Mohon tunggu...
Muhammad Azmi Rahman
Muhammad Azmi Rahman Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mining Engineering UNLAM '11 | Traveller |

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Uang Kertas : Alat Pembayaran yang Sah atau Mainan?

25 Maret 2016   14:05 Diperbarui: 25 Maret 2016   14:50 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Generasi Baru Indonesia atau biasanya disingkat GenBI adalah sebuah komunitas bentukan dari Bank I[caption caption="Pemateri sedang Memaparkan Pentingnya menjaga uang"][/caption]ndonesia (BI) untuk mereka yang mendapatkan beasiswa dari BI. Mereka yang mendapatkan beasiswa secara otomatis akan menjadi masuk dalam GenBI itu sendiri.

Tanggal 28-29 November 2015 Kemarin, kami baru saja menyelenggarakan acara yang sangat mumpuni menurut kita, acara itu bernama GAUL (Gerakan Anti Uang Lusuh). Ini adalah suatu edukasi ke masyarakat guna memberikan pencerahan pentingnya menjaga uang kertas. Perlu diketahui ketika mudahnya kita memegang uang, maka mudah pula kita lupa akan menjaga uan tersebut. Pasti teman teman sekalian pernah melipat uang ketika cepat cepat ingin bepergian dan meletakkannya di kantong celana ? pernah kah anda menerima uang kembalian dengan kondisi uang hampir putus ? anda kecewa ? anda minta tukar uang kembalian anda dengan yang lain ?

Biaya pencetakan uang setiap tahunnya adalah sekitar 3,5 Trilyun (Sumber). Maka dari itu kepada masyarakat tolong dirawat agar uang yang notabene adalah alat pembayaran yang sah dapat digunakan dalam kehidupan sehari hari kita. Dengan latar belakang semakin mahalnya biaya pencetakan uang setiap tahunnya maka kami selaku GenBI wilayah Kalimantan selatan menyerukan kegiatan GAUL tadi.

Acara ini berformat pelatihan kepada para pengurus GenBI agar nantinya mereka dapat mensosialisasikan ini. Bertempat di kaki pegunungan meratus, daerah loksado, kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan kegiatan pelatihan GAUL dilaksanakan. Adapun pemateri acara tersebut adalah petinggi petinggi dari BI wilayah Kalimantan Selatan. Selain tentang penyelamatan uang lusuh, kami juga diberi materi tentang mendeteksi keaslian uang.

17 Februari 2016, kami mengaplikasikan hasil pelatihan kami di salah satu SMA favorit di Banjarmasin, yaitu SMAN 4 Banjarmasin. Disana para pengurus Genbi mensosialisasikan tentang upaya upaya penyelamatan uang, cara agar uang tidak mudah lusuh, Perawatan uang dan pendeteksian uang palsu. Selain itu pula diselipkan berbagai keuntungan menjadi penerima beasiswa bank Indonesia.

[caption caption="Pengurus GenBI sedang menjelaskan bagaimana cara merawat dan menjaga uang kertas kita"]

[/caption]Disadari atau tidak sebenarnya banyak sekali kerugian ketika uang kita lusuh atau hampir rusak.

1.      Uang Lusuh/hampir rusak dan diselotip banyak sekali ditolak dikalangan pedagang, mereka banyak meminta uang lain yang lebih bagus.

2.      Pernah setor tunai di mesin ATM setor tunai ? betapa susahnya menabung ketika uang yang ingin kita setorkan lusuh. Bahkan uang yang hanya terlipat sedikitpun akan ditolak oleh mesin secara otomatis.

Padahal jika kita dapat menjaga uang tersebut, banyak sekali keuntungan yang bakal kita dapatkan. Yang pertama adalah uang kita dapat mudah diterima dimana saja ketika kita melakukan transaksi tunai. Tentunya ini dapat menjadi suatu keuntungan yang sangat besar. Bayangkan saja uang dollar amerika serikat, uang kertasnya dinegara kita sangat di jaga sedemikian rupa, ketika uang mereka terlipat atau dianggap lusuh, uang itu tidak dianggap berharga lagi atau berkurang nilainya. uang negera barat saja di jaga, masa uang negara sendiri tidak?

Kedua adalah menekan biaya pencetakan uang. Biaya pencetakan uang tadi dapat ditekan dan uang tersebut bisa digunakan bank Indonesia untuk keperluan lain seperti kegiatan CSR Bank Indonesia untuk memajukan pendidikan Indonesia, untuk membantu tercapainya ribuan wirausahawan baru dan lain sebagainya.

Harapannya adalah dengan GAUL, kita bisa menghargai uang dan kehidupan sehari hari kita dengan masyarakat yang mayoritas masih menggunakan uang tunai pun lebih nyaman. jangan lakukan uang kertas yang seyogyanya sebagai alat pembayaran yang sah dilipat-lipat seperti mainan.

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun