ini berbagi pengalaman dengan Abah Sunarya. Beliau memiliki nama lengkap Dede Sunarya, S.Pd., M.M.Abah, begitulah nama panggilan guru berprestasi ini. Sudah mengabdi selama 33 tahun, dimulai sejak tahun 1987. Wah, lama sekali ya? Saya mungkin 1987 masih ada dalam kandungan ibunda. Karena saya kelahiran 1988. Hehehe
Abah, memberikan tema "Menulis dengan Hati, Berujung Prestasi." Pengabdian Abah selama ini mengantarkan beliau menyandang juara guru berprestasi tingkat nasional.
Abah, sosok teladan dan tak pernah mengenal kata lelah. 33 tahun mengabdikan diri menjadi guru honorer, tak menyurutkan semangatnya untuk mencerdaskan anak bangsa.
Ternyata, menjadi guru honor memang sebuah perjuangan. Saya mengabdi sejak tahun 2011-2020 ini, namun semangat mengajar saya selalu berapi-api. Bagi saya, Allah akan mencukupi rezeki saya, dengan jalan yang tak disangka-sangka.
Kelas Omjay telah mengantarkan karier saya menjadi penulis hebat yang naskahnya bisa tembus ke penerbit mayor PT Andi. Rasa bangga, tangis, serta haru, campur lebur jadi satu.
Terima kasih abah, materinya sangat luar biasa. Makin semangat untuk mengukir prestasi, dengan menulis dengan hati.
Sesuatu yang ditulis dengan hati, maka pesan akan sampai kepada pembaca. Untuk itu marilah berkarya sebelum tutup usia. Semoga para peserta makin semangat dalam menerbitkan bukunya.
Selamay buat Ambu Tini, Pak Ustad Ahsan, Pak Budi Idris, Besan Pak Sudomo (Ayah Opin), yang sudah berhasil meneruskan naskah ke penerbit.
Semoga dengan menulis, kita bisa membuktikan pada dunia, bahwa kita ada. Semangat terus untuk yang masih menggarap naskah bukunya. Biarlah tulisanmu menemukan takdirnya.
#Day04DecAISEIWritingChallange