Mohon tunggu...
Giwangkara7
Giwangkara7 Mohon Tunggu... Dosen - Perjalanan menuju keabadian

Moderasi, sustainability provocateur, open mind,

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Palu dalam Memori

8 Oktober 2018   10:20 Diperbarui: 8 Oktober 2018   17:38 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bersyukur pernah ke Palu, sebuah kota yang bertumbuh

Bersua seorang Dosen Unismuh Palu, yang juga berkhidmat di Untad, menyitir sepuluh tahun Palu bergeliat pesat

Kamipun menyantap Kaledo, kaki lembu donggala, yang khas dari Donggala, tetangga Kabupaten

Bersua teman-teman pegiat internasionalisasi perguruan tinggi, dari komunitas ASEAN

Palu adalah sebuah pengembaraan, sebuah diaspora umat manusia yang mencari penghidupan dengan berhijrah

Saat terjadi tsunami, semua hancur, tapi asa masih ada

Semoga Palu bertumbuh lagi, menuju kota baru yang cepat bergerak rancak

Karena semua pihak memberikan asa dan spirit yang harus dikelola dengan rasa dan karsa

Segala negatif mudah-mudahan sirna, karena tangan Tuhan terbungkus oleh nurani kebaikan

Kehidupan yang baik tidak akan dibangun oleh casing yang kotor

Palu adalah Kaili, Palu adalah dinamika, Palu adalah mutiara yang belum tergosok

Palu adalah harapan

Palu teruslah bergerak, menuju kebaruan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun