Mohon tunggu...
Aura
Aura Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja lepas

Menulis supaya tidak bingung. IG/Threads: aurayleigh

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Nonton Gigs Sambil Setrika Pakaian? Bisa...

23 September 2020   19:47 Diperbarui: 23 September 2020   19:55 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Pandemi Covid-19 membuat industri musik kehilangan salah satu elemen penopangnya. Pembatasan skala kerumunan masyarakat membuat pertunjukkan langsung (live show) atau gigs menjadi sangat sulit untuk dilaksanakan. Kehidupan seluruh tim kerja panggung---mulai dari musisi hingga vendor panggung, tata musik, tata cahaya, dan sebagainya---berubah total.

Perubahan total juga terjadi para penikmat musik. Banyak konser dan gigs ditunda sampai waktu yang tidak bisa diprediksi, bahkan ditiadakan. Di tengah situasi ini, para penikmat musik boleh bersyukur karena teknologi informasi zaman ini sudah dapat mempertemukan musisi dan penikmat musik dengan berbagai cara, audio saja ataupun video.

Masing-masing penikmat musik tentu punya selera masing-masing. Ada yang merasa cukup mendengar audio, ada pula yang merasa lebih lengkap jika menyaksikan musisinya dalam sebuah pertunjukan langsung. Saya termasuk ke dalam golongan yang kedua.

Ada beberapa keunggulan menyaksikan pertunjukan musik secara langsung. Pertama, aransemen musik yang lentur jika dibandingkan dengan di dalam rekaman. Merupakan hal yang lazim jika musisi mengutak-atik aransemen musik dan berimprovisasi dalam membawakan karya mereka. Hal itu biasanya menyesuaikan dengan penikmat yang hadir, lokasi, atau dengan tujuan untuk menciptakan ambience tertentu.

Kedua, pertemuan langsung membuat membuat musisi bisa leluasa berinteraksi dengan penikmat musiknya. Interaksi itu bisa berupa sekadar sapaan atau bahkan cerita tentang proses kreatif mereka. Pembicaraan itu membuat suasana jadi cair dan penikmat musik bisa mengenal lebih jauh musisi yang tampil.

Di masa pandemi, salah satu cara supaya bisa tetap menikmati pertunjukan musik langsung adalah melalui platform seperti YouTube. Meskipun hampir semua musisi sudah punya channel YouTube dan mengadakan pertunjukan langsung sendiri, tetapi beberapa rekomendasi channel YouTube ini mungkin bisa membantu para penikmat musik menikmati musik dengan suasana ala gigs yang intim.

Channels di bawah ini membantu saya mengeksplorasi khazanah musik keren baru dari berbagai belahan dunia yang sebelumnya tidak terlacak karena keterbatasan referensi.

Sofar Sounds berawal dari Kota London pada tahun 2009. Pada dasarnya, Sofar adalah sebuah komunitas pecinta musik yang mengatur ruang pertemuan bagi musisi dan penikmatnya. Saya tidak begitu familiar dengan detail proses kurasi Sofar, tetapi bisa menjamin bahwa mereka bagus dalam hal itu. Hal itu mungkin dipicu oleh jejaring yang luas. Hingga hari ini, gigs yang digagas Sofar terdapat di lebih dari 400 kota di seluruh dunia.

Lepas dari kualitas rekaman suara  yang sangat baik, channel Sofar menghadirkan pengalaman menikmati musik daring yang intim dan "tanpa kepura-puraan" (dalam istilah mereka). Ketika menonton Sofar, saya melihat musisinya sekaligus melihat penontonnya. Dari situ, saya mengamati bangunan respek antara musisi dan penikmat musik yang terbangun dengan maksimal. Selama pertunjukan, penikmat berada dalam keadaan sangat tenang dan penuh penghargaan terhadap musisi.

Sofar menyajikan video dalam format "1 lagu, 1 video", bukan "1 musisi, 1 video" sehingga per video berdurasi 2 hingga 5 menit saja---tergantung durasi satu karya. Belakangan, Sofar mulai menyusun audio playlist untuk memudahkan pendengar, seperti "Get Up and Go", "Acoustic Lounge", "Backyard Chill", "Work from Home", dan sebagainya. Saya sih belum pernah mencobanya karena seperti yang sudah dijelaskan, saya adalah seorang penyuka pertunjukan.

Mahogany Sessions menggarap pertunjukan musik daring sejak tahun 2010. Misi utama mereka adalah memberi rekomendasi aliran musik yang bagus dan mendekatkan penikmat musik dengan musisi. Closer to the artist, begitu tepat kata-katanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun