Mohon tunggu...
Aura
Aura Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja lepas

Menulis supaya tidak bingung. IG/Threads: aurayleigh

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Seorang Perempuan Tanpa Kepala

4 Januari 2021   17:30 Diperbarui: 25 Januari 2021   18:16 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi via @archillect on Twitter

1/
Perempuan tanpa kepala berjalan, menentukan langkah dibantu indera di kulit telapak kakinya yang handal meraba. Ia masih kenal kanan dan kiri tetapi barat dan timur tak dapat diduga tandanya.

Perempuan tanpa kepala bernafas, menginginkan hidup dibantu hati dan naluri yang kian terasah dari waktu ke waktu. Ia masih kenal sakit dan senang tetapi racun dan penawar tak diketahuinya.

Perempuan tanpa kepala menghentikan langkahnya pada satu jalan yang terasa terlalu lunak dan dingin. Pada akhirnya ia menyadari bahwa ia telah berjalan di atas banyak kepala, termasuk miliknya sendiri.

2/
"Kapan kamu ajak aku berlayar lagi?"
"Segera. Bersampan kepalamu, kita akan merasakan rumitnya gelombang."

Cly, 04/01/21

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun