Mohon tunggu...
Em Amir Nihat
Em Amir Nihat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Kecil-kecilan

Kunjungi saya di www.nihatera.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menyembelih Sisi Hewani dalam Diri Manusia

10 Juli 2022   19:07 Diperbarui: 10 Juli 2022   19:28 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jika kita telisik Ibadah persembahan Qurban yang pertama kali memang dilaksanakan oleh putranya Nabi Adam As yakni Qabil dan Habil tetapi lambat laun prosesi persembahan qurban semakin melenceng dari yang semestinya. 

Bukan lagi hewan Qurban yang dijadikan persembahan tetapi malah manusia yang dikorbankan. Bahkan  persembahan pun yang awalnya ditujukan ke Allah semakin melenceng dari tujuan awal yakni malah ke dewa -- dewa. Timbul  kesyikiran dimana-mana.

Di Kan'an bayi -- bayi di kurbankan untuk Dewa Baal, Suku Astec di Meksiko yang memuja matahari setiap tahun harus mempersembahkan jantung dan darah manusia kepada dewa, Orang-orang Viking di Eropa Timur malah mempersembahkan pemuka agama mereka kepada Dewa Odion, dewa perang, Orang-orang Mesir setiap tahun harus mempersembahkan seorang gadis cantik ke dalam Sungai Nil agar Dewa Nil tidak murka yang menyebabkan banjir serta jangan lupa di Nusantara juga ada mitos tumbal yang konon katanya mengorbankan jiwa manusia demi tujuan sesuatu tetapi dikemudian hari agaknya tumbal manusia diganti dengan kepala kerbau.

Maka diperintahkannya Qurban dari Allah buat Nabi Ibrahim As merupakan bagian dari memurnikan kembali syariat Qurban. Apalagi Momen ketika Nabi Ibrahim As bermimpi untuk menyembelih anaknya kemudian Nabi Ibrahim As pun samina waathona kepada Allah yang kemudian oleh Allah  pengurbanan diganti dengan kambing. Seakan-akan Allah menyindir manusia yang selama ini salah langkah dalam berkurban. 

Hal ini semakin menunjukan bahwa diutusnya Nabi Ibrahim As bukan hanya tentang tauhid semata tetapi juga tentang memanusiakan kembali manusia. Bahwa manusia tidak layak untuk dikorbankan. 

Betapa Allah sangat memuliakan manusia. Tetapi sayangnya hari ini banyak manusia yang masih mengorbankan manusia demi kepentingannya sendiri. 

Misalnya Berani korupsi mengorbankan banyak orang, berani memfitnah dan mengadu domba sesama manusia demi kepentingan golongannya sendiri dsb padahal kesemuanya itu perilaku yang sangat jahat dan tercela karena mengorbankan kepentingan banyak orang.

Prosesi Kurban kepada hewan juga mengajarkan kepada kita semua bahwa kita mesti menyembelih sisi hewani di diri kita. Seperti kita tahu bahwa di dalam diri manusia ada unsur yang sama persis seperti hewan yakni nafsu makan, nafsu birahi, nafsu menguasai dan karena hal itu pula Aristoteles menyebut bahwa   manusia ialah hewan yang berpikir. 

Hal ini senada dengan pernyataan Ibnu Khaldun (sosiolog Muslim) dan Al-Ghazali (teolog Muslim). Bahwa kecerdasan manusia (Homo Sapiens) berdasarkan logika, sebaliknya kecerdasan hewan  bersandar pada insting. Namun, orang gila juga manusia meskipun mereka berbeda, dalam sains, hal ini disebut pengecualian. Artinya karena kita manusia yang dikarunia akal mestinya kita juga menjadi manusia bukan malah berperilaku seperti hewan.

Tetapi menyembelih disini bukan berarti menghilangkan total  sebab unsur hewani juga bagian dari Sunatullah. Manusia tetap butuh makan, minum dan melampiaskan nafsu birahinya. 

Artinya manusia tetap harus makan, minum, dan melampiaskan nafsu birahinya sesuai syariat, hanya saja itu harus dibatasi dan dikendalikan bukan dijadikan raja di dalam diri. Inilah maksudnya menyembelih sisi hewani dalam diri kita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun