Mohon tunggu...
Em Amir Nihat
Em Amir Nihat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Kecil-kecilan

Kunjungi saya di www.nihatera.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Belajar kepada Sakit

7 Oktober 2021   08:37 Diperbarui: 7 Oktober 2021   08:42 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Suatu hari sehabis bangun tidur, Jalayin sempoyongan. Kepalanya pusing. Badannya lemas. Tampaknya kegiatan dua hari yang lalu menguras banyak tenaga dan fikirannya, belum lagi ia punya kebiasaan terlambat makan dan terlambat istirahat. Badannya ia porsir sedemikian rupa sehingga 'alarm menyerah' di badan pun aktif. Jalayin pun sakit.

Tanpa fikir panjang, Jalayin minta bantu kepada Jundap untuk mengantarkannya ke klinik terdekat. Jundap yang baik hati pun menolong temannya, dibawanya Jalayin ke klinik.

Pada kondisi sakit, sempat-sempatnya Jalayin bikin puisi. Dasar Jalayin.

"Kebaikanmu kepada orang lain layaknya bunga wangi yang indah. Suatu saat kebaikan itu akan kembali. Entah yang memetik dirimu atau anakmu. Yang pasti keluargamu kelak akan merasakan bunga wangi itu."

Sesampai di klinik, Jundap izin pulang karena ia juga butuh istirahat sehabis pulang kerja.

Di tengah kesendiriannya itu, Jalayin menelepon kekasihnya, Raniya. Bahwa ia sedang sakit dan letih. Awalnya Jalayin tidak ingin memberitahu karena takut Raniya jadi khawatir tapi jika difikir jangka panjang lebih baik dikasih tahu.

Benar saja, Raniya pun cemas dan khawatir, Raniya pun langsung bergegas menuju klinik.

Jalayin tersenyum di tengah sakitnya. Ia bersyukur banget bisa mempunyai kekasih seperti Raniya. Jalayin pun teringat Kata -kata yang dijadikan motto ikatan cinta mereka.

 "Salah satu unsur cinta dewasa adalah empati. Kalau kekasih kita haus, kita yang gugup mencarikan air minum. Kalau kekasih kita terluka, perasaan kita yang mengucurkan darah."

Tidak hanya itu saja, Raniya mempunyai pemahaman yang bagus tentang konsep Syariat dan Hakikat.  Hal itu pula yang semakin membuat Jalayin jatuh cinta dan kesemsem. Belum lagi senyuman manisnya seakan bagai mutiara yang terpancar indah.

"Mas Jal. Semoga cepet sembuh ya. Jangan lupa konsep syariat dan hakikat ya Mas. Bahwa secara hakikat andai kita sabar maka sakit akan menjadi penggugur dosa. itu tawaran yang luar biasa dari Allah asal jangan mengeluh dan tetap berprasangka baik sama Allah."

Jalayin tersenyum. Ia senang kekasihnya punya pandangan seperti itu.

"Ia Ra. Secara syariat pasti ada hikmah disitu. Ada pelajaran yang bisa saya ambil. Kebiasaan saya yang kurang tidur, kurang istirahat, terlambat makan dan sering memporsir badan bisa berefek seperti ini. Semoga nanti saya bisa bermuhasabah tentang kekurangan saya itu. "

"Saya juga setuju sama kamu, Ra. Jika kita sakit terus kita mengeluh, merenung yang tidak-tidak itu percuma karena bukannya tambah sembuh, malah bisa bikin tambah sakit fikiran. Rugi double saya. Kebanyakan orang sakit larinya ke mengeluh padahal mereka tahu bahwa mengeluh tidak menyelesaikan sakitnya itu."

Raniya menjawab,

"Bener, Mas. Daripada sibuk mengeluh dan memikirkan yang tidak-tidak alangkah lebih baik kita isi dengan sholawat mas. Allah akan membalas sholawat sepuluh kali lipat kepada kita, Nabi Muhammad SAW memberikan salam kepada kita, mendoakan kita dan kelak diberi syafaat. Maka betapa beruntungnya orang yang mrngucapkan sholawat itu. Jadinya mas perbanyak sholawat ya."

Jalayin pun menuruti saran kekasihnya, ditengah pembaringan itu ia mengucap sholawat. Malam semakin pekat dan tiba-tiba turun hujan deras. Rahmat Allah turun. Alhamdulillah.

Catatan Kaki :

1 : Kutipan Cinta dari Emha Ainun Nadjib ( Cak Nun )

2 : Hadits yang disampaikan oleh Rasulullah SAW bahwa:

"Tidaklah seseorang muslim ditimpa keletihan, penyakit, kesusahan, kesedihan, gangguan, kegundah-gulanaan hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapuskan sebagian dari kesalahan-kesalahannya". (HR. Bukhari no. 5641).

3. : Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, "Barangsiapa bershalawat kepadaku satu kali maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali." (HR. Muslim)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun