Apa kita sebagai manusia memang lebih suka mendengar aib/kejelakan orang lain daripada kebaikan atau saran dari orang lain ? Padahal,kebaikan dan saran itulah yang kita perlukan!
Mengapa berita tentang perselingkuhan artis,lawakan basi dan gosip, lebih laku daripada berita tentang artis yang berprestasi ? Padahal tontonan itu hanyalah membuang waktu saja dan malah mengundang dosa pada kita!
Mengapa juga berita bencana,kecelakaan,aib, itu lebih laku daripada berita tentang kebersamaan,perdamaian,atau yang mendidik ? Padahal tiap hari kita hidup dengan kenyamanan seperti sholat dengan nyaman,ibadah dengan nyaman dan lain-lain,mengapa yang baik-baik itu tidak laku dipasaran ?
Harus kita sadari bahwa kenyataannya yang heboh itu adalah sebagian kecil yang dibuat seolah-olah banyak.
Berapa banyak orang yang mati karena terkena bom akibat teroris ,padahal nyatanya lebih banyak umat muslim yang toleran dan baik perilakunya ? Hitung saja berapa banyak umat islam yang baik akhlaknya dengan yang buruk akhlaknya.Lebih banyakan mana ?
Kita terlalu gegabah menyalahkan agama bukan orangnya.AgamaIslam itu baik sedangkan orang yang beragama Islam belum tentu baik.Jadi,masihkah kita menilai sesuatu apapun itu dengan penilaian subyektif.
Mengapa kita tidak mau berfikir secara jujur yakni secara obyektif ?
Apapun keadaannya berfikirlah secara obyektif sehingga kita bisa menilai sesuatu dengan jujur dan adil.