[I0119120] Muhammad Rofiq Sulthon Annasir  Mahasiswa S1 Teknik Sipil (https://sipil.ft.uns.ac.id/) Fakultas Teknik (https://ft.uns.ac.id/) Universitas Sebelas Maret Surakata (https://uns.ac.id).Â
A. Latar Belakang
Literasi dapat dipahami istilah umum yang merujuk kepada kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga, literasi tidak bisa dilepaskan dari kemampuan berbahasa. Penguasaan literasi merupakan indikator penting untuk memajukan prestasi generasi muda bangsa dalam mencapai kesuksesan. Penanaman literasi sejak dini mungkin harus disadari karena hal tersebut modal utama dalam mewujudkan bangsa yang cerdas dan berbudaya.Â
Dalam era industri 4.0, kemampuan literasi sangatlah diperlukan untuk mendalami informasi yang diperoleh agar tidak termakan oleh berita palsu atau hoax dan menghasilkan sesuatu yang berkualitas dari proses literasi tersebut. Permasalahan yang dihadapi Indonesia adalah rendahnya penguasaan literasi yang dibuktikan melalui survei Programme for International Student Assessment (PISA). Survei menunjukkan Indonesia berada di posisi 60 dari 61 negara dalam penguasaan literasi.Â
Menyikapi hal tersebut, UPT Perpustakaan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengadakan kelas literasi informasi yang bertema How to Access e-Resources (e-Journal, e-Book, Digital Library, etc.) di Ruang Werkudara Perpustakaan UNS pada Kamis (6/2/2020). (https://uns.ac.id/id/uns-update/upt-perpustakaan-uns-gelar-kelas-literasi-informasi.html)
B. TujuanÂ
Membantu meningkatkan tingkat pemahaman seseorang dalam mengambil informasi, meninkatkan pemahaman tentang pentingnya literasi kepada semua orang agar literasi menjadi budaya dalam diri masing-masing individu, dan Mendapat berbagai wawasan dan informasi baru. (https://uns.ac.id/id/uns-update/upt-perpustakaan-uns-gelar-kelas-literasi-informasi.html)
C. Pembahasan
Hal yang palng utama dalam rangka untuk memberikan pemahaman pentingnya literasi adalah membuat orang itu tertarik betapa bermanfaat dan mengasyikkan literasi tersebut. Bisa bermacam-macam caranya, salah satunya adalah untuk membuat sebuah jurnal. "Akses jurnal itu menjadi penting karena apa, karena kecenderungan karya ilmiah sekarang itu kan di e-journal ya.Â
E-book, e-journal meski pun yang buku hard itu sampai sekarang belum bisa ditinggalkan tetapi orientasinya itu kan ke e-book dan e-journal, untuk itu mahasiswa harus mahir betul secara teknis, prosedur bagaimana bisa mengakses e-book atau e-journal itu secara cepat, tepat, dan akurat. Kalau tidak ada workshop misalnya, itu kadang-kadang mahasiswa hanya trial and error," ujar Burhanudin, Kepala UPT Perpustakaan Universitas Sebelas Maret Surakarta. (https://uns.ac.id/id/uns-update/upt-perpustakaan-uns-gelar-kelas-literasi-informasi.html)
Kemudian dengan cara menarik lainnya, yaitu memberikan pengetahuan sejarah manusia zaman dulu. Ketika abad pencerahan atau Rennaissance, bangsa eropa menyadari bahwa mereka telah tenggelam dalam ketidaktahuan yang gelap gulita. Periode ini juga juga membuka wawasan mereka akan dunia eksplorasi.Â
Periode inilah awal mula mengapa orang barat suka membaca buku. Karena buku adalah sumber ilmu dan wawasan. Alhasil mereka mulai banyak mengimpor ilmu pengetahuan melalui buku-buku warisan kekhalifahan Islam. Bacaan-bacaan tersebut melahirkan perkembangan dan penemuan-penemuan baru. Penemuan tersebut memudahkan mereka menciptakan ilmu navigasi dan pelayaran, ilmu membuat peta, dan banyak orang berlomba-lomba menjadi explorer demi menjelajah lautan dan mencari hal-hal baru. (https://www.ayobandung.com/read/2019/06/29/56396/pentingnya-literasi-buku)
Dan yang terakhir tetapi tidak kalah penting, yakni masalah-masalah yang muncul ketika kita kurang memiliki literasi. "Apalagi yang pasca, kita dituntut untuk menghasilkan publikasi dan ada juga beberapa mahasiswa pasca khususnya yang mendapat beasiswa UNS mereka dituntut untuk mempublikasikan jurnal-jurnal di jurnal terindeks Scopus.
Padahal tahu sendiri, belum tahu secara nyata dan dengar-dengar Scopus itu susah, lama, mahal seperti itu. Nah, ada lagi isu-isu di luar bahwa jurnal Scopus itu pun dimanfaatkan orang-orang yang tidak bertanggungjawab semisal oknum-oknum, dengan mengikuti acara ini kita lebih berhati-hati lagi ketika mengirim artikel," ujar Mila Indah Rahmawati, Mahasiswa Pascasarjana yang mengikuti kegiatan workshop. (https://uns.ac.id/id/uns-update/upt-perpustakaan-uns-gelar-kelas-literasi-informasi.html)
D. Kesimpulan
Dengan pembahasan yang telah dijelaskan diatas diharapkan masyarakat luas khususnya generasi muda bangsa yang identik dengan "malas", mulailah belajar dan peduli terhadap lingkungan sekitar karna akan ilmu literasi kita dapat mencerna dan menyaring informasi dengan benar dan tepat sehingga tidak ada pihak yang dirugikan ataupun pihak yang termakan berita palsu atau hoax.Â