Sepertinya ini akan menjadi malam yang panjang untuk kita
Malam yang bersenandung tentang perih yang meradang
Malam yang bersenandung tentang luka-luka yang menganga
Malam yang bersenandung tentang harmonika yang terinjak
Malam yang bersenandung tentang kepala yang ditohok bayonet
Kawan, duduk saja disisiku, tenanglah sejenak, peluk lututmu erat.
Malam ini kita adalah satu diantara letupan-letupan mimpi
Malam ini kita adalah satu diantara deru robohnya rumah-rumah kita
Malam ini kita adalah satu diantara sahabat kita yang tertembak
Malam ini kita adalah satu diantara mata yang tak pernah berhenti siaga
Sepertinya aku mulai kedinginan kawan, tolong lebih dekat padaku
Satu centi lagi hingga aku tak merasakan gemeretak tulangku yang beradu
Aku tahu, kau juga takut, sepertiku, seperti mereka yang kehilangan ibunya
kau juga takut, sepertiku, seperti mereka yang kehilangan tempat tidurnya
kau juga takut, sepertiku, seperti mereka yang kehilangan ayahnya
kau juga takut, sepertiku, seperti mereka yang kehilangan foto keluarganya
aku bahkan tak punya siapa-siapa lagi selain Kau.
Aku hanya bisa bersenandung setiap malam dengan harmonika yang retak
Aku hanya bisa memandang malam dengan tatapan berair
Aku hanya bisa memandangi tubuh ibuku yang mengeras..semoga ini mimpi
Semoga ini mimpi, ibuku, ayahku, rumahku, tempat tidurku, harmonikaku
Tak pernah benar-benar menghilang...
Setidaknya kau masih disini mendengarkan laguku dengan harmonika yang retak.