Dahulu kala Negeri Kita ini kaya raya dengan segala hasil alam yang ada. Kala itu Lada dan rempah-rempah menjadi primadona dunia layaknya emas hari ini. Maka Negeri Kita Nusantara yang kaya akan lada dan rempah-rempah menjadi buruan atau santapan empuk para penjajah. Tujuan akhirnya adalah menguasai sumber daya yang kaya itu.
Kala itu kita masih berbentuk kerajaan-kerajaan. Belum mengerti arti persatuan dan sibuk dendam dan perang saudara. Maka Penjajah VOC dengan lihainya dan kemampuan hebat senjatanya itu menguasai satu per satu kerajaan. Dari Kerajaan Banten, Batavia, Cirebon dan lain sebagainya. Seandainya kita waktu itu mau bersatu dan bergerak bersama, VOC jelas tidak ada apa-apanya dan akan lari terbirit-birit takut.Â
Namun dendam dan iri masih menghinggapi penguasa-penguasa kerajaan. Wal hasil karena tidak adanya persatuan, kita mudah jebol dan mudah dikalahkan. Ujung-ujungnya adalah upeti yang mencekik dan rakyat dibuat sengsara.
Hari ini kita telah bersatu dalam wadah Negara Kesatuan yakni NKRI. Para pemimpin-pemimpin negarawan era pertama seperti Ir.Soekarno, Moh. Hatta, Sutan sahrir, H. Agus Salim dan lain sebagainya menyadari akan pentingnya persatuan sebab dengan bersatu kita akan mudah menang dan kuat. Maka NKRI inilah solusi atas berbagai rasa sakit selama berabad-abad sebelumnya. Kita harus bangkit dan maju.
Di sebuah buku kuno disebutkan bahwa katanya Orang Jawa malas dan penakut. Agak marah juga penulis mendengarnya. Terlepas dari benar atau tidaknya, persentasi pengukurannya dan keakuratan datanya, harus kita pelajari bersama. Bahwa kita harus membuktikan bahwa Orang Jawa umumnya Orang Indonesia tidaklah seperti itu. Kita bangsa yang kuat. Kita bangsa yang beradab. Mari wujudkan bersama-sama.
Belajar, belajar dan belajar. Pendidikan harus tinggi, apapun halangannnya dan sesulit apapun biayanya yang bisa mengangkat derajat dan martabat manusia adalah ilmu. Maka pendidikan sangatlah penting. Penulis mengajak semuanya untuk mau belajar terus menerus. Sekolahlah yang tinggi, gapailah cita-cita setinggi langit.
Utang kita kepada nenek moyang kita adalah kita harus bisa menjaga tanah air ini dan jangan mau lagi dibodohi. Kita harus pintar. Kita harus bertaqwa. Maka dari itu mari kita berusaha bersama-sama, saling support dan saling nasihat-menasihati.
Tidak usah bertengkar mari junjung persatuan. Tidak usah berdebat mari belajar yang hebat. Tidak usah iri mari jadilah pahlawan NKRI.