Mohon tunggu...
Aaqilah Arum Sekarwati
Aaqilah Arum Sekarwati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswa Hubungan Internasional UPN Veteran Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kerjasama Kesehatan Indonesia-RRT dalam Pengadaan Vaksin Covid-19

7 Oktober 2022   10:00 Diperbarui: 7 Oktober 2022   10:10 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: https://upk.kemkes.go.id/new/4-manfaat-vaksin-covid-19-yang-wajib-diketahui

Kesehatan menjadi salah satu bidang yang sangat terdampak sejak awal pandemi Covid-19. Pandemi Covid-19 adalah tantangan terbesar yang dihadapi negara-negara di seluruh dunia, membuat negara-negara di seluruh dunia menghadapi keadaan darurat kesehatan global. Perubahan kehidupan sosial ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya memaksa setiap negara untuk memberikan perhatian penuh. Langkah-langkah seperti pembatasan sosial dan penutupan sekolah berdampak pada pendidikan, kesehatan mental, dan akses masyarakat ke layanan kesehatan esensial. Salah satu negara yang paling parah terkena dampak pandemi Covid-19 adalah Indonesia.

Bidang kesehatan kini menjadi prioritas utama di Indonesia karena virus yang telah menyebar ke seluruh pelosok tanah air berdampak pada peningkatan kasus positif dan peningkatan kematian dalam waktu singkat. Tenaga medis turut merasakan dampak dari virus tersebut dengan jumlah pasien yang terus meningkat yang dengan kata lain SDM dari tenaga medis pun harus juga bertambah.

Untuk mengatasi penyebaran pandemi Covid-19, Indonesia menjalin kemitraan dengan Republik Rakyat Tiongkok. Kemitraan ini berlangsung dari tahun 2020 hingga 2022. Kerja sama kesehatan antara China dan Indonesia selain menyediakan alat diagnostik, terapeutik, dan vaksin. China juga telah melakukan pembenahan untuk mendorong kemandirian industri farmasi Indonesia, bahan baku farmasi dan alat kesehatan lainnya. Kemajuan berkelanjutan dari kemitraan strategis komprehensif China-Indonesia dan dimulainya kembali kerja sama membuktikan bahwa kedua negara semakin kuat dalam mengatasi epidemi, dengan fokus pada aspek utama kesehatan. Kekuatan kerjasama ini akan berimplikasi besar tidak hanya bagi kesehatan tetapi juga beberapa bidang lain seperti ekonomi, pariwisata dan pendidikan.

Sejak awal pandemi, Indonesia dan China telah membangun kerja sama kesehatan baik dalam ketersediaan alat diagnostik dan perawatan maupun penyediaan vaksin. Selain itu, kedua negara berjanji untuk memperkuat kemandirian industri farmasi di Indonesia dan promosi bahan baku vaksin dan alat kesehatan. Di tengah epidemi dan penurunan ekonomi global, ekspor Indonesia ke China meningkat sebesar 10,96 persen pada tahun 2020.

Diplomasi kesehatan antara Indonesia dan China merupakan bentuk diplomasi kesehatan bilateral di masa pandemi COVID-19. Seperti yang dikatakan Feldbaum dan Michaud, diplomasi kesehatan Indonesia-China melibatkan negosiasi kesehatan dan pemberian bantuan kesehatan untuk memajukan kepentingan nasional dan meningkatkan kesehatan global. 

Selain itu, diplomasi kesehatan antara Indonesia dan China hanya bersifat bilateral dan dipengaruhi oleh efektivitas diplomasi tersebut. Selama masa-masa sulit ini, semakin sedikit pemain dalam diplomasi kesehatan. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa alasan. Pertama, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menerima banyak kritik atas tanggapannya terhadap penyebaran COVID-19. Pada awal penyebaran virus, WHO dituduh menundukkan kepala ke China, meremehkan tingkat keparahan penyebaran virus, dan memuji respons awal China terhadap wabah tersebut. Selain itu, WHO tidak memiliki kewenangan untuk menjatuhkan sanksi kepada negara-negara yang tidak dapat mengendalikan COVID-19 di negaranya masing-masing.

Tingginya kasus COVID-19 di Indonesia membuat pemerintah gencar melakukan percepatan program vaksinasi. Indonesia termasuk dalam kelompok Advanced Market Commitment, artinya Indonesia menerima hingga 20% dari total jatah vaksin populasi dari World Health Organization (WHO), namun jumlah tersebut belum cukup untuk mempercepat vaksinasi. 27 Dalam mencapai jumlah target vaksinasi, Indonesia harus melakukan diplomasi bilateral dengan negara sahabat, salah satunya China. 

Sejak Indonesia merdeka, hubungan diplomatik baik dengan Tiongkok telah berlangsung lebih dari 70 tahun, sehingga Indonesia sangat diuntungkan dengan kerjasama vaksin dengan Tiongkok. Hubungan diplomatik yang baik antara Indonesia dan China menjadi salah satu keunggulan diplomasi kesehatan Indonesia. Indonesia menjadi negara pertama yang menerima vaksin di luar China dan memiliki program terlengkap dari negara ASEAN mana pun, rencana tersebut meliputi uji klinis vaksin, pengiriman vaksin ke Indonesia, distribusi dan peningkatan skala vaksin.

Kerja sama vaksin dengan China akan menjaga pasokan vaksin Indonesia karena China adalah produsen vaksin yang bersedia membagi pasokannya. Menyikapi pandemi global COVID-19 membutuhkan kerja sama internasional, namun sebagian besar negara maju yang mampu memproduksi vaksin, seperti Amerika Serikat dan negara Barat lainnya, memprioritaskan ketersediaan vaksin di dalam negeri, bahkan sebanyak jumlah penduduk, sehingga banyak. negara-Negara berkembang, termasuk Indonesia, harus berusaha mencari pemasok lain. 31 China merupakan negara yang bersahabat dengan Indonesia, bersedia berbagi vaksin, bahkan Indonesia memiliki peluang lebih besar dibandingkan negara lain karena memiliki hubungan yang baik dengan China. 

Kunjungan ini mencakup penambahan jumlah vaksin dan bahan baku. Presiden Indonesia Joko Widodo mengadakan panggilan konferensi tingkat tinggi dengan Presiden China Xi Jinping untuk meningkatkan pasokan vaksin Sinovac ke Indonesia. 32 per 30 Juni 2021, Indonesia telah menerima vaksin fase ke-18, atau 14 juta vaksin Sinovac. Jumlah vaksin tersebut terus bertambah setelah Indonesia telah menerima 8 juta pengiriman vaksin Sinovac dari China pada akhir Mei 2021.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun