Anthony Joshua datang ke Amerika, dengan 4 sabuk juara dunia kelas berat. Datang dari Inggris, dengan persiapan yang minim. Tinggal di sebuah tempat peristirahatan, bukan sebuah sasana yang lebih serius.
Lawannya seorang petinju pengganti, Meksiko yang sangat termotivasi. Andy Ruiz Junior. Lebih pendek, dan lebih berat bobotnya.Â
Bung Nigara menyimpulkan, jangan menganggap remeh orang lain. Karena ternyata sikap itu merugikan diri sendiri. Sudah beberapa kali saya lihat petinju Inggris terjengkang di Amerika Serikat. Joshua memiliki "dagu kaca", yang perlu waktu untuk ""recovery". Di ronde ketujuh ia dihentikan oleh situasi, menyerah, "technical knock out".Â
Rimba pertinjuan geger, seorang "underdog" menyandang 4 sabuk gelar juara dunia. Meraih rekor bagi negaranya, yang pertama juara dunia kelas berat. Tentu saja sudah mengantri beberapa lawan tangguh, seperti juara WBC Deontay Wilder yang ganas, Tyson Fury yang mampu melawan kekuatan Wilder dengan sepadan.Â
Kini tinggal menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya. Tarung ulang keduanya ada di klausul perjanjian pertarungan. Pelajaran pentingnya, dalam dunia profesional, berlakulah profesional. Jangan sok menjadi selebritas, yang akhirnya merugikan karir.Â
