Mohon tunggu...
Annisa R
Annisa R Mohon Tunggu... Freelancer - Mungkin Mahasiswa

Belum tahu mau menulis apa.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Romantisisasi Penggunaan Kata "Romantisasi"

30 Desember 2020   19:52 Diperbarui: 30 Desember 2020   20:38 5975
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan Layar - dok. pribadi

Belakangan ini, kata "romantisasi" kian sering terdengar (atau, terbaca) di media massa. Kata ini merujuk pada penggambaran sesuatu agar tampak lebih baik atau lebih menarik daripada yang sebenarnya. 

"Sesuatu" yang dimaksud bisa apapun, salah satunya yang mungkin masih hangat di telinga adalah romantisasi penyakit mental. Media sosial sempat cukup riuh menyebut romantisasi ketika membahas tema tersebut, tetapi apakah romantisasi itu kata yang tepat?

Sekilas barangkali "romantisasi" tampak seperti kata baku bahasa Indonesia pada umumnya. Secara kasar, mungkin terlihat seperti tersusun dari kata sifat romantis yang memperoleh sufiks -isasi untuk terbentuk menjadi kata benda. Namun, dengan logika demikian, akan ditemukan ketidaktepatan. Jika dianggap kata dasar yang diberi sufiks -isasi, maka kata dasarnya menjadi romant. Sedangkan tidak ada kata "romant" dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Sementara itu, apabila yang diacu adalah kata romantis yang diberi sufiks, maka akan ditemukan sufiks yang digunakan adalah -asi.

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/romantisasi
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/romantisasi

Terlebih, sufiks -isasi sendiri tidak termasuk sufiks yang "diakui" oleh bahasa Indonesia[1].

Wah, terus gimana?

Jika ditarik dari asal serapannya, romanticisation atau romanticization dalam bahasa Inggris, kata ini memiliki kata dasar romantic dengan sufiks -isation atau -ization. 

Sufiks ini dalam bahasa Inggris memberikan makna tindakan, proses, atau hasil dari melakukan sesuatu, atau membuat sesuatu. Sehingga secara sederhana dapat dikatakan terjemahan yang lebih tepat adalah "romantisisasi", alih-alih "romantisasi".  

Sebab menurut Pedoman Umum Pembentukan Istilah (PUPI), bentuk terikat yang berasal dari bahasa asing dapat langsung diserap bersama-sama dengan kata lain yang mengikutinya.

Itu sebabnya tidak mungkin romantisasi tersusun dari kata romantis dengan imbuhan -asi, karena merupakan serapan dari romantic-ization. Namun, romantisisasi sendiri sejauh ini belum termuat dalam KBBI.

Tangkapan Layar - dok. pribadi
Tangkapan Layar - dok. pribadi
Sebab seperti yang telah disebutkan, bahasa Indonesia tidak lagi mengakomodasi sufiks -isasi dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia  (PUEBI). Penggunaan sufiks -isasi sangat produktif hingga struktur morfologi yang telah terbangun dalam bahasa Indonesia untuk makna yang sama semakin terpinggirkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun