Mohon tunggu...
Abah Pitung
Abah Pitung Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pengamat Politik & Sosial Ekonomi yang sangat Sadar pada tingkat bawah sadar. Sangat setuju agar Koruptor besar dihukum mati dan perilaku mereka sebenarnya sudah mengabaikan serta meniadakan Allah SWT., dalam kehidupannya ketika berbuat korupsi. KORUPTOR adalah PENJAHAT NEGARA dan BANGSA INDONESIA sampai dunia kiamat. Vonis hukuman bagi Koruptor, bukanlah nilai yang bisa impas atas kejahatan Korupsi. Email ke : abahpitungkite@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Waspada Premanisme Partai Golkar Agung Laksono

31 Maret 2015   15:36 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:44 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1427790929774273864

Sangat seram dan memalukan melihat keberutalan serta keberinggasan ratusan para preman yang diotaki oleh salah seorang kader Partai Gokar (PG) bernama Yorrys Raweyai ketika ada pelaksanaan Rapat pembahasan Munas Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Jalan Angrek Neli, Slipi, Jakbar, Selasa (25/11/2014). Bagaikan pasukan setan, mereka para preman yang sebagian berbaju AMPG mendatangi lokasi Kantor DPP dan melakukan beberapa pengejaran serta pemukulan terhadap para kelompok AMPG yang mengakibatkan belasan anggota Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) pimpinan Ahmad Dolly Kurnia terluka. (TRIBUNNEWS.COM)

Kemudian, Selasa 10/3/2015 malam, terjadi lagi insiden disaat Aburizal Bakrie tengah menyampaikan pidato politik di hadapan ratusan perwakilan DPD Golkar tingkat I dan II dalam Rapat Konsultasi Nasional Partai Golkar. Terjadi didalam ruangan, pemukulan kepada Ali Mochtar Ngabalin oleh seorang penyusup bertato membawa kayu dan badik suruhan Yorrys Raweyai, yang akhirnya pemuda bertato itu menjadi bulan-bulanan bogem mentah dari yang hadir saat itu.(REPUBLIKA.CO.ID)

Selanjutnya, ada upaya pendudukan paksa dari kubu Agung Laksono atas ruang Fraksi Partai Golkar Gedung Nusantara DPR-RI di Lantai 12 Senayan Jakarta Senin 30/3/2015. Upaya paksa tersebut dipimpin oleh Agung Laksono, Yorris Raweyai, Melchias Markus Mekeng, Airlangga Hartarto, Ibnu Munzir, Azhar Ramli, Dave Laksono, Fayakhun Andriadi, Bowo Pangerso dan lain-lain. Akibatnya para wartawan dan Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPR RI Bambang Soesatyo tersandera didalam ruangan karena pintu keluar dikepung dan dibongkar paksa oleh para Preman bersama rombongan kubu Agung Laksono dan Yorris Raweyai. Lucunya, sejumlah Polisi yang ada dilantai 12 diusir oleh para preman Yorris Raweyai.

Semua kisruh Partai Golkar ini adalah disebabkan turut campurnya pemerintah khususnya Kemenkumham kepemimpinan Yasonna Hamonangan Laoly SH., MSc., Ph.D dalam pengembosan Partai Golkar dan KMP. Akibatnya bangsa Indonesia menjadi ajang permainan politik kotor mereka yang sangat membuang waktu serta mengabaikan motifasi kerja bagi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.

Penulis tidak mau terjebak kedalam pihak dan kubu manapun, akan tetapi tulisan ini adalah merupakan opini penulis yang dimaksudkan adalah untuk saling mengingatkan agar para orang yang mengaku Politisi di Indonesia hendaknya bisa melakukan berbagai solusi atas berbagai permasalahan dengan cara-cara yang baik saling adu argumentasi yang berwawasan luas dan jangan mempermalukan bangsa dan Negara Indonesia didepan mata Internasional.

Kita sebagai rakyat melihat dan menyaksikan bagaimana konyol dan brutalnya para kader Partai yang telah dipamerkan oleh kubu Agung Laksono dan Yorris Raweyai. Solusi intern yang mereka pamerkan didepan umum adalah solusi adu fisik layak dan pantasnya dilakukan oleh para preman anak geng Motor dan para preman begal. Kita tidak melihat sama sekali kemampuan intelektualitas mereka dalam mensolusi permasalahan intern partai. Katanya mereka itu politisi, tentu bagi rakyat merupakan sosok yang santun serta berwawasan intelektual yang tinggi ternyata apa yang disaksikan oleh seluruh rakyat atas semua perilaku mereka adalah cara solusi zaman batu menggunakan adu otot dan fisik serta senjata tajam. Gaya premanisme yang dipamerkan kubu Agung Laksono dan Yorris Raweyai kepada sesama rekan mereka di Partai Golkar adalah menjadi catatan penting dari seluruh rakyat, bahwa sebenarnya mereka sudah gugur dan batal sebagai petinggi Partai apalagi sebagai wakil rakyat.

Semua rakyat tidak menginginkan adanya tokoh partai yang bergaya dan menjiwai cara-cara premanisme dalam mensolusi berbagai permasalahan pelik sekalipun. Apalagi mereka mengklaim akan menjadi wakil rakyat di DPR-RI, akan bagaimana nantinya kualitas pengawasan terhadap eksekutif serta kualitas UU yang akan dilahirkan jika mereka ternyata hanya berwawasan premanisme. Lalu bagaimana kemampuan politik mereka dalam mengantisipasi berbagai problematika berbangsa dan bernegara didalam negeri maupun keluar negeri. Tentu akan bisa berdampak kepada kerusakan dan permasalahan baru dalam pelaksanaan pemerintahan kedepan. Hal kriminal yang telah dilakukan oleh Golkar kubu Agung Laksono adalah sudah sangat mempermalukan bangsa dan Negara dari mata dunia luar. Sehingga berkesan para politisi Indonesia berkonotasi premanisme. Seandainya mereka anggota DPR para penganut premanisme ini menduduki posisi, di lembaga terhormat DPR-RI, dipastikan berjalannya pemerintahan akan bisa sangat amburadul dan rakyat akan lebih menderita lagi. Lalu bisa dipastikan RUU yang dibahas akan menjadi UU yang sangat memihak yang memiliki kepentingan dan mengabaikan kepentingan rakyat.

Seharusnya, aparat Kepolisian RI harus menindak dengan sangat tegas dan tuntas aksi-aksi premanisme para politisi kita dan dikenakan hukuman yang setimpal kepada mereka yang telah melakukan perbuatan kriminal, agar kedepan tidak terjadi lagi perilaku memalukan dan konyol dari para orang-orang Partai Politik seperti itu. (Abah Pitung)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun