Mohon tunggu...
Em Amir Nihat
Em Amir Nihat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Kecil-kecilan

Kunjungi saya di www.nihatera.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Belajar Ilmu Al Fatihah

25 Juli 2022   19:17 Diperbarui: 25 Juli 2022   19:22 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika kita teliti di Surat Al Fatihah itu ada hikmah dimana kita diajak untuk berdialog dengan Allah. Berdekatan dengan Allah. Ngobrol dengan Allah. Akrab dengan Allah.

Tengok saja ayat 1 -- 4. [ 1. Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. 2. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam, 3. Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, 4. Pemilik hari pembalasan.] Itu jika kita masukan ke unsur dialog dimana ada pihak pertama, pihak kedua dan pihak ketiga. Ayat 1 -- 4 subyeknya adalah manusia ( sebagai pihak pertama ) yang sedang membicarakan atau memuji sifat-sifat Allah. Allah menjadi pihak ketiga.

Kemudian di ayat 5 -- 7, [ 5. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. 6. Tunjukilah kami jalan yang lurus, 7. ( yaitu ) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. ]. Allah menjadi pihak kedua. Memakai kata "engkau". Seakan-akan Allah dihadapan kita dan Kita sedang berdialog atau ngobrol dengan Allah. Ini menunjukan betapa Allah lewat AlQur'an mengajak kita sebagai HambaNya agar mau berdekatan denganNya. Akrab denganNya. Mau MengenalNya. Ini juga menunjukan agar manusia tidak merasa gumedhe karena bisa saja salah arah jalan maka doa atau permintaan di Al Fatihah adalah harapan agar kita diberi jalan yang lurus yaitu jalan orang yang diberi nikmat olehNya ( Para Nabi, Para Rosul, Sahabat, Tabi'in, Para Aulia, Ulama, orang- orang yang soleh )

Struktur teks di AlQur'an jika kita cermati itu juga tidak seperti esai yang mana tujuannya secara langsung diungkapkan dan dijelaskan, tetapi lebih condong ke Dialog yang mana kita diajak untuk seakan-akan merasakan momen kejadian saat teks atau firman itu diturunkan ke Nabi Muhammad SAW sehingga pesan atau tujuannya lebih powerfull sebab ada semacam ajakan untuk berfikir tentang Azbabun Nuzul ayat -- ayat.

Beruntunglah orang yang mau membaca AlQur'an karena ia sedang berdialog dengan Allah. Ngobrol dengan Allah. Dekat dengan Allah. Maka Goal setelah membaca AlQur'an adalah bagaimana kita mau tunduk dan patuh dengan apa -- apa yang disampaikan oleh Allah lewat AlQuran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang diteruskan atau disampaikan ke umatnya agar menjadi pedoman hidup. Way of life. Semoga saja kita semua bisa mengamalkan apa -- apa yang diperintahkan oleh Allah dan menjauhi apa -- apa yang dilarang oleh Allah. Aamiin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun