Perwujudan Profil Pelajar Pancasila melalui Seni Karawitan

SD Negeri 1 Nglampir merupakan lembaga pendidikan yang berlokasi di pinggiran Kabupaten Tulungagung dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Trenggalek. 

Dalam perjalanannya, lembaga pendidikan dasar ini mengalami banyak sekali perubahan dan kemajuan. Sekolah sering mendapatkan bantuan baik dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Bantuan tersebut adalah Dana Alokasi Khusus berupa ruang kelas baru dan rehabilitasi ruang, serta bantuan TIK dan perangkat gamelan.

SD Negeri 1 Nglampir juga merupakan lembaga pendidikan dasar yang memiliki aset yang sangat mampu untuk dioptimalkan. Guru dengan kualifikasi pendidikan strata 1 serta memiliki visi dan misi yang sama dalam memajukan pendidikan. 

Siswa yang memiliki potensi beranekaragam dan berani menyuarakan ide serta gagasannya. Pemangku kepentingan yang selalu mendukung serta memberi masukan terhadap kemajuan pendidikan di sekolah. 

Lingkungan yang dapat dijadikan sumber belajar untuk murid serta masyarakat yang sangat peduli dengan pendidikan di desanya. Serta dukungan dana yang bersumber dari dana BOS yang dikelola dengan baik sesuai petunjuk teknis yang berlaku.

Melihat dari begitu banyaknya aset yang dapat dimanfaatkan, maka muncullah gagasan serta ide untuk mengoptimalkannya. Saya sebagai salah satu pendidik di SD Negeri 1 Nglampir memiliki rancangan kegiatan untuk murid berupa seni karawitan yang dilaksanakan sebagai kegiatan ekstrakurikuler. 

Melalui seni karawitan diharapkan mampu menumbuhkan karakter berketuhanan yang maha esa, menanamkan rasa cinta tanah air seiring perkembangan teknologi dan globalisasi yang semakin pesat, menumbuhkan sikap kerja sama dalam tim, serta memupuk rasa solidaritas dengan mampu menahan diri dalam bertindak.

Dokumentasi pribadi

Tahapan kegiatan yang saya lakukan dimulai dengan melakukan diskusi bersama kepala sekolah untuk mengidentifikasi aset yang dimiliki sekolah. Terkait dengan kegiatan saya berupa pemanfaatan perangkat gamelan, maka saya bersama kepala sekolah mengidentifikasi aset yang dapat mendukung terlaksananya program saya. 

Kendala yang saya hadapi ketika pemanfaatan aset tersebut adalah tidak adanya pendidik maupun tenaga pendidikan yang mampu memainkan perangkat gamelan. Maka dengan pertimbangan pemanfaatan aset maka saya, bendahara BOS bersama kepala sekolah memutuskan untuk mengundang guru seni untuk melatih seni karawitan di sekolah kami.