MAULANA santri cilik,  yang mondok di salah satu pesantren salaf yang ada di BANTEN mampu mengumandankan  azan dengan suara yang merdu dengan lagam yang pas, membuat penulis tertarik, MAULANA sering diundang untuk membaca ayat suci ALQURAN di acara acara maulid di BANTEN, penulis berkesempatan untuk bertemu MAULANA dan mendengarkan suara ADZAN yang indah didengar menurut penulis, penulis sempat takjub dengan kemampuan MAULANA yang masih berusia 15 Tahun.
Selain berkesempatan mendengaran suara adzan yang indah penulis juga berkesempatan mendengarkan MAULANA membaca SURAT AL-KAHFI dengan suara yang membuat penulis bergetar mendengarnya.
Penulis juga berkesempatan untuk menayakan kepada MAULANA dimana ia mempelajari ADZAN dan MEMBACA ALQURAN, mendengar jawaban MAULANA, penulis semakin kagum degan kemampuan MAULANA, MAULANA mempelajari secara OTODIDAK dengan melihat  adzan di televisi, seperti  adzan yang dibawakan oleh GUNTUR dan MUAMAR.
MAULANA memiliki harapan bisa menjadi seorang QORI, sempat juga penulis bertanya, apakah kalau ada yang mau membimbing maulana atau mendidik MAULANA menjadi QORI, MAULANA MAU ? dengan cepat dan lantang MAULANA menjawab mau, Pesantren Salaf tempat MAULANA mondok, Pesantren untuk belajar ALQURAN dan KITAB.
Penulis sangat tertarik dengan kemampuan MAULANA, yang memiliki keterbatasan untuk belajar, dan mampu belajar secara OTODIAK, Diakhir penulis menyampaikan kepada MAULANA, mudah mudahan ada orang orang yang mau membantu MAULANA untuk mencapai cita citanya menjadi QORI, MAULANA menjawab dengan AMIN.