Mohon tunggu...
Adriel Noval
Adriel Noval Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UPI yang juga bekerja di CV Sakeena Lentera Berkah di bagian Content Creative

Saya menyukai bidang seni teater dan seni rupa. Namun juga menyukai bidang multimedia dan sering bergelut didalamnya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Tematik UPI 2022: Branding dan Ekspresi Diri sebagai Upaya untuk Membantu Pertumbuhan Pendidikan Anak Usia Dini

22 Agustus 2022   20:01 Diperbarui: 22 Agustus 2022   20:04 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KKN Tematik UPI 2022 : Branding dan Ekspresi Diri sebagai Upaya untuk Membantu Pertumbuhan Pendidikan Anak Usia Dini

Bandung, Kompasiana – Dewasa ini pendidikan mengalami perubahan dan percepatan yang sangat signifikan. Dimulai dari awal Pandemi yang mengharuskan pembelajaran secara jarak jauh hingga dua tahun kemudian saat ditentukan bahwa sekolah dapat dimulai secara tatap muka penuh. Pendidikan Berkualitas merupakan salah satu poin yang ada di SDG’s atau Sustainable Development Goals yang dicanangkan beberapa negara untuk diraih pada tahun 2030.

KKN Tematik Kelompok 68 Universitas Pendidikan Indonesia yang dibimbing oleh Ibu Dra. Heni Rusnayati, M.Si. mengangkat tema ‘Pendidikan Sepanjang Hayat’ untuk memastikan bahwa pendidikan yang dirasakan masyarakat – khususnya Kelurahan Lebak Gede, Kecamatan Coblong, Kota Bandung – tidak hanya berhenti di bangku sekolah namun terus berlanjut hinga akhir hayat. Kelompok 68 terbagi kembali menjadi kelompok-kelompok kecil yang salah satunya melakukan kegiatan KKN di TK-MDT Al-Ikhlas Kelurahan Lebak Gede, Kecamatan Coblong. Pendekatan yang dilakukan adalah menanyakan terlebih dahulu kira-kira apa saja hal yang butuh untuk dibantu dalam pelaksanaan program pendidikan di TK-MDT Al-Ikhlas.

“Kami merasa kurang terlihat oleh warga sekitar karena lokasi geografis yang berada di dalam gang dan sulit untuk dicari oleh orang yang belum tahu bahwa ada TK disini” ujar Ibu Sulastri, Kepala TK-MDT Al-Ikhlas. Selain masalah kemudahan dalam mencari lokasi TK, salah satu guru juga mengingkan adanya kegiatan mural atau melukis bersama di tembok TK yang dapat mengasah kemampuan motorik anak. Selain itu, kegiatan melukis mural bersama diharapkan dapat ‘membakar’ keberanian anak untuk belajar dan berani bahwa kotor itu baik.

  • Branding TK-MDT Al-Ikhlas

Menurut Accurate.id, branding merupakan pencitraan agar suatu produk dapat menarik dan melekat di benak konsumen. Bisa dibilang bahwa branding bisa diartikan sebagai bentuk komunikasi perusahaan dengan konsumen yang menjadi sasaran. Dalam hal ini dapat diartikan bahwa branding adalah upaya atau usaha yang dilakukan suatu organisasi bagaimana caranya agar produk mereka dikenal orang banyak atau bagaimana caranya agar orang mengenal produk mereka hanya dengan beberapa ciri khas saja.

TK-MDT Al-Ikhlas merasa butuh agar warga sekitar tahu bahwa ada TK-MDT Al-Ikhlas di lokasi tersebut, guru meminta untuk dibuatkan logo baru yang lebih child-friendly dan berwarna. Selain itu, reklame juga menjadi salah satu hal yang juga minta dibuatkan untuk  menunjukan identitas TK-MDT Al-Ikhlas. Dengan adanya reklame diharapkan agar warga sekitar yang hanya sekadar lewat tahu bahwa adanya keberadaan TK-MDT Al-Ikhlas. Branding ini juga dilakukan agar TK-MDT Al-Ikhlas mendapatkan kesan asik dan menyenangkan jika bersekolah disini dengan warna yang digunakan yaitu warna-warna cerah.

Dengan adanya branding baru ini, TK-MDT Al-Ikhlas selain mudah dikenal dan mudah dicari lokasinya maka akan lebih mudah untuk memperkenalkan diri ke masyarakat sekitar yang belum tahu keberadaan TK-MDT Al-Ikhlas. TK-MDT Al-Ikhlas bukanlah sekolah yang besar dan megah namun setidaknya dapat memunculkan citra bahwa lingkungan TK-MDT Al-Ikhlas adalah sekolah yang mengedepankan akhlak baik dan mementingkan perilaku anak-anaknya walau hanya diurus oleh SDM yang sangat terbatas. Branding yang dilakukan merupakan salah satu hard-selling yang dilakukan agar menarik perhatian masyarakat sekitar, citra yang akan dimunculkan adalah citra baik yang ada di TK-MDT Al-Ikhlas.

  • Melukis Mural sebagai Sarana Ekspresi Diri

Melukis mural yang dilaksanakan di tembok sepanjang jalan masuk TK-MDT Al-Ikhlas sembari mengenalkan bagaimana cara menyampurkan warna dan mengenalkan bahwa kegiatan melukis dapat menjadi kegiatan yang menyenangkan. Beberapa siswa yang tidak mau atau masih malu untuk menggunakan kuas diarahkan untuk menggunakan tangannya langsung dan membuat ‘cap tangan’ di tembok. Kegiatan ini mendorong para siswa untuk bergiat aktif dan memberanikan diri serta membiasakan dirinya untuk mengekspresikan dirinya tidak hanya di bidang akademik namun juga dapat dilakukan di bidang kesenian. Siswa sangat antusias baik itu siswa TK dan MDT yang lengkap dengan kuas dan baju yang digunakan sebagai celemek agar cat tidak menempel di baju yang mereka gunakan.

dokpri
dokpri

Saat melukis mural, tidak hanya ekspresi diri dari anak-anak TK-MDT Al-Ikhlas yang dipelajari namun para siswa juga belajar untuk mencampurkan warna dengan mencampurkan warna yang disediakan yaitu hanya merah, biru, kuning dan hitam. Dari keempat warna ini bisa didapatkan beberapa warna lain yang ada di dalam lingkaran warna atau color wheel. Salah satu contohnya adalah warna merah muda dapat dihasilkan dengan mencampur banyak warna dasar yaitu putih dengan warna merah yang sangat sedikit, warna hijau dapat dihasilkan dari mencampurkan warna biru dan kuning dengan rasio yang sama, warna ungu dapat dihasilkan dengan mencampurkan warna merah dan biru dengan rasio yang sama juga. Beberapa kali para siswa mencoba mencampurkan warna sendiri atau setidaknya mereka mencoba untuk mengaduk warna yang sudah disiapkan agar lebih terlatih kemampuan kinestetiknya. Kegiatan ini sangat menyenangkan bagi mereka bahkan ada beberapa yang padahal catnya sudah habis namun masih ingin mengecat terus karena terlalu senang dalam melakukannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun