Bermain gasing atau dikenal dengan pangkak gasing sangat familiar di daerah kami. Gasing yang kami mainkan dibuat dari kayu, biasanya kayu belian/ulin/besi, kayu meranti, kayu bengkirai dan yang paling gampang adalah batang kayu kopi.
Permainan dimulakan dengan mengadu putaran/pusingan gasing yang dalam bahasa kampong kami dinamakan “Adu Uri,” siapa yang putaran gasingnya bertahan paling lama, maka dia yang menang Adu Uri. Kemudian selanjutnya pihak empunya gasing yang kalah harus melakukan putaran lebih dahulu, selanjutnya gasing yang menang memangkaknya (memukul-adu). Jika gasing yang dipangkak langsung berhenti berputar dan yang memangkak berputar, maka yang berputar yang menang. Namun jika yang dipangkak tetap berputar dan yang memangkak tidak berputar alias salah pangkak, maka gasing yang memangkak yang kalah, jika yang memangkak dan dipangkak sama-sama masih berputar, maka ditunggu sampai gasing yang mana yang paling lama putaran/pusingannya, itu yang menang dan giliran yang kalah memutar gasing duluan untuk dipangkak… begitu seterusnya.
Permainan gasing sangat seru bin seronok jika dilakukan di pinggiran/tepi parit, karena jika gasing tersebut terpelanting masuk parit sewaktu dipangkak, maka ramai-ramai kami mencebur alias nyabor ke dalam parit untuk mencarinya, siapa yang menemukan, maka gasing itu menjadi miliknya. Makanya koleksi gasing kami waktu itu banyak, ada gasing piring (gasing yang bentuknya mirip piringan UFO), ada gasing jantong, ada gasing gajah (gasingnya besar), ada gasing yang bentuknya sedang dll.
Inilah salah satu permaenan tradisional yang seru tapi dah jarang dimainkan, tersebar di berbagai daerah di Kalimantan, bahkan mungkin di seluruh Nusantara. Kelihaian bermaen gasing bukan ditentukan dari besar kecilnya gasing, tapi juga mesti pandai-pandai konsentrasi supaya jadi "pendekar" memangkak gasing. Masa balek kampong, saya jadi gila maen pangkak gasing. Biar dah tua pun, yang penting melestarikan permaenan tradisional plus menghibor diri. Kelepoookkk...macam bunyi buah mangga atau asam kuini jatoh beguntam/berdentum...ketika gasing beradu...! Pak Man di atas ataplah... Mantaplah!