Mohon tunggu...
Arya Ningtyas
Arya Ningtyas Mohon Tunggu... -

Perempuan biasa ikhtiar dalam kebaikan-Nya belajar lewat tulisan...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Melatih Fisik & Mental Anak dengan Kegiatan Bermain

20 Mei 2011   22:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:24 2419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Bermain dalam dunia anak anak adalah salah satu aktifitas yang paling menyenangkan. Bermain adalahmerupakanupaya untuk mengeluarkan ekspresi membuat dirinya senang dan nyaman.

..................................

.................

Karena dunia anak adalah dunia bermain, itulah sebabnya tak ada yang lebih penting dilakukan anak anak selain bermain. Menurut Papalia (1995), seorang ahli perkembangan manusia dalam bukunya Human Development, mengatakan bahwa dunia anak anakadalah dunia bermain.Dengan bermainmenggunakan otot tubuhnya, menstimulasi indra-indra tubuhnya, mengeksplorasi duniadi sekitarnya, menemukan seperti apa lingkungan yang ia tinggali dan menemukan seperti apa diri mereka sendiri. Dengan bermain bermain, anak anakmenemukan dan mempelajari hal-hal atau keahlian baru dan belajar (learn) kapan harus menggunakan keahlian tersebut, serta memuaskan apa yang menjadi kebutuhannya (need). Lewat bermain , fisik anak akan terlatih, kemampuan kognitif dan kemampuan berinteraksi dengan orang lain akan berkembang.

.............

Beda lagi menurut Lely Aromawati Tobing Mont. Dipl Bba, seorang konsultan terapi bermain dan pakar pendidikan anak usia dini (PAUD) bahwa bermain menumbuhkan rasa percaya dan keterikatan yang menyenangkan antra orang tua dengan anak. Bermain juga sama pentingnya dengan menstimulasi perkembangan motorik dan otaknya.

..............

Dalam hal ini kualitas pemberian stimulasi sangat ditentukan oleh keterlibatan orang tua. Apapun pendekatan stimulasinya, peran orang tua khususnya ibu merupakan hal terpenting dalam mendukung tumbuh kembang anak.

................

Lalu permainan seperti apa dan pada waktu yang bagaimanakah yang sebaiknya dilakukan oleh para orang tua dalammenemani anak anaknya bermain…? Disini saya ingin mencoba mengembangkanhal hal apa saja yang penting untuk dilakukan para orang tua, diantaranya adalah

.........

Pilih waktu yang tepat…

Bermain berarti mengembangkan kemampuan anak, oleh karena itu bermain adalah cara terbaik untuk melatih keterampilan motorik kasarnya yang juga menpengaruhi otaknya. Dengan bergerak maka komunikasi antar saraf akan menjadi lebih lancar sehinga dapat membantu anak agar siap berpartisipasi dan memiliki performa lebih baik.Pada prinsipnya bermain haruslah menyenangkan bagi si anak. Banyak aktifitas rutin yang bisa dilakukan sambil bermain. Saat mandi misalnya, manfaatnya selain memberikanpengalaman belajar juga sambil memperkenalkan peralatan mandi, melatih anak untuk disiplin dalam menjalankan rutinitas yang harus dilakukannya setiap ahri. Selain itu juga mampu meningkatkan kemampuan bahasa atau kosa kata bagi anak anak itu sendiri.

...........

Saat tidur pun bisa dan tak luput dari hal yang namanya bermain. Justru inilah saat dimana anak anak merasa rileks. Bermain menjelang tidur memberikan gagasan untuk kegiatan penghantar tidur. Waktu bermain pun tak harus lama, cukup luangkan waktu 10-15 menit seberlum tidur. Bagi anak apa yang ia dapat menjelang tidur sakan sangat membekas pada memory nya. Disamping itu kedekatan antara orang tua dan anak akan menjadi lebih erat.

...................

Pada kesempatan yang lain, disela sela kesibukan sebisa mungkin orang tua untuk meluangkan sedikit waktunya mengajak anak anak jalan jalan atau istilah sederhananya “tamasya”. Dalam kesempatan ini saatnya orang tua memanfaatkan waktu untuk mengamati kemampuan anak dari dekat dan memberikan stimulasi anak. Selain itu juga mampu menciptakankebersamaan antara anak dan orang tuanya. Adalah hal yang tak dipungkiri bahwa tidak semua para ibu memiliki waktu luang yang banyak untuk bermain dengan anak anaknya.

..............

Banyak sekali aktifitas yang bisa dilakukan bersama anak, selain saat mandi dan menjelang tidur bahkan bisa juga sebelum berangkat ke kantor misalnya. Semua tinggal bagaimana seorang ibu mengatur waktunya. Memang harus diniatkandan sejenak lupakan segala persoaln keluarga maupun persoalan kantor.

............

Lakukan sejak dini

Sejak dalam kandungan, seorang janin telah mulai bermain dengan dunianya sendiri. Seiring bergulisnya waktu, ketia ia terlahir dan memasuki usia tiga bulansudah bisa diajak bermain. Makin hari perkembangan fisiknya makin sempurna, keseimbangan tubuhnya pun mulai terbentuk. Begitu pula dengan otot otot nya sudah mantap untuk bergerak , sekalipun dengan sangat sederhana tetapi si anak mulai memberi respon, salah satunya dengan mengedipkan mata dan ini adalah merupakan bentuk bermainnya bayi.

............

Sangat jelas keuntungan bermain bagi anak,selain melatih panca inderanya, motoriknya dan yang tak kalah penting adalah adanya interaksi antara anak dan orang tua. Jika seorang anak merasa diperhatikan maka dampaknya positif terhadap emosinya, kepercayaan dirinya, dan ini menjadi dasar yang paling penting.

............

Orang tua harus menyadaribetapa pentingnya bermain dengan anak karena bukan saja mengembangkan kemampuan motorik dan kognitif saja, tetapi dengan bermainberarti menjalin tali kasih orang tua dan anak. Kedekatan anak dan orang tua akan membantu anak tumbuh menjadi pribadi yang memiliki empati yang tinggi. Dan yang tak kalah pentingnya dalah sebaiknya orang tua tidak mengandalkan pembantu atau baby sitternya saja dalam hal membantu anak bermain.

..............

Persiapan bermain bersama anak

Agar kegiatan bermain bersama anak menjadi menyenangkan dan penuh kesan, baiknya orang tua ikut ambil bagian atau peran secara aktif dalam bermain dan jangan hanya menjadi pengawa saja.Beri contoh anak untuk bermain dan bukan hanya memerintah atau menyuruh saja.

............

Orang tua hendaknya peka terhadap kondisi fisik atau emosi anak. Mengetahui kapan anak mau bermain dan kapan saatnya berhenti. Tanda bahwa anak ingin berhenti bermain dalah ketika anak menguap, mengelak, gelisah. Dalam kondisi yang demikian orang tua hendaknya tidak memaksakan anak untuk tetap bermain.

..............

Gunakan alat bantu jika perlu. Alat bantu tak harus yang mahal, Anak pun bisa belajar dari barang yang murah dan seadanya. Contoh sederhananya kertas, kertas bisa dibuat origami, puzlee atau apa saja yang tidak membahayakan si anak.

.............. Ciptakan suasana yang gembira, karena dengan gembira akan membangkitkan suasana yang hangat dan akrab antara orang tua dan anak. Penting juga bagi para ibu bahwa bermain dengan anak pun harus dengan hati sehingga feel nya dapat.

..............

Pusatkan perhatian pada apa yang dilakukan, diucapkan anak anak agar orang tua dapat memberikan respon/balasan sesuai yang diinginkan anak anaknya. Gunakan komunikasi dengan bijak, seperti nada dan kekuatan suara. Pastikan selalu berbicara dengan nada suara biasa. Pastikan tempat bermain tidak ada benda benda yang membahayakan.

.............

Inti dari bermain adalah fun. Tanpa itu bermain seperti kehilangan makna. Bermain juga diyakini mampu untuk menghilangkan berbagai batasan dan hambatan dalam diri. Bermain juga mengajarkan banyak hal, misalnya belajar mengerti dan mentaati aturan yang disepakati, belajar menghargai orang lain, belajar untuk berkompetisi secara sehat dan jujur, belajar untuk mengenal orang lain dengan segala kepribadiannya, belajar menmecahkan suatu masalah baik sendiri maupun secara bersama-sama, belajar mengenal dan memahami nilai moral yang ada dalam permainan maupun interaksi selama permainan, dan banyak hal lainnya.

.............

Kegiatan bermain juga sering dipakai oleh kalangan psikologi sebagai terapi, yang lebih dikenal dengan nama terapi bermain (play therapy). Terapi ini digunakan bagi anak yang mempunyai masalah dengan emosi. Tujuan dari terapi bermain adalah mengubah tingkah laku anak yang tidak sesuai menjadi tingkah laku yang diharapkan. Dengan terapi, anak mampu diubah perilakunya melalui cara yang menyenangkan.

……………..

~Salam Kompasiana~

........

Gambar : dari Google

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun