1/
Perempuan tanpa kepala berjalan, menentukan langkah dibantu indera di kulit telapak kakinya yang handal meraba. Ia masih kenal kanan dan kiri tetapi barat dan timur tak dapat diduga tandanya.
Perempuan tanpa kepala bernafas, menginginkan hidup dibantu hati dan naluri yang kian terasah dari waktu ke waktu. Ia masih kenal sakit dan senang tetapi racun dan penawar tak diketahuinya.
Perempuan tanpa kepala menghentikan langkahnya pada satu jalan yang terasa terlalu lunak dan dingin. Pada akhirnya ia menyadari bahwa ia telah berjalan di atas banyak kepala, termasuk miliknya sendiri.
2/
"Kapan kamu ajak aku berlayar lagi?"
"Segera. Bersampan kepalamu, kita akan merasakan rumitnya gelombang."
Cly, 04/01/21