Saat saya akan  liburan ke Wanayasa terjadi kemacetan. Mobil dan motor mengular panjang. Suasana memanas. Andai para pemotor mau bersabar dijalurnya tidak mengambil jalur samping depannya tentu kemacetan akan berkurang, sayangnya banyak yang tidak sabaran pengin cepat pulang. Egois. Mengambil jalur hak jalan orang lain. Efeknya semua stagnan karena menumpuk kiri kanan. Semakin lama mengular panjang.
Saya menghentikan motor. Menaruhnya di pinggir jalan. Lalu saya mencoba membaca alur kemacetan itu. Saya berfikir dari arah samping kanan depan, mobil harus bisa jalan kembali pelan -- pelan dan motor yang mengambil jalur kanan depan harus perlahan digiring ke arah kiri. Pelan-pelan saya suruh mobil maju. Dan alhamdulillah kemacetan yang mengular itupun perlahan mulai ada titik terang. Dan lancar kembali.
Di kemacetan itu saya menemukan kejadian yang unik. Saya dapat pelajaran berharga lainnya. Saat kondisi macet parah itu tentu suasana memanas. Ego dan kemarahan meningkat. Stres. Seperti mendapatkan masalah. Namun ada satu mobil kol buntung yang membawa banyak orang ( tampaknya akan liburan ) justru rame dan tertawa. Mereka malah dangdutan. Joget-joget. Seolah kemacetan itu tidak jadi masalah bagi mereka.
Ini luar biasa bagi saya. Mereka menikmati ketidaknikmatan dengan merubah fokus mereka. Yang lainnya pasti fokus dengan masalah macet, Marah, stres, egois tetapi dengan merubah sudut pandang kita tentang kejadian itu bisa merubah suasana hati kita. Padahal terlalu fokus pada marah, stres, macet tentu hanya akan menambah ketidaknikmatan dan dengan cara mencari sisi kenikmatan itulah mereka bahagia ditengah-tengah ketidakbahagiaan.
Bukankah begitu banyak kejadian yang tidak enak, masalah yang berat, luka yang tak kunjung sembuh dan cobaan yang mendera hidup jika kita merubah fokus kita malah menjadi enak dan menggembirakan?
Yuk belajar mencari kenikmatan ditengah ketidaknikmatan. Mencari kebahagiaan ditengah ketidakbahagiaan.