Mohon tunggu...
AANG JUMPUTRA
AANG JUMPUTRA Mohon Tunggu... Freelancer - Admin Social Media
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menyajikan konten yang cerdas, terupdate, dan terlengkap

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Benarkah Gelar Sarjana Dapat Mengantarkan Anda Menuju Sukses?

7 Agustus 2019   10:05 Diperbarui: 7 Agustus 2019   10:30 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto : Kumparan

Beberapa artikel yang ada di media online mulai menyorot banyaknya sarjana yg nganggur atau menjadi pelacur profesi, mereka yang bekerja tidak sesuai dengan bidang yang dipelajari, misalnya SH tp kerjanya jadi marketing di bank, SE tapi jadi OJOL.

Nah pertanyaannya mengapa itu terjadi di negeri ini?

Bukan masalah siapa presidennya, tp masalahnya adalah keterlambatan mengantisipasi perubahan jaman. Sekarang sudah masuk ke era informasi, era industri 4.0. Celakanya banyak orang tua yang dibesarkan di era industri tp memaksa anaknya untuk menggunakan pola pikir jadul yang notabene sudah tidak up to date. Yang lebih celaka si anak yang belum berpengalaman juga tidak mau membuka diri terhadap jaman yang terus berkembang.

Mengapa ini terjadi? 

Karena mereka memanfaatkan teknologi hanya untuk kesenangan semata, game, medsos, dan hal-hal lain yang cenderung wasting time dan konsumtif.

Survey yang dilakukan sungguh sangat mencengangkan, 87% mahasiswa salah jurusan.

Astaganaga... Mengapa ini terjadi?

  • Beberapa memilih jurusan karena dipaksa oleh orang tuanya

Ada org tua yang terobsesi ingin anaknya jadi dokter (misalnya), akhirnya si anak dipaksa untuk kuliah di kedokteran. Nurut juga sih. Tapi apa yang terjadi setelah di dalam bangku kuliah? Kuliah asal-asalan, bahkan ada yang DO. Karena memang tidak suka.

  • Beberapa memilih jurusan karena ikut-ikutan dg temannya

Biasalah anak SMA yang masih mencari jati diri, pasti punya teman-teman gaul, teman-teman yang seangkatan, best friend forever gitulah. Nah karena gak mau pisah, akhirnya yang satu ambil jurusan manajemen, yang lain ikut-ikutan, tanpa tahu apa yang dipelajari sebetulnya. Kebayang ya jadi apa kelak

  • Beberapa memilih jurusan yang passing grade-nya rendah

Nah ini mereka yang terobsesi kuliah di kampus favorit, UGM misalnya. Apapun yang terjadi, pokoknya harus jadi anak UGM, karena gengsi coy. Terus sebelum tes masuk dia pilih-pilih, kira-kira jurusan apa yg peminatnya paling kecil, karena di situ saingannya kan tidak banyak. Kalau ambil teknik kimia 60,62%, waduh berat... Carilah yang kecil akhirnya pilih bahasa Korea 40,22%. Padahal gak suka nih sama Korea-korean.. Waduh cilaka...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun