Mohon tunggu...
Em Amir Nihat
Em Amir Nihat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Kecil-kecilan

Kunjungi saya di www.nihatera.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peragaan Santunan

26 Mei 2022   05:02 Diperbarui: 26 Mei 2022   05:20 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengusap kepala anak yatim termasuk ibadah yang mulia bahkan saking luar biasanya hal ini Rosululloh mensabdakan "Barangsiapa mengusap kepala anak yatim yang semata-mata karena Allah disetiap rambut yang ia usap, Allah berikan sepuluh kebaikan, dan barangsiapa memperbaiki anak yatim perempuan atau laki-laki yang ada didekatnya niscaya aku dan dia disurga bersanding seperti ini (Dan Nabi menggandengkan antara jemarinya)". 

Di hadits ini pula semakin menandakan betapa penuh kasih sayangnya Rosululloh kepada anak yatim. Betapa dahsyatnya akhlak Rosululloh yang sangat peduli dengan nasib anak yatim.

Maksud mengusap kepala adalah memberikan kasih sayang serta berbuat penuh kelembutan dan cinta kasih pada mereka. Itu simbolik bahwa kita peduli, kita sayang, dan kita berbagi kelembutan supaya anak yatim kuat mentalnya, kuat dan tangguh menjalani kehidupannya sebab dalam hidupnya ia telah mengalami cobaan yang berat yakni ditinggal orang tuanya. Atas dasar itu hati kita menjadi tidak tega sehingga berharap semoga si anak menjadi semangat, ceria dan tangguh hidupnya. Itu poinnya.

Tetapi dikemudian hal mengusap kepala anak yatim menjadi sebuah peragaan yang dipertontonkan di muka umum. Memang bagus acara santunan anak yatim yang menandakan bolehnya memperlihatkan berbagi pada sesama sebagai bagian dari syiar Islam dan menunjukan bahwa kita peduli, tetapi mempertontonkan santunan di depan khalayak masyarakat seakan-akan kita malah mengkerdilkan maknanya. 

Yang awalnya berniat peduli rasanya kok malah merendahkan martabat si anak karena bagaimanapun juga tidak ada satupun anak yang aslinya mau dipertontonkan dirinya dengan dalih kepedulian. 

Mestinya santunan anak yatim dilakukan secara simbolik saja oleh pihak perwakilan sedangkan acara mengusap kepala anak yatim sambil memberikan motivasi dorongan dan semangat dilakukan secara privasi saja. Jangan dipertontonkan di muka umum.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun