Malam Sabtu, tanggal 28 Januari 2012. Saya kira ada apa…??? Apakah ada keributan lagi di Jembatan Kapuas I Pontianak??? Maklumlaah, saya pernah menyaksikan kerusuhan tahun 2001 di Pontianak, semula hanya berawal dari adanya keributan di Jembatan tersebut. Dan malam ini terjadi keributan lagi di kawasan yang sama, sampai-sampai terdengar suara letusan senjata api. Apalagi, arus lalu lintas menjadi macet dibuatnya, banyak pengguna jalan yang akhirnya berbalik arah, tak jadi menyeberang melanjutkan perjalanan. Ngeri juga membayangkannya, mudah-mudahan bukan perkara yang dapat meluas jadi keributan besar.
Usut punya usut, tanya punya tanya… Rupanya terjadi keributan karena adanya pengeroyokan terhadap penjual bensin. Tapi siapa yang melakukan? Dengar punya dengar cerita, rupanya oknum anggota TNI yang melakukan hal tersebut. Karena mengisi bensin tapi tak mau bayar, ketika hendak ditagih yang punya kios bensin, eeehh…malah penjual bensin yang dikeroyok pula oleh oknum dkk. Tentu saja ini memantik kemarahan warga. Satu orang oknum tersebut ditahan di Pos Polisi terdekat, tapi dikepung oleh warga, sampai-sampai Polisi harus mengeluarkan tembakan peringatan untuk menenangkan warga yang telah tersulut emosinya.
Yaaah… Dasar oknum! Memangnya ketika kalian berseragam, dan dengan seragam itu membuat kalian boleh berlaku semena-mena. Nasib baik warga masih mampu menahan emosi, coba kalau tidak,… tentu sudah jadi tapai dihajar warga. Seragam itu tak lantas membuat kalian menjadi warga negara kelas satu, yang bebas melakukan apapun, termasuk tak mau bayar bensin. "Memangnya, kios bensin nie, Emak Bapak engkau yang punya haaa...???"
Saya jadi ingat pengalaman melihat ABK Kapal Penyeberangan di kampong saya yang menantang Polisi berkelahi, karena Polisi memaksa dengan kasar meminta agar anak atasannya didahulukan naik kapal tanpa harus antri. ABK tersebutpun jadi emosi dan menantang Pak Polisi tersebut berkelahi dengan berkata, “Kalau Bapak memang berani, lepaskan dulu seragam dan senjata Bapak, kita pakai tangan kosong… Ndak akan saya mundur selangkahpun.” Akhirnya sawan juga Pak Polisi tersebut.
Ampuunnn Aparat!