuh dalam nilai-nilai Islam yang kuat. Dengan sinergi antara gizi dan pendidikan karakter, diharapkan generasi mendatang tidak hanya sehat secara fisik, tetapi juga memiliki budi pekerti yang luhur.
Keluaran (Output) yang diharapkan adalah sebagai berikut :
a. Kecerdasan Anak yang Ditingkatkan : Berdasarkan penelitian UNICEF (2022), asupan gizi yang cukup pada anak sekolah dasar meningkatkan kemampuan kognitif hingga 20%, menunjukkan betapa pentingnya program MBG dalam menunjang kecerdasan anak.
b. Perilaku Anak Didik yang Santun : Melalui penguatan pendidikan karakter yang berbasis norma dan budaya lokal Cilegon, anak-anak diharapkan memiliki sikap santun, hormat terhadap guru dan sesama, serta memiliki nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan sehari-hari.
Sedangkan Hasil (Outcome) yang diinginkan dari sinergitas program ini adalah terciptanya generasi penerus yang memiliki kecerdasan tinggi dan akhlak yang mulia. Sebuah studi dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menunjukkan bahwa anak-anak yang menerima pendidikan karakter yang baik lebih berpotensi untuk sukses dalam dunia kerja dan memiliki etika profesional yang tinggi.