Mohon tunggu...
Em Amir Nihat
Em Amir Nihat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Kecil-kecilan

Kunjungi saya di www.nihatera.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Puasa Sebagai Momen Berbenah Diri

22 Mei 2018   14:08 Diperbarui: 22 Mei 2018   14:17 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Semoga puasa kali ini sebagai momen terbukanya hati kita untuk jujur lahir batin untuk mau berbenah diri. Jangan sampai puasa kita hanya sebatas puasa menahan lapar dan dahaga karena sungguh rugi benar jika hanya ada pada taraf itu saja.

Semoga kita juga bisa mempuasakan lidah kita untuk puasa dari perkataan yang bohong, laknat ataupun kebencian. Menghiasi ucapan dengan perkataan yang baik dan bermanfaat. Semoga mata kita juga ikut puasa dari melihat hal-hal yang maksiat mata dan juga anggota tubuh lainnya. Semoga puasa kita benar-benar karena Allah semata.

Ada dari kita yang suka puasa tetapi masih meninggalkan sholat. Jangan dibenci tetapi harus diberitahu. Boleh jadi orang itu malu karena kesehariannya memang jarang sholat sehingga takut cibiran orang. Maka ubah mindset itu. Sebab puasa itu lillahita'ala. Lakukanlah sholat tanpa ada rasa cibiran, omongan ataupun rasa minder sebab sebagaimana yang dibaca pada sholat. Sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanya untuk Allah semata. Jadi, lakukanlah sholat.
Ada pertanyaan yang harus dijawab masing-masing kita. Jawablah dengan jujur pada diri sendiri. Sebab sholat, puasa atau ibadah lainnya itu urusannya sama Allah, penulis tidak bisa ikut campur hanya bisa saling nasihat-menasihati.

Kenapa meninggalkan sholat? Tahu tidak apa hukumnya sholat? Bisa polakan posisi wajib, sunah, haram, makruh dan mubah sehingga kita tau mana kadar kewajiban dan keharaman? Mana yang harus didahulukan daripada yang lain?

Pertanyaan-pertanyaan ini nanti akan menambah pelajaran kita supaya mau berbenah diri sebab jarak antara waktu dan kematian sangatlah tipis. Kita tidak tahu kapan kita mati maka beramal dengan ikhlas adalah solusi.

Demikian juga puasa. Puasa itu menahan. Puasa itu mengerem. Dari apa? Dari hal-hal yang buruk untuk kita rubah ke hal-hal yang baik. Puasa menahan lapar, puasa menahan haus, puasa menahan nafsu syahwat, puasa anggota tubuh, dan puasa-puasa lainnya adalah bukti bahwa seharusnya semakin kita berpuasa kita semakin tangguh menghadapi godaan-godaan dari dunia dan setan dari golongan jin dan manusia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun