Pemikiran Dr. Awan Setian dalam perspektif Mata Sosial mencerminkan visinya tentang pembangunan daerah yang berkelanjutan, khususnya dalam sektor pariwisata. Ia percaya bahwa Sukabumi memiliki semua elemen untuk menjadi destinasi wisata unggulan, tetapi perlu pengelolaan yang strategis dan partisipasi aktif masyarakat.
Paradigma Pembangunan dalam Kacamata Mata Sosial
Dalam wawancara eksklusifnya, Dr. Awan menekankan bahwa pariwisata bukan sekadar eksploitasi alam atau peningkatan jumlah wisatawan, tetapi membangun ekosistem yang menyelaraskan tiga aspek utama:
Lingkungan -- Pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan dan tidak merusak ekosistem.
Ekonomi -- Pertumbuhan ekonomi lokal melalui sektor kreatif, agrikultur, dan budaya.
Sosial -- Pemberdayaan masyarakat agar memiliki peran aktif dalam industri pariwisata.
"Wisata yang berkembang pesat adalah wisata yang berakar pada kekuatan lokal. Bukan hanya soal pemandangan, tapi bagaimana masyarakat ikut menjadi bagian dari ekosistemnya," ujar Dr. Awan.
Transformasi Sukabumi: Dari Potensi ke Kenyataan
Sebagai seorang akademisi, Dr. Awan melihat bahwa Sukabumi membutuhkan model pembangunan yang lebih inklusif. Salah satu konsep yang ia dorong adalah Avropark, yang menggabungkan wisata alam, edukasi, dan budaya dalam satu kawasan terpadu. Gagasan ini mencerminkan pendekatan holistik yang menghubungkan industri pertanian, pariwisata, dan ekonomi kreatif dalam satu ekosistem yang saling mendukung.
Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya pembangunan aksesibilitas, seperti percepatan Tol Jagoratu, yang akan membuka peluang lebih besar bagi wisatawan dan investor. "Pariwisata tanpa akses yang mudah akan sulit berkembang. Infrastruktur adalah kunci, tetapi bukan satu-satunya. Kita juga harus memastikan kesiapan masyarakat dalam menyambut wisatawan," jelasnya.