Mohon tunggu...
Aan Fikriyan
Aan Fikriyan Mohon Tunggu... profesional -

membaca, menulis dan menggambar, satu hal yang menjadi cita-cita yaitu membawa perubahan ! ayo berbuat untuk berubah !

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Shohei Yamaki, Harmoni Blues dan Jazz Sapporo

5 Maret 2014   15:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:13 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_298611" align="aligncenter" width="622" caption="Penampilan sederhana Shohei Yamaki di Java Jazz Festival 2014."]
[/caption]

Minggu (02/03/2014) lalu adalah hari terakhir penyelenggaran Jakarta International Java Jazz Festival 2014. Tepat pukul tujuh malam saya sampai dilokasi pertunjukan tepatnya di kawasan  Jiexpo Kemayoran dan segera membaur dengan puluhan ribu penonotn lainnya. Hari ketiga Java Jazz Festival tidak ada agenda khusus kecuali mengunjungi beberapa panggung dan  menemukan hal menarik dibalik kemegahan festival tahunan ini .

Setelah sejenak bersantai menikmati alunan musik jazz dan sekaleng kopi instan di spot favorit di arena terbuka First Media Stage, saya berjalan perlahan hingga  akhirnya berhenti di depan Booth Sapporo City Jazz yang berisi tentang promosi festival jazz legendaris negeri sakura. Namun yang menarik adalah sebuah informasi yang menyampaikan bahwa gitaris dan musisi Jazz berbakat  Shohei Yamaki akan tampil di Java Jazz Stage sesaat lagi. Karena rasa penasaran dan sempat melewatkan penampilannya di hari kedua, saya bergegas menuju panggung yang dimaksud.

Shohei Yamaki artis muda jazz berbakat dari Sapporo, Jepang. Sebuah kota yang menjadi tempat penyelenggaraan festival musik jazz legendaris Sapporo City Jazz. Yamaki adalah gitaris yang memulai mengenal instrumen sejak umur tiga belas tahun, kemudian memenangkan kontes sebagai musisi terbaik di festival  Sapporo City Jazz tahun 2010 setelah bersaing ketat dengan 200 kontestan lainnya. Prestasi ini menjadi pengantar baginya  untuk mendunia, ia didaulat untuk tampil di acara 2011 International Jazz Festival di Kanada.

Penampilannya di Java Jazz Festival 2014  adalah bagian dari komitmen sebagai duta acara   Sapporo City Jazz yang setiap tahun digelar pada periode Juli – Agustus di kota Sapporo dan juga beberapa agenda musik jazz yang digelar sepanjang tahun di Jepang dari kota  Osaka hingga Tokyo. Dengan kemampuan dan prestasinya Yamaki didapuk menjadi komisi eksekutif festival tersebut. Sejak tahun 2011 hingga sekarang ia telah merilis beberapa album dan menjalani tur dunianya termasuk di Australia awal tahun 2013.

Di panggung Java Jazz Festival Yamaki langsung menghentak  dengan beberapa lagu cover yang akrab ditelinga penonton antara lain lagu Hotel California yang dipopulerkan oleh grup Eagles  dan lagu hit Bruno Mars berjudul Just The Way You Are. Setelah puas berinteraksi dengan penonton, Yamaki mulai menunjukkan kepiwaiannya memetik dawai gitar, menampilkan adegan, ekpresi dan suasana hati  instrumental yang  sangat dinamis.

Lewat petikan lagu balada yang berlanjut kepada teknik Tap Finger Style, Yamaki sukses merebut atensi penonton. Hingga tiba puncaknya membawa gitar akustik yang ia mainkan masuk ke dalam energi musik blues yang meledak ledak penuh rasa “saya adalah seorang yang mencintai musik blues, memainkan gitar berawal dari genre blues, berikutnya saya akan memainkannya untuk anda Shohei Blues, ini adalah blues yang khas dari saya” ujar Yamaki kepada penonton yang memadati arena pertunjukan.

Usai berpuas menyaksikan Shoei Yamaki saya meneruskan petualangan jazz, penampilan Teza Sumendra jebolan ajang pencarian bakat Indonesian Idol di arena terbuka mendapatkan sambutan yang hangat dari penggemarnya yang didominasi kaum hawa. Malam kian larut dan saya nyaris tenggelam ketika dibawa masuk kedalam alunan Jazz grup ESQIEF. Syaharani memang layak mendapat predikat ratu jazz Indonesia, ia berhasil membawakan musik jazz dengan formula yang bisa diterima oleh semua kalangan. Paduan permainan gitar Didit Saad dan Donny Suhendra menyatu dengan kematangan vokal Syaharani, membuat saya rebah dan terlena di hamparan arena pertunjukkan yang luas.
Masih terngiang dalam otak saya alunan harmoni jazz dan inspirasi penulisan lagu Arisan Hujan yang dibawakan ESQIEF, sebelum akhirnya saya harus mengakhiri perjalanan Java Jazz Festival  dengan mengintip penampilan pamungkas Summer Horns sebuah kolaborasi musik yang digawangi oleh pemain saxophone legendaris, Dave Koz. Paduan kwartet saxophone tersaji apik, Dave Koz berbagi ritme dan melodi musik dengan Gerald Albright, Richard Elliot, dan Mindi Abair.
Jelang tengah malam sebagai penampilan pamungkas, Sound of Soul Project di First Media Stage sukses menutup pesta tahunan musik jazz terbesar di Indonesia dan mengiringi saya menuju pintu keluar pertunjukkan, bergabung dengan puluhan ribu penonton yang pulang dengan beragam cerita, sampai jumpa tahun depan !

[caption id="attachment_298612" align="aligncenter" width="622" caption="Shohei Yamaki sukses memadukan unsur Blues dan Jazz kota Sapporo. "]

13939829322057868667
13939829322057868667
[/caption]

[caption id="attachment_298613" align="aligncenter" width="622" caption="Teza Sumendra musisi jazz berbakat yang diidolakan kaum hawa. "]

1393983009762176759
1393983009762176759
[/caption]

[caption id="attachment_298614" align="aligncenter" width="622" caption="Syaharani dan ESQIEF musik jazz dan inspirasi lagu Arisan Hujan."]

13939830951121246341
13939830951121246341
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun