Mohon tunggu...
Abah Pitung
Abah Pitung Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pengamat Politik & Sosial Ekonomi yang sangat Sadar pada tingkat bawah sadar. Sangat setuju agar Koruptor besar dihukum mati dan perilaku mereka sebenarnya sudah mengabaikan serta meniadakan Allah SWT., dalam kehidupannya ketika berbuat korupsi. KORUPTOR adalah PENJAHAT NEGARA dan BANGSA INDONESIA sampai dunia kiamat. Vonis hukuman bagi Koruptor, bukanlah nilai yang bisa impas atas kejahatan Korupsi. Email ke : abahpitungkite@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jargon Blunder "Kita Tidak Sama, Kita Kerja Sama"

28 Oktober 2017   22:54 Diperbarui: 28 Oktober 2017   23:22 2514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jargon yang dibuat oleh sekelompok pendukung Joko Widodo, dan dikembangkan oleh beberapa stasiun TV dan para penyiarnya dengan mengatakan dan menyebutkan jargon "Kita tidak sama, Kita kerja sama" adalah merupakan jargon yang blunder dan sulit cepat dipahami oleh banyak orang. Jargon tersebut diluncurkan pada saat perayaan Sumpah Pemuda yang melanggar Sumpah Pemuda tersebut dengan tidak konsisten menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dengan menyebut "Jaman Now" yang seharusnya yang baik dan benar berbahasa Indonesia adalah "Jaman Sekarang".

Apakah mungkin antara minyak dan air bisa dipersatukan ? Sedangkan Sumpah Pemuda adalah dari keberbedaan suku bangsa menyamakan visi pola pikir kinerja kebangsaan INdonesia untuk membangun bangsa Indonesia kedepan sehingga sejajar dengan kemajuan bangsa lainnya didunia yang dituangkan kedalam kalimat Sumpah Pemuda

Demikian juga "Bhinneka Tunggal Ika" dengan arti Berbeda suku bangsa akan tetapi tetap dalam kesatuan Indonesia.

Apakah bisa paham Komunis dipaksa gabungkan dengan orang beragama yang percaya Tuhan, lalu digiringkan untuk bekerja sama ?

Didalam ketatanegaraan kita, serta politik kebangsaan yang selalu digaungkan, bahwa ideologi Pancasila adalah merupakan landasan dan dasar Negara. Semua simpul massa harus mendasari dahulu dengan Pancasila, sehingga adanya kesamaan ideologi ini, makanya bisa bekerja sama untuk dapat membangun Indonesia.

Seperti Perppu Nomor 2 Tahun 2017 yang sangat didukung oleh Pemerintahan Joko Widodo, kita akan paham betapa berbahayanya Perppu Ormas ini bila suatu saat ada pemimpin yang diktator, yang berwatak antidemokrasi. Perppu Ormas ini akan sama seperti Undang-Undang Subversif yang terbitkan pada era kekuasaan Orde Lama, yang dimaksudkan adalah untuk membungkam semua para lawan politik Sukarno disaat itu, tetapi warisan ini kemudian digunakan penguasa Orde Baru untuk membungkam lawan-lawan politiknya juga. Tidakkah Pemerintahan Joko Widodo ingin melanjutkan perilaku masa Orde Baru tersebut ? Atinya disini adalah Pemerintahan Joko Widodo tidak ingin adanya hal yang "Kita Tidak Sama", dan malah Kita harus sama, baru bisa kita bekerja sama. Sehingga jargon "Kita tidak sama, Kita kerja sama" adalah sangat bertentangan dengan misi Joko Widodo didalam mendukung Perppu Ormas yang akhirnya menjadi UU yang sangat kontroversial.

Diharapkan kepada Pemerintah Joko Widodo, jika membuat jargon, buatlah jargon yang mudah dimengerti, rasional dan mudah dipahami oleh rakyat dan janganlah membuat jargon blunder yang membuat aneka interpretasi, sehingga rakyat membuang waktu didalam perolehan pengertian dan pemahamannya. (Abah Pitung)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun