Mohon tunggu...
Ambar
Ambar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Student/Lecturer Assistant/Content Creator

It's me! Semoga setelah ini rajin menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

APE Menurut Para Ahli

27 September 2021   13:05 Diperbarui: 27 September 2021   13:28 1773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Masih ingat dengan APE? 

Kali ini kita akan mengulas tentang APE menurut para ahli, yang pertama adalah menurut montessori, beliau mengungkapkan bahwa anak bukan miniature orang dewasa, yang dimana orangtua memaksa anak untuk mendapatkan atau menjejalkan anak dengan pengetahuan yang diinginkannya, sebaiknya orangtua menjadi fasilitator untuk anak dengan menciptakan lingkungan disekitar anak aman dan nyaman, karena dalam metode Montessori anak diajarkan untuk dapat bersikap mandiri. 

Kelas yang ideal menurut Montessori yaitu dengan mempersiapkan bahan-bahan dan alat-alat lengkap yang digunakan anak dalam bermain, dalam menerapkan metode Montessori ini penataan ruang harus disesuaikan dengan karakter serta kondisi fisik anak, alat untuk bermain anakpun harus aman, dan dalam pembelajaran anak usia dini harus diberi kebebasan, tidak ada unsur pemaksaan dan tekanan. 

Dalam konsep metode Montessori membuat pendekatan menggunakan alat peraga karena manurut metode ini anak dapat memahami sesuatu yanng abstrak menjadi suatu yang sempurna nyata. APE yang diciptakan oleh Montessori telah banyak beredar di TK yang ada di Indonesia, alat permianan edukatif telah disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing setiap anak yaitu, inkastri silinder, puzzle geometri, dan kantong keterampilan tangan. Semua alat permainan edukatif itu dirancang untuk melatih kemandirian anak usia dini. 

Kemudian, menurut Elizabeth Peabody permainan bahasa tidak hanya bertujuan untuk memperoleh kesenangan tetapi juga untuk melatih keterampilan berbahasa, jika suatu permainan mengakibatkan kesenangan, namun tidak memperoleh keterampilan berbahasa atau unsur tertentu, maka permainan tadi bukan termasuk permainan bahasa. 

APE ciptaan Peabody  terdiri atas dua boneka tangan yang berfungsi sebagai tokoh mediator yaitu tokoh P. Mooney dan Joey, boneka dilengkapi papan magnet, gambar gambar, piringan hitam berisi lagu, dan tema cerita serta kantong pintar sebagai pelengkap. APE karya Peabody  memberikan program pengetahuan dasar yang mengacu pada aspek pengembangan bahasa, yaitu kosakata yang dekat dengan anak.

Selanjutnya konsep APE menurut Friedrich Wilhelm August Froebel, Menurut Froebel saat anak  lahir hinngga menjalani masa kanak-kanak, seseorang harus menjalani hidup sesuai dengan perkembangannya, dan mereka membutuhkan kasih sayang, kedamaian, kegembiraan, keceriaan, kemerdekaan, dan tentunya sebuah kebebasan. 

Menurut Froebel seorang anak membawa sifat baik, dan sifat buruk pada diri anak muncul karena pendidikan yang salah, tujuan dari pendidikan ala Froebel yaitu untuk membimbing anak didik menyadari jati dirinya sebagai makhluk tuhan dan individu, sehingga nanti dlam diri sang anak tumbuh pengertian empati, cerdas dalam memecahkan masalah, bermoral juga adil pada diri sendiri, dan berguna bagi masyarakat. 

Froebel mempunyai alat khusus yang dikenal dengan balok Blockdoss atau kotak kubus. APE ini berupa balok bangunan, yaitu suatu kotak besar yang berukuran 20x30 cm yang terdiri dari balok-balok kecil berbagai ukuran yang merupakan kelipatannya yang berfungsi untuk melatih motoric dan daya nalar pada anak.

Selanjutnya adalah konsep menurut George Cruissenaira adalah dengan mencipatakan Balok Cruissenaire, yairtu permainan yang terbuat dari bahan kayu yang kemudian dibentuk menjadi balok untuk mengenalkan konsep bilangan pada anak. Balok Cruissenaire juga merupakan media yang bisa diamati secara langsung oleh anak-anak sehingga dapat memfokuskan perhatian anak dalam kegiatan proses pembelajaran.

Banyak sekali konsep- konsep APE menurut para ahli dan juga APE yang telah terbentuk atas konsepan- konsepan tersebut. 

Semoga bermanfaatt.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun