Mohon tunggu...
Em Amir Nihat
Em Amir Nihat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Kecil-kecilan

Kunjungi saya di www.nihatera.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rapalan Sihir Gawai

10 Desember 2021   14:00 Diperbarui: 10 Desember 2021   14:03 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku menunaikan ritual rebahan dengan kipas yang bermelodi
Pada siang yang panas, pada tubuh yang malas
Aku biarkan gelas, sendok, bungkus plastik, asbak berdugem di depan mataku
Aku biarkan pakaian kotorku bau bangkai sebab seminggu terendap
Aku biarkan suara token bernyanyi riang

Aku melihat pakaian, celana dan peralatan lainnya diam-diam mencuri dompetku
Aku melihat kebobrokan dunia bertubi-tubi hingga mendidihkan kepalaku : Pecah berhamburan !
Aku melihat payudara dan bokong diperjualbelikan dengan harga yang murah
Aku melihat para penyihir konten tega mencuri waktuku
Aku melihat ribuan umpatan menjadi doa harian

Tiba-tiba bagaikan pahlawan di siang bolong
Aku hantamkan peluru menembus kaca gawai para penikmat informasi
Aku tenggelam dalam sungai sudut pandangku sendiri

Oh peradaban informasi yang membikin kita kenyang di dunia maya
Oh peradaban informasi yang membikin kita lupa permasalahan nyata

Sudah saatnya kita merapal doa :

"Ya Tuhan. Lindungilah aku dari kejahatan gawaiku dan jangan biarkan aku tersihir informasi yang tidak aku butuhkan. Jangan biarkan aku membusuk di rebahan."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun