Mohon tunggu...
A. Muna Zaeda S
A. Muna Zaeda S Mohon Tunggu... Mahasiswa - Remaja

Halo, semua! Sehat-sehat ya!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Benarkah Sosialisasi Emosi Orangtua dapat Memengaruhi Regulasi Emosi Buah Hati?

6 Desember 2022   20:16 Diperbarui: 6 Desember 2022   20:40 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap manusia yang hidup di dunia ini pasti merasakan dan memiliki emosi, baik itu emosi positif maupun negatif. Sebagai orang dewasa dan orang tua, kita harus bisa mendidik anak, menata anak, mengontrol anak dalam hal emosi. Atau ya bisa dikatakan orang tua harus dapat meregulasi emosi anak.

Sosialisasi emosi orang tua berpengaruh terhadap regulasi anaknya. Jika orang tua merespon emosi anak dengan baik, maka anak akan memiliki regulasi emosi yang baik pula. Begitu pun sebaliknya, jika respon orang tua buruk atau kurang terhadap regulasi emosi anak, maka anak tersebut akan memiliki regulasi emosi yang kurang juga.

Lantas apa itu regulasi emosi?

Dan sosialisasi emosi orang tua yang seperti apa yang bisa membuat anak memiliki regulasi emosi yang baik?

Yuk kita bahas bersama! 

Menurut Shaffer (2005) regulasi emosi adalah kapasitas untuk mengkontrol dan menyesuaikan emosi yang timbul pada tingkat intensitas yang tepat agar dapat mencapai suatu tujuan. Dikatakan sebagai regulasi emosi yang tepat yakni dapat mampu mengatur perasaan, reaksi fisiologis, kognisi yang berhubungan dengan emosi dan reaksi yang berhubungan dengan emosi.

Menurut Thompson (2001) regulasi emosi yakni kemampuan individu untuk mengevaluasi dan mengubah reaksi-reaksi emosional agar bertingkah laku sesuai dengan situasi yang sedang terjadi.

Sebagai contoh ya, Cika berjalan sendirian sepulang sekolah, ia merasa takut ketika melihat gangster atau preman di pinggir jalan yang sepi. Namun, Cika berusaha menahan emosi takutnya tersebut dan berusaha tidak terlihat takut agar para preman tersebut tidak mengganggu atau memanfaatkannya.

Jadi, regulasi emosi itu mengkontrol atau mengatur emosi yang ada dalam diri dan bertingkah laku sesuai dengan keadaan yang sedang dialami individu tersebut. Anak yang memiliki regulasi emosi yang baik akan mempunyai respon yang baik dan secara sosial akan diterima oleh masyarakat. Sedangkan, anak yang memiliki regulasi emosi buruk atau disregulasi emosi akan bereaksi berlebihan atau defisit.

Peran sosialisasi emosi orang tua terhadap regulasi emosi anak

Sosialisasi emosi merupakan respon dari orang tua terhadap pengalaman emosi dan ekspresi emosi anak. Dalam sebuah sosialisasi emosi yang dilakukan oleh orang tua, ada perbedaan antara respon Ayah dan Ibu. Ayah lebih perhatian terhadap emosi yang tepat pada anak perempuan daripada anak laki-lakinya di usia pra sekolah. Namun, setelah anak di usia sekolah, Ayah lebih memberikan perhatian pada emosi yang tidak tepat pada anak laki-lakinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun