Mohon tunggu...
Aat Suwanto
Aat Suwanto Mohon Tunggu... Administrasi - hirup mah ngan saukur heuheuy jeung deudeuh

Tukang main, sesekali belajar menjadi pemerhati dan peneliti serta penulis (dengan 'p' kecil) di bidang Pariwisata, selain juga menulis essai di bidang humaniora, serta menulis cerpen dan novel terutama dalam bahasa daerah Sunda.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Era Baru Bisnis Perjalanan

13 November 2021   06:00 Diperbarui: 16 November 2021   21:19 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Kemajuan teknologi internet yang terjadi secara masif dalam 1-2 dekade ini rupanya telah merubah secara paksa peta bisnis perjalanan di dunia, termasuk Indonesia. Bisnis ticketing yang dahulu menjadi lini usaha yang menggiurkan, terutama bagi pelaku bisnis perjalanan kecil mengingat lini usaha ini bisa dikatakan tanpa modal, kini habis dengan kehadiran perusahaan daring semacam traveloka atau tiket.com.

Kemampuan perusahaan daring untuk memanjakan para konsumen dengan segala bentuk inovasi pelayanan digitalnya, merupakan alasan utamanya. Selain lebih dapat memberikan kepastian harga, proses transaksi pun telah dibuat jauh lebih ringkas, lebih mudah, dan lebih murah. Bahkan sambil tiduran atau relaksasi di toilet sekalipun, si konsumen telah dapat melakukan transaksi. Sementara prosedur operasional standar sebelumnya masih mengharuskan para calon konsumen untuk datang langsung ke kantor; atau paling tidak saling menelpon untuk berkonsultasi sebelum kemudian –apabila sepakat, melakukan transaksi.

Penjualan paket-paket wisata pun menghadapi tantangan serupa. Di satu sisi, keberadaan mesin-mesin pencari informasi telah memudahkan siapapun untuk mendapatkan informasi secara lebih terbuka, lengkap dan apa adanya. Kemajuan teknologi infomasi bahkan telah memaksa pemerintah, baik di negara asal maupun di negara destinasi, untuk menginovasi diri dalam memberikan jasa layanan pengurusan dokumen-dokumen perjalanan secara online.

Dinamika seperti diatas tentunya sangat menguntungkan para calon wisatawan untuk menangani dan mengelola segala kebutuhannya oleh dirinya sendiri, dimanapun dan kapanpun mereka mau. Dengan menangani dan mengelola sendiri segala kebutuhannya, tentunya hal tersebut akan lebih memberikan keuntungan bagi pribadi mereka.

Selain mampu memangkas kumulatif waktu dan biaya persiapan perjalanan, pengurusan segala kebutuhan perjalanan oleh diri sendiri tentunya telah memberikan jaminan rasa aman yang lebih kuat bagi para calon wisatawan. Selain itu, tingkat kepuasan mereka untuk mewujudkan dirinya selaku seorang traveler sejati tentu akan bertambah.

Inovasi Bisnis

Namun demikian dunia bisnis perjalanan yang telah ada tidak semestinya hancur. Bagaimanapun penjualan tiket serta paket wisata bukan sebagai lini bisnis yang dapat dilaksanakan oleh para agen dan biro perjalanan. Bahkan sebenarnya, konsep bisnis mendasar dari usaha jasa perjalanan adalah selaku penyedia jasa informasi.

Harus diingat bahwa asal kehadiran agen dan biro perjalanan adalah untuk menjembatani para calon wisatawan untuk mengetahui secara lebih jauh tentang destinasi yang akan mereka tuju: apa yang bisa dilakukan disana, apa kebutuhan yang harus dipersiapkan, serta bagaimana cara ke sana, selain juga kalkulasi biaya untuk dapat mengunjungi destinasi tadi.

Teknologi internet memang telah membuat dunia informasi dapat diakses oleh siapa saja. Namun harus dipahami pula bahwa sesungguhnya informasi yang ditawarkan oleh mesin pencari informasi masih bersifat mentah. Informasi dimaksud masih berupa informasi yang terserak begitu saja sehingga belum benar-benar bisa dimanfaatkan.

Untuk itu, semestinya informasi-informasi tadi masih membutuhkan pengolahan sebelum benar-benar bisa digunakan. Dan untuk mengolahnya, dibutuhkan kepiawaian tersendiri dalam merangkai informasi-informasi yang masih terserak tadi sehingga menjadi data yang utuh dan benar-benar dapat dipergunakan. Tanpa kecuali termasuk informasi perjalanan.

Sementara tentunya tidak akan banyak dari para calon wisatawan yang benar-benar memiliki keahlian untuk mengolah informasi. Bahkan kalau pun mampu, tetap saja yang benar-benar dapat mengolah data perjalanan secara lebih akurat, semestinya para pelaku bisnis perjalanan tadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun